Page 40

4.9K 420 31
                                    

Pagi hari, Sakura terbangun. Ia merasakan kepalanya agak pusing, namun ia berusaha mendudukkan dirinya.

Sakura menatap sekeliling dan menyadari kalau dirinya sedang berada di mulut goa. Matanya kini mulai mencari sosok pria yang sudah menculiknya selama dua hari.

"Dimana Izuna-san?"

Sakura mencoba berdiri, dan ia terkejut saat merasakan sebuah kain terjatuh dari tubuhnya. Ia memungut kain hitam itu.

"Bukankah ini jubah Izuna-san?" Sakura cukup tertegun saat mengetahui jubah itu menyelimutinya selama ia tidur.

Sementara itu, Izuna sedang duduk termenung di luar goa. Ia masih memikirkan tindakan bodohnya kemarin. Yang membuatnya harus mencari pelepasan pada dirinya sendiri dengan bantuan tangannya.

"Izuna-san?"

Sakura berjalan keluar goa dan memanggil Izuna, membuat pria itu menoleh.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Keadaanku?"

Izuna bisa memahami bahwa Sakura tidak menyadari apa yang tengah dialaminya kemarin.

"Luka di pahamu, masih sakit?"

Sakura pun menelusuri area pahanya, kemudian menemukan luka goresan yang mulai mengering. Seketika ia meringis, merasakan nyeri pada luka itu.

"Kemarilah.." ucap Izuna.

Sakura pun menurut, ia kini duduk di samping Izuna. "Aku baru sadar kalau aku terluka."

Izuna tak menjawab, ia kembali mengarahkan tangannya ke paha Sakura. Membuat gadis itu tersentak.

"Izuna-san! Apa yang kau lakukan?!"

"Mengobatimu."

Kemudian Izuna mengeluarkan kembali cahaya hijau di tangannya. Dan menyentuh luka Sakura.

Sakura tercengang melihat cahaya yang keluar dari tangan Izuna. "A-apa itu?"

"Aku pernah mempelajari ilmu penyembuhan, yang mengandalkan cakra dalam diri."

"Cakra?"

Izuna mengangguk, "Cakra itu ibarat energi yang dimiliki tubuh kita. Selama kau memiliki banyak cakra dalam tubuhmu, kau bisa melakukan penyembuhan. Tetapi tidak semua orang melakukannya."

Sakura pun mengangguk paham, namun kemudian wajahnya memerah. "Terima kasih Izuna-san.."

👑👑👑

Siang hari Sakura dan Izuna kembali menyusuri hutan, mereka melangkah dengan Izuna yang memimpin di depan.

Setelah sekitar satu jam berjalan, mereka memutuskan untuk beristirahat di tepi sungai kecil. Sakura sedang duduk di atas batu sambil termenung.

Izuna memperhatikan Sakura sejak tadi tanpa sepengetahuan wanita itu. Entah kenapa hati Izuna merasa hangat dan damai tiap kali memandangi wanita itu.

Selalu ada perasaan asing yang terasa bergetar di dada Izuna tiap kali menatap senyuman sang Permaisuri, seolah wanita itu membawa aura kebahagiaan ke dalam hidupnya yang kelam.

Izuna menghampiri Sakura yang masih asik duduk di atas batu.

"Kau lapar?" tanya Izuna.

"Aku.. tiba-tiba saja aku ingin sekali makan buah kyoho.." ucap Sakura memelas.

Izuna menatap Sakura sejenak, "Tunggu disini, aku akan mencarikannya untukmu."

Tale of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang