Page 34

4.3K 383 47
                                    

Pagi hari, Sakura membuka matanya. Ia menatap ke sisi ranjang sebelahnya yang terlihat kosong.

"Yang Mulia?" Ia mengerjabkan matanya kemudian mendudukkan dirinya. Rupanya Kaisar tidak ada di sampingnya.

Sakura terdiam, sejak kemarin suaminya sama sekali tak mengajaknya bicara. Bahkan malam hari, Sakura tidur lebih dulu sebelum Sasuke kembali ke kamar. Dan kini, Sakura terbangun masih tanpa kehadiran suaminya.

"Apa dia marah padaku?"

Sakura merenggangkan otot tubuhnya sejenak. Lalu memutuskan untuk segera mandi dan mencari keberadaan suaminya.

Saat hendak bangkit dari ranjang, seorang pelayan wanita datang mengantarkan sarapan ke kamarnya.

"Selamat pagi, Permaisuri. Ini sarapan untuk anda.."

Sakura menoleh, "Terima kasih, tolong letakkan di meja."

Sakura memperhatikan si pelayan yang hanya membawa satu buah nampan. "Kenapa hanya satu? Mana sarapan untuk Kaisar?"

"Maaf, Permaisuri. Tuan Shikamaru memerintahkan saya untuk membawakan sarapan hanya untuk anda."

Sakura mengerutkan dahinya, ia merasa heran. Akhirnya ia memutuskan mencoba bertanya "Apa kau melihat Kaisar?"

"Maaf, Permaisuri. Pagi ini saya belum melihat beliau. Terakhir saya melihatnya tadi malam saat beliau masuk ke kamar nona Hotaru."

"Apa??" Sakura terkejut. "Kamar Hotaru??"

Pelayan itu terlihat ketakutan, "Ampun, Permaisuri. Maaf jika saya salah bicara."

Melihat pelayannya ketakutan, Sakura akhirnya berusaha tenang, "Tidak apa, tidak perlu minta maaf. Kau boleh pergi.." ucapnya sambil tersenyum.

Sakura tak bisa menahan sesak di dadanya. Jadi sejak tadi malam Kaisar tidak kembali ke kamar? Apa yang dilakukannya di kamar Hotaru? Apa mungkin dia tidur di sana?

👑👑👑

Karin membuka matanya pagi itu. Ia masih berharap semua ini hanya mimpi. Namun harapan itu sirna kala melihat tembok usang nan gelap yang mengurungnya.

Ia mendengar suara langkah seseorang datang, dan tak lama kemudian pintu selnya terbuka.

"Ini makananmu." seorang sipir meletakkan nampan berisi makanan dan segelas air. "Disini kau hanya mendapat makan pagi dan malam."

Setelah itu sang sipir kembali mengunci pintu dan melangkah pergi. Tidak ada siapapun disana, sipir yang berjaga hanya datang pada saat-saat tertentu saja.

Karin berusaha bangkit untuk meraih nampan makanannya, namun ia merasa begitu lemas. Tubuhnya juga terasa menggigil.

"A-aku ke-kenapa..."

Karin berusaha bangkit, namun ia sama sekali tak memiliki tenaga. Wajahnya terlihat begitu pucat. Sepertinya ia mengalami demam tinggi.

Belum mampu bangun dan mengambil makanannya. Karin melihat seekor tikus berjalan menghampiri piringnya dan menggerogoti makanannya.

"Ja-jangan! Itu punyaku.." ucapnya lirih.

Tikus itu masih asik memakan makanan Karin, namun wanita itu tak bisa melakukan apapun.

Ia berusaha menyeret tubuhnya menuju nampan, dan setelah cukup lama usahanya berhasil. Karin langsung meraih makanannya dan melahapnya, tak peduli dengan tikus yang baru saja menyentuh makanan itu.

Karin mengunyah makanannya perlahan, bahkan tenggorokannya pun kesulitan menelan. Dan air mata pun kembali turun ke pipinya. Betapa ia merasa sangat menderita saat ini.

👑👑👑

Sakura kini berada di perpustakaan. Menghabiskan waktu untuk membaca dan mengusir kegelisahannya.

Namun tetap saja perasaan sesak itu tak kunjung hilang. Memikirkan Kaisar tidur bersama wanita lain, begitu membuatnya merasa pilu di hatinya.

Temari datang ke perpustakaan, ia berniat menemani sang Permaisuri.

"Yang Mulia, kau baik-baik saja?"

Sakura hanya menoleh, ekspresinya terlihat murung. "Temari, apa kau tau dimana suamiku?"

Temari duduk di samping Sakura, "Kaisar? Setauku beliau pergi keluar istana sejak tadi pagi, Yang Mulia."

"Begitu ya."

Temari memperhatikan wajah murung Sakura, "Apa Yang Mulia tidak pamit padamu?"

Sakura menggeleng, "Tidak."

"Aku tidak tau mereka kemana. Tetapi tadi Yang Mulia pergi bersama Shikamaru dan Hotaru."

Sakura kembali terkejut, "Hotaru?"

"Iya, Yang Mulia."

'Apa yang disembunyikan Kaisar dariku?' batin Sakura.

👑👑👑

Sasuke duduk tenang di kudanya, disampingnya hadir Shikamaru, dan di sisi lain ada Hotaru.

Sasuke memperhatikan Hotaru yang termenung sejak tadi, "Apa yang kau pikirkan?"

Hotaru menoleh, "Aku- entahlah, aku takut Yang Mulia.."


"Apa yang kau takutkan?"

Hotaru menunduk, "Aku- aku hanya masih ragu dengan keputusan ini.."

"Apa kau tidak mempercayaiku?" tanya Sasuke.

"Bu- bukan begitu, Yang Mulia. Tentu saja aku percaya padamu."

"Apa ada yang mengganjal di hatimu? Mengenai keputusanku?"

"Aku hanya berpikir, apakah aku akan bahagia jika menjalani ini semua nantinya?" tanya Hotaru.

"Aku mengambil keputusan ini karena sudah mempertimbangkannya dengan matang. Dan aku berharap kau bisa bahagia dengan cara ini.." ucap Sasuke.

Hotaru hanya mengangguk pelan.

"Aku minta maaf, hanya ini yang bisa kulakukan untukmu.." ucap Sasuke.

Hotaru pun menggeleng, kemudian tersenyum. "Yang Mulia sangat baik padaku, aku sangat beruntung bisa bertemu denganmu."

Sasuke ikut tersenyum, "Pertahankan senyuman itu. Itu akan membuat semuanya lebih mudah." perintahnya.

.

.

.

.

TBC

Sasuke mau ngapain?
#komporlagi

Bentar lagi Nara harus kabur nih sebelum di keroyok masa.. 🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀

Nara akan sangat berterima kasih buat para readers yang bersikap bijak dalam menanggapi fic ini 🙏🙏

Thank you for vote and commentnya yaw 😘😘

Tale of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang