Page 53

4.4K 409 35
                                    

Madara tersenyum miring kala melihat Sasuke muncul di depannya. Mereka kini tengah berada di halaman belakang istana. Tiada seorang pun disana melainkan mereka berdua.

"Sudah siap mengantar nyawamu Sasuke?"

"Madara, semua kekacauan ini, untuk apa?? Ini sudah benar-benar keterlaluan!!"

Madara tertawa remeh, "Aku ingin semua orang tau kekuatanku, selama ini aku lelah bersembunyi. Sudah saatnya aku bergerak dan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku!!"

"Ayahmu akan sedih melihat semua ini dari atas sana. Begitu juga dengan ayahku, mendiang Kaisar tak pernah menginginkan hal seperti ini terjadi!!"

"Mereka hanyalah orang-orang tidak berguna!!! Begitu bodoh hingga menobatkanmu sebagai putra mahkota!! Padahal akulah yang seharusnya memimpin kerajaan ini!!!" mata Madara berubah menjadi merah.

"Aku adalah putra kandung dari Kaisar Uchiha Fugaku, pewaris sah kerajaan Uchiha!! Tidak akan kubiarkan kau merebut kerajaan ini dan membuat rakyatku menderita!!!" mata Sasuke juga berubah menjadi merah.

Sriiing!!

Sriiing!!

Tang!!!

Sasuke dan Madara beradu pedang dengan penuh amarah, keduanya saling menyerang dan menghindar. Tampaknya mereka memiliki kemampuan bertarung yang seimbang.

Madara mulai menyerang Sasuke dengan semburan bola apinya. Kekuatan yang dimiliki para keturunan Uchiha ketika mata mereka berubah merah.

Sasuke juga tidak kalah, mereka saling menyerang dengan kekuatan mereka. Membuat pertarungan terlihat begitu mengerikan dengan keadaan sekitar yang di penuhi kobaran api.

👑👑👑

Gaara tercengang melihat darah segar yang mengalir dari dada Sora ketika pedang Karin menembus tepat di jantungnya.

Karin mendorong tubuh Sora hingga terhempas ke tanah, adik tiri Raja Gaara itu kini meronta karena meregang nyawa.

"Tidak akan kubiarkan kau menyakiti ayah dari anakku!!"

Dan Gaara pun terkejut mendengarnya. Ia menoleh pada Karin yang berdiri tegak di depannya dengan perut yang membuncit.

"Karin.. kau??"

Karin pun menoleh, ia langsung bersimpuh dan mendekat pada Gaara. "Kau baik-baik saja Yang Mulia?"

Gaara meletakkan tangannya di dada seraya memberitahu Karin, "Nafasku.. sulit.. hiik.. hiik.."

Karin langsung merangkulkan tangan Gaara ke bahunya, "Aku akan membuat obat untukmu.. bertahanlah.."

Gaara hanya mengangguk. Kemudian Karin berdiri dan berusaha memapahnya menuju tempat Suigetsu, mereka berdua bersusah payah menghindari para Zetsu putih yang menghadang silih berganti.

Gaara hanya pasrah, berusaha agar nafasnya tetap stabil. Sambil diam-diam memperhatikan Karin yang berjuang sepenuh hati menolongnya. Dan saat itulah timbul perasaan asing dari dalam hatinya.

Tiba di tempat peracikan obat, keadaan terlihat cukup aman. Karin segera mengunci pintu ketika masuk ke dalam, ia segera menuntun Gaara berbaring di atas meja panjang. Tempat yang sama saat Tayuya berbaring ketika Suigetsu menolongnya dulu.

Karin segera mencari tanaman yang biasa digunakan Suigetsu untuk menetralisir racun dalam tubuh. Ia meraciknya menjadi teh herbal yang di seduh, kemudian memberikannya pada Gaara.

Tale of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang