Page 25

5.1K 437 28
                                    

Pagi yang cerah, namun tidak mencerahkan hati Sasuke dan Sakura. Serta para penghuni istana yang kini tengah berkumpul untuk berkabung bersama.

Mereka berada di situs makam khusus keluarga kerajaan Uchiha. Dan saat ini semua orang sedang menyampaikan rasa bela sungkawa mereka terhadap Kaisar dan Permaisuri.

Mereka satu persatu mengantarkan sekuntum bunga mawar putih ke sebuah makam kecil yang dibuat secara simbolis untuk mengenang calon penerus kerajaan Uchiha yang tidak sempat lahir ke dunia.

Sakura bersimpuh di depan makam calon anaknya, bersama Sasuke yang setia memeluknya sejak tadi. Air mata tiada henti mengalir dari kedua pasang mata mereka.

Di depan mereka berdiri sebuah batu bertuliskan nama calon anak mereka, dengan sebuah bunga anggrek putih dibawahnya.

U C H I H A    S E I N A R U

Itulah nama yang terukir di atas batu tersebut. Sebuah nama yang diberikan oleh Kaisar untuk calon putranya yang takkan pernah terlahir ke dunia. Sebuah nama yang mengandung arti 'suci', melambangkan jiwa si jabang bayi.

Shikamaru dan Temari ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Kaisar dan Permaisuri. Begitu pula dengan Ino yang bersandar di lengan kapten Sai, gadis itu ikut menangis melihat sahabatnya begitu terpukul.

Kizashi berdiri bersama Mebuki, berusaha tegar namun tetap nampak raut kesedihan di wajah mereka. Mereka berdua melangkah maju mendekati Sasuke dan Sakura.

"Sakura.."

Sakura menoleh kala mendengar suara ibunya. Dan ia pun langsung menerjang ke pelukan ibunya.

"Ibu.. hiks..anakku bu.. anakku.. hiks.."

Mebuki memeluk erat putrinya, "Menangislah nak, menangis di pelukan ibu."

Sasuke hanya menunduk dengan wajah sendunya. Kemudian ia melihat Kizashi merentangkan tangan ke arahnya.

"Bolehkah?" tanya Sasuke.

Kizashi tersenyum dan mengangguk. Lalu Sasuke langsung memeluk Kizashi dan menumpahkan kembali air matanya.

"Tabahlah nak, kau harus kuat.. Ingat ayah dan ibumu.." Kizashi mengusap punggung Sasuke.

Sasuke hanya mengangguk dalam tangisannya. Semua yang hadir pun menjadi saksi betapa hancurnya hati Kaisar dan Permaisuri saat ini.

👑👑👑

Para pelayat sudah kembali, suasana makam sudah sangat sepi. Hanya menyisakan Sasuke dan Sakura yang masih duduk di dekat pusara anaknya.

Sakura terus mengusap lembut batu nisan putranya, dan Sasuke bisa melihat istrinya tersenyum miris.

kaze no naka hohoende
tsurakute mo hohoende
ichido de ii onegai dakara

nakisou na yokogao ni
nakisou na kono toki ni
nani wo ieba sukueru no

Sasuke tertegun saat mendengar Sakura menyanyikan lagu yang pernah ia nyanyikan untuk wanita itu.

Tale of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang