©perempuansayang
Ada sesuatu yang terasa jauh lebih menyeramkan dibanding season ke-2 film Zombie yang rencananya akan Jaemin tonton bersana Heejin di bioskop malam ini, dan itu adalah kenyataam bahwa mobil milik Ayah Heejin kini dapat terlihat terparkir di depan rumah.
Seram sekali.
Jaemin tanpa sadar berubah jadi gugup ketika mendengar Heejin berseru senang karena berhasil melihat mobil Ayahnya dari kejauhan. Gadis bersurai panjang itu bahagia sekali sampai meminta Jaemin untuk segera menambah kecepatan laju motornya.
Begitu berbanding terbalik dengan Jaemin yang sekarang sedang putar otak guna meminta izin Ayah dari gadis kesukaannya untuk membawa dan tetap melaksanakan rencana mereka berdua untuk nonton bersama malam ini di bioskop.
Jaemin tak tahu kalau Ayah Heejin pulang hari ini.
Mana penampilannya masih acak-acakan. Masih menggunakan celana seragam sekolah dengan balutan jaket kulit hitam yang melapisi kaos tipis dengan warna senada di dalam.
Dibanding siswa, menurutnya, ia yang sekarang lebih mirip mas-mas penculik.
Mana membawa Heejin pulang dengan motor vespa lagi.
Kalau tahu, Jaemin akan pulang mengambil mobil dulu siang tadi, tetap memakai seragam dan meminjam jas sekolah Renjun sebelum pulang bersama Heejin.
Biar nanti kesannya baik. Bisa mengaku diri sebagai Ketua Osis juga, hehe.
Ayah Heejin itu seorang tentara dengan pangkat tinggi, hati Jaemin jadi kacau memikirkan dirinya yang mungkin saja diusir karena datang membawa Heejin dengan penampilan seperti ini.
Motor Jaemin berhenti. Heejin turun dengan bersemangat.
“Ayah!”
Gadis cantik itu berseru senang mendapati seorang lelaki dewasa sedang membaca koran di teras rumah.
Lelaki itu mendonggak, tersenyum menyambut sang putri yang membuka helm dengan buru-buru.
Ia melipat koran bacaannya, berdiri sambil merentangkan kedua tangan.
Membuat Heejin dengan tidak sabaran membuka gerbang dan langsung berlari masuk ke dalam pelukannya.
“Anak cantik Ayah sudah pulang,” lelaki itu membalas pelukan sang putri dengan gemas.
“Aku kangenn banget sama Ayah!” balas Heejin dalam pelukan sang Ayah.
Jeon Kyuhyun — sang Ayah dari Heejin tersebut nampak tersenyum kemudian bergerak mengecup gemas pipi sang putri tunggalnya.
“Ayah juga,” balasnya.
Heejin tertawa. Kembali memeluk tubuh Ayahnya.
Ia bahkan belum sempat melepas ransel sekolahnya karena terlalu merindukan sosok Ayahnya.
“Gimana sekolah baru?” tanya Kyuhyun.
“Seru banget Ayah!” Jawab Heejin bersemangat.
Ia menjentikkan jari. Berbalik kembali ke arah gerbang.