Page 43

5.1K 459 13
                                    

Sasuke mengajak Sakura bermalam di dalam goa kecil yang berada di dekat sebuah air terjun. Hari sudah mulai gelap, sedangkan mereka masih jauh berada di dalam hutan. Selain itu, mereka berdua juga terpisah dari pasukan Yamato.

Sasuke membuat api unggun untuk menghangatkan mereka berdua di dalam goa. Ia juga menangkap beberapa ikan untuk makan malam.

Sakura masih meringkuk di depan api unggun sambil melamun, jubah mendiang Izuna masih setia menghangatkan tubuhnya.

Sasuke menyodorkan ikan matang yang beraroma menggiurkan pada Sakura. "Ini, makanlah.."

Sakura hanya diam, ia menerima makanan yang diberikan Sasuke dan memakannya dengan tenang.

Sasuke juga memakan makanannya tanpa bersuara. Keduanya masih hanyut dalam keheningan yang berlangsung cukup lama.

Selesai makan, Sasuke melihat Sakura  kembali melamun. Tentu saja hal itu membuatnya terganggu hingga akhirnya ia membuka suara.

"Sakura.."

Sakura menoleh, "Ya, Yang Mulia?"

Sasuke mendekatkan posisi duduknya pada Sakura "Apa yang kau pikirkan hm?" Tangan kiri pria itu membelai lembut rambut merah muda panjang yang sangat dirindukannya.

"A-aku tidak tau Yang Mulia, aku hanya.. tidak tau mau melakukan apa.." jawab Sakura pelan.

Tatapan Sasuke berubah sendu, ia pun menggenggam kedua tangan sang Permaisuri dengan lembut.

"Aku minta maaf.."

Sakura tersentak, ia tak menyangka akhirnya Sasuke kembali membahas apa yang telah menggantung diantara  mereka.

"Aku telah menyakitimu, aku sungguh bodoh. Ini semua salahku, jika saja aku tidak menyinggung perasaanmu saat itu, ini semua tidak akan terjadi.."

"Yang Mulia.."

"Aku sangat mengkhawatirkanmu istriku, beberapa hari ini aku dihantui rasa takut akan kehilanganmu, aku takut tidak memiliki kesempatan untuk minta maaf padamu. Aku takut tak akan lagi bisa melihatmu.."

Jemarin lentik Sakura bergerak menangkup pipi Sasuke. Membuat pria itu menatapnya kembali.

"Aku akan bersujud padamu, agar kau mau memaafkan suami bodohmu ini.."

"Yang Mulia, hentikan."

Sakura membelai lembut pipi dan rahang tegas sang Kaisar. Menatap kilau onyx kelam yang selalu membuat Sakura luluh.

"Aku sudah memaafkanmu, Yang Mulia.. Bahkan sejak hari dimana kita bertengkar."

Dan seketika senyum bahagia terukir di wajah tampan Sasuke. Ia segera menarik Sakura ke dalam pelukannya.

"Terima kasih banyak, istriku.." ucapnya lirih.

Sakura pun tak bisa menahan air matanya saat berada di pelukan Sasuke, "Aku merindukanmu, Yang Mulia.."

"Aku juga merindukanmu sayang..."

👑👑👑

Malam semakin larut, dan cuaca begitu dingin tak tidak bersahabat. Yamato dan pasukannya masih berkeliling mencari Kaisar mereka yang belum juga ditemukan.

"Bagaimana? Apa kalian belum merasakan cakra Yang Mulia?"

"Udara dingin ini mengganggu jangkauan sensor kami untuk mendeteksi cakra, kapten." ucap seorang pengawal bernama Fu.

Yamato menghela nafas, sepertinya melanjutkan pencarian pun akan sia-sia. Ditambah para pengawal belum beristirahat sejak sore tadi.

Tale of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang