Page 16

5.5K 498 36
                                    

Kabar tentang penyerangan terhadap Kaisar pun sampai ke telinga Karin. Ia cukup terkejut saat Tayuya memberitaukan kondisi Kaisar kepadanya.

Dan disaat keadaan buruk seperti ini, Karin justru memanfaatkannya untuk mencari kesempatan. Ia memutuskan untuk pergi ke kamar Kaisar dan Permaisuri untuk menjenguk Sasuke.

Seorang pengawal kembali menghadangnya di depan pintu. "Maaf nona Karin, Permaisuri melarang siapapun yang tidak berkepentingan masuk ke dalam."

Karin sangat geram dibuatnya. "Tidak berkepentingan kau bilang??! Aku punya hak di istana ini, dan aku sangat mengkhawatirkan keadaan Kaisar. Jadi biarkan aku masuk!"

"Tidak bisa nona, anda tidak bisa seenaknya masuk ke dalam kamar Kaisar dan Permaisuri." ucap pengawal itu tegas.

"Kurang ajar kau!! Biarkan aku masuk!!"

"Tidak bisa nona.."

"Pengawal.." suara Sakura pun terdengar memotong perkelahian mereka. Membuat Karin dan si pengawal menoleh bersamaan.

"Biarkan dia masuk." ucap Sakura.

"B-baik Yang Mulia.."

Karin pun menatap tajam pengawal itu sebelum akhirnya mengikuti Sakura masuk ke dalam kamar. Ia cukup kesal karena rupanya di dalam juga hadir Shikamaru, Temari, dan Ino.

Kemudian mata Karin langsung bergulir pada sosok yang tengah berbaring di ranjang. Ia pun langsung menghambur memeluk Kaisar.

"Hiks.. Yang Mulia.. Apa yang terjadi padamu?? Hiks.. hiks.." Karin menangis dan menyandarkan kepalanya di atas dada Kaisar.

Sakura yang melihatnya hanya bisa diam dan berusaha tenang. Ia harus mengendalikan perasaaannya saat ini, Sakura berusaha membuang tatapannya ke arah lain. Ino yang menyadarinya langsung menggenggam tangan Sakura.

"Kenapa bisa sampai seperti ini? hiks.. Siapa yang tega melakukannya padamu Yang Mulia?" Karin masih setia memeluk tubuh Sasuke sambil membelai wajah pria itu, benar- benar kesempatan yang tak ingin ia sia- siakan.

"Seandainya saat itu kau mengajakku pergi bersamamu, hal ini pasti tidak akan terjadi. Aku pasti akan melindungimu, Yang Mulia. Aku rela mempertaruhkan nyawaku untukmu.. hiks.."

Temari dan Shikamaru langsung menaikkan sebelah alisnya menatap Karin. 'Apa- apaan sih orang ini?' batin mereka bersamaan di dalam hati.

"Kau tidak perlu khawatir, nona Karin. Aku sudah mengutus seseorang untuk mencarikan obat yang bisa menyembuhkan Yang Mulia." ucap Sakura.

Karin menoleh, kemudian berdiri dan kini ia memeluk Sakura. "Terima kasih, Yang Mulia Permaisuri. Terima kasih karena kau mau menyelamatkan Kaisar."

Ino memandang aneh wanita yang sedang memeluk sahabatnya itu. Rasanya Ino ingin sekali menarik rambut merahnya menjauh dari Sakura.

"Tentu saja, Kaisar adalah suamiku. Dan aku sangat mencintainya, sudah pasti aku akan berjuang untuk kesembuhan suamiku."

Jleb

Karin merasa tercubit mendengar ucapan Sakura. Entah kenapa meskipun Permaisuri mengatakannya dengan lembut, tetapi kalimat itu terdengar sangat penuh penekanan.

👑👑👑

Matahari hampir terbenam, diujung barat. Sakura masih mengurangi aktifitasnya dan hanya menemani sang Kaisar sejak pagi.

Dalam hatinya, ia sangat merindukan suaminya itu. Bagaimana cara suaminya menatapnya, bagaimana nada lembut yang selalu dikeluarkan saat bicara padanya. Hanya pada Sakura nada lembut itu akan terucap. Karena Sasuke terkenal tegas dalam berbicara.

Tale of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang