Page 54

4.4K 426 27
                                    

Detik dimana pedang Madara menusuk tubuh Sasuke, suami Sakura itu masih memanfaatkan sisa tenaganya untuk mengayunkan pedang dan menebas leher Zetsu hitam hingga kepalanya terputus. Ia berhasil menjatuhkan salah satu lawan demi melindungi istri tercintanya. Dan zetsu hitam pun langsung mati di tempat.

Madara mencabut pedangnya hingga membuat tubuh Sasuke terhempas ke tanah, Kaisar tersungkur dengan wajah menahan sakit pada luka tusukannya.

"Suamikuu!!! hiks.. tidaak!!"

Sakura yang sempat melemah karena rasa pening di kepalanya kini bangkit dan menghampiri suaminya. Ia melihat Sasuke menatapnya seolah ingin bicara namun kesulitan.

Sakura langsung menangis terisak saat melihat luka yang berada di dada suaminya, darah segar merembes begitu cepat memberi warna merah ke seluruh pakaian Kaisar.

Sasuke menggenggam tangan Sakura saat wanita itu menghampirinya, "Ma-af... aku tak bi-sa mene-pati jan-jiku.."

"Tidak, jangan katakan itu Yang Mulia.. kumohon.. bertahanlah.."

Sasuke terdiam pasrah saat Sakura berusaha sekuat tenaga menyeret tubuhnya ke tempat yang lebih aman, dan membaringkannya dengan lembut di sana.

Sasuke membelai rambut istrinya, "Pergi-lah, se-lamat-kan Sa-to-ru.." ia bersusah payah mengeluarkan kata-katanya.

"Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu disini, Yang Mulia. Aku tidak ingin berpisah denganmu.. hiks.. hiks.. kumohon..." air mata Sakura tumpah membasahi seluruh wajahnya. Ia begitu tersiksa melihat suaminya mulai kesulitan bernafas.

Sasuke mengeratkan genggaman tangan mereka, dan berusaha berbicara dengan jelas, "Selama aku.. ada di hati-mu.. maka aku.. akan sela-lu bersama-mu.."

Sakura menggeleng dan terus berharap ini semua tidak nyata. Ia belum siap kehilangan Kaisar untuk selamanya. Sakura berharap masih bisa berkumpul kembali bersama dengan suami dan putranya.

Sasuke tersenyum dengan mata yang mulai meredup, "Kata-kan pada Sato-ru.. aku menya-yangi-nya... dia akan men-jadi Kaisar yang ku-at.." Sasuke menarik nafas dengan susah payah, "Dan a-ku baha-gia bi-sa mati di pangkuan-mu.."

Sakura memeluk erat suaminya dengan tangisan pilu yang terus keluar dari mulutnya. Ia menyadari bahwa saat ini adalah detik-detik terakhir ia bisa bersama Sasuke.

"Ma-afkan.. a-ku.. cin-taku.."

Segera setelah kalimat itu terucap Sakura menjerit lantaran Sasuke menutup rapat matanya. Nyawa Sakura seakan ikut terbawa kala melihat sang Kaisar kini tergolek lemah dan tertidur untuk selamanya.

"SASUKEEEEE!!!!!!"

Tidak jauh dari sana terdengar suara tawa nyaring Madara yang tampak puas dengan kematian Kaisar.

"Sekarang saatnya aku yang berkuasa!!! HAHAHA!!"

Sakura menoleh saat mendengar suara Madara, ia langsung berdiri tegak dan menggenggam erat pedang Kaisar di tangannya. Mata Sakura menatap tajam ke arah Madara, wajahnya bahkan terlihat bengis dan penuh kebencian. Benar-benar bukan Sakura yang biasanya, dan Madara pum terlihat gentar menerima tatapan Sakura.

"AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!"

Sakura langsung berlari sekuat tenaga mengejar Madara yang berlari menjauh darinya. Kakinya bergerak secepat kilat dan hampir mendekati Madara.

Madara menoleh ke belakang, ia bisa melihat Sakura yang terus berlari memburunya. Ia langsung menyemburkan bola api berkali-kali ke belakang untuk menghentikan Sakura.

Namun Sakura bergerak menghindar dengan begitu lincah hingga tak satu pun serangan Madara berhasil mengenainya.

"Sial!! Dia bukan wanita sembarangan rupanya!!"

Tale of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang