Page 49

4.2K 406 33
                                    

Seorang pengawal memasuki istana dengan tergesa-gesa. Ia adalah utusan dari menara pemantau di perbatasan yang membawa laporan genting untuk satuan militer kerajaan.

Sasuke kini sudah hadir di ruang pertemuan bersama Shikamaru. Situasi cukup heboh di dalam ruangan, sampai akhirnya Kaisar membuka suara.

"SEMUANYA, HARAP TENANG!"

Dan suasana pun seketika hening. Kemudian Sasuke menunjuk sang utusan pemantau untuk bicara.

"Katakan!"

"Yang Mulia, pasukan Raja angin terlihat memasuki wilayah Negara Api di perbatasan. Jumlah mereka cukup banyak, sepertinya mereka akan melakukan penyerangan"

'Apa-apaan Raja Gaara?' batin Shikamaru.

"Jendral Kizashi, apa pendapat anda?" tanya Sasuke.

"Sudah dipastikan itu adalah upaya penyerangan, Yang Mulia.." jawab Kizashi.

"Tapi kenapa?" tanya menteri Asuma.

"Mengapa tiba-tiba Negara Angin menyerang kita?" tanya Nagato.

"Ya benar, ini sudah menyalahi etika peperangan!" imbuh menteri Yahiko.

"TENANG!" Sasuke kembali bersuara. "Jendral Kizashi, siapkan pasukan menuju medan tempur! Kita sambut Negara Angin di Lembah Putih. Sertakan negosiator terbaik kerajaan! Sebisa mungkin kita cegah terjadinya perang!"

"Laksanakan! Yang Mulia!" sahut Kizashi.

Sasuke berdiri, "Shikamaru, kau siap?"

Shikamaru mengangguk, "Aku siap bertempur bersamamu Yang Mulia."

"Baiklah, sampaikan pada istrimu dengan baik jangan sampai membuatnya khawatir."

Kemudian Sasuke menunjuk sang utusan tadi. "Kirim orang untuk memperingatkan seluruh warga desa agar tidak keluar dari rumah. Katanya situasinya, sampaikan baik-baik. Jangan sampai menimbulkan kepanikan dan kekacauan."

"Siap, Yang Mulia!"

👑👑👑

Mebuki sedang berada halaman rumahnya ketika para utusan kerajaan berkeliling desa sambil memberi pengumuman.

"SEMUANYA!!! JANGAN ADA YANG KELUAR DARI RUMAH MASING-MASING!!! TETAP BERADA DI DALAM DEMI KESELAMATAN KALIAN!!! INI PERINTAH KAISAR!!!"

Semua orang pun mulai heboh dan bertanya-tanya perihal apa yang terjadi sampai Kaisar memerintahkan mereka untuk tidak keluar dari rumah.

Mebuki yang mendengar hal tersebut pun memahami apa yang terjadi. Pasalnya Kizashi sempat menceritakan kegelisahan dan kecemasan yang berasal dari firasat buruknya.

"Ya Tuhan, jadi perang itu benar-benar akan terjadi?" gumam Mebuki.

"Perang nyonya?" tanya seorang pelayan Mebuki.

"Benar, sepertinya akan terjadi perang besar." Mebuki mulai terlihat cemas.

"Apa yang harus kita lakukan nyonya?"

"Sebaiknya kita segera masuk ke dalam, ikuti perintah Kaisar."

Mebuki pun segera masuk ka dalam rumahnya, begitu pula para warga lainnya. Sementara beberapa tentara kerajaan di kerahkan untuk berjaga di sekitar desa demi keamanan para penduduk.

Mebuki mengelus dadanya perlahan, "Semoga Tuhan melindungi Kaisar dan Permaisuri.."

👑👑👑

Tale of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang