Page 52

4.3K 422 46
                                    

Sasuke termangu kala memasuki halaman istana, tubuhnya bergetar melihat banyak korban tergeletak akibat serangan dari pasukan Zetsu putih. Meskipun tak sedikit prajuritnya yang masih bertarung dengan gagah berani.

Kepala Sasuke seakan membeku, ia tak mampu lagi berpikir. Membayangkan entah hal apa yang terjadi pada istrinya saat ini, dan dimana wanita tercintanya itu berada. Tetapi, dalam hatinya Sasuke yakin bahwa sang istri masih hidup.

"Kau belum mati rupanya?" Ucap Madara yang muncul bersama Sora dan Danzo.

Sasuke menatap tajam ke arah mereka bertiga, "Dimana istriku?!"

"Ah, mungkin dia sudah menjadi bangkai." sahut Madara.

"JAGA UCAPANMU!!" bentak Sasuke.

Tak lama kemudian Gaara datang, ia tampak tidak mengerti dengan situasinya. Kenapa Sora berdiri bersama Madara dan Danzo.

"Sora, ada apa ini??" tanya Gaara menuntut.

Sora tersenyum sinis, "Aku terkesan melihat kalian berdua belum mati."

Dan Gaara pun terkejut, ia tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan adik tirinya.

"Apa maksudmu??!"

"Sudahlah, dari pada banyak bicara. Sebaiknya kita habisi mereka berdua!!" ucap Danzo.

Danzo segera menyerang Sasuke dengan pedangnya. Begitu pula Sora yang kini melawan Gaara.

Mereka bertarung dengan gesit dan penuh dendam. Sasuke berusaha menghindari tiap serangan yang di berikan Danzo. Ia bergerak lincah dan mengecoh Danzo dengan gaya bertarungnya yang secepat kilat.

Gaara yang masih tak mengerti apa yang terjadi pada Sora pun memilih untuk melawan sang adik yang terus berusaha membunuhnya.

"Apa maumu?!!" tanya Gaara.

"Menggantikanmu menjadi Raja!!" ucap Sora.

Mereka terus beradu pedang, hingga kini Kizashi dan pasukannya pun tiba. Mereka segera menyebar melawan para Zetsu.

Madara meninggalkan Sasuke dan Gaara yang masih sibuk bertarung. Ia pergi bersama Zetsu hitam menuju ke halaman belakang istana dan mencari Permaisuri.

👑👑👑

Sakura membuka matanya setelah hampir 30 menit tidak sadarkan diri. Sizune dan Ino sudah membersihkan tubuhnya. Namun tampak noda darah yang masih membekas di pakaiannya, usai proses melahirkannya tadi.

"Syukurlah kau sudah sadar.." ucap Ino.

Saat ini bayi Sakura sedang bersama Temari, bayi itu tertidur dengan wajah yang begitu tampan. Karin dan Tayuya juga ikut menjaganya sejak tadi.

Sakura melenguh sambil menyentuh keningnya sendiri, "Dimana ini?" gumamnya.

"Kita masih di ruang rahasia Sakura. Tapi jangan khawatir, bayimu selamat."

Sakura tertegun sejenak, "Bayiku? Dimana bayiku?" ia langsung mendudukkan dirinya dan mengedarkan pandangan mencari putranya.

Temari langsung menghampiri Sakura, ia memberikan bayi mungil itu pada Permaisuri, Sakura menerimanya dan mendekap bayinya dengan lembut.

"Putraku.. Satoru.." ucapnya lirih, tanpa sadar Sakura menitikan air mata bahagianya. Karena akhirnya ia bisa melihat putranya lahir ke dunia.

"Dia sangat tampan." ucap Temari.

"Dia sangat mirip dengan Kaisar." ucap Ino.

Sakura mengecup lembut pipi halus putranya yang masih tertidur. Namun sejurus kemudian ia teringat akan perang yang sedang berlangsung.

Tale of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang