©perempuansayang
Malam hari Heejin masih duduk di atas tempat tidur, gadis itu nampak menyeka air mata yang entah mengapa seakan enggan berhenti turun membasahi pipi mulusnya.
Padahal sebelum mandi tadi ia sudah berhenti menangis, namun begitu ingat kembali akan kejadian beberapa saat yang lalu — bulir bening dari matanya tidak mampu tertahan karena hati yang begitu bersedih.
Beberapa waktu lalu sebelum Heejin sedia untuk tidur seperti saat ini, ia kembali sampai ke rumah dengan tubuh terbalut pakaian milik Jiho Kakak sulung dari Jaemin karena dress yang ia kenakan untuk berkunjung ke sana habis dikotori bercak darah mimisannya.
Sang Bunda yang tahu benar bagaimana penampilannya saat beranjak keluar dari rumah bersama sang Ayah jadi mengamuk. Ayah dari Heejin tadi dimarahi habis-habisan oleh sang Bunda begitu menapakkan kaki di rumah.
Apalagi setelah lelaki dewasa itu tetap teguh pada pendirian untuk tidak mengatakan alasan sebenarnya dari kepergian mereka tadi. Sang Ayah sama sekali tidak buka mulut perihal Heejin yang merengek kepadanya untuk pergi menjenguk Jaemin.
Jeon Kyuhyun — Ayah dari Heejin mengaku kepada istrinya bahwa ialah yang mengajak putri semata wayang mereka untuk keluar mencari angin karena takut Heejin merasa bosan terus berada di rumah usai keluar dari Rumah sakit.
Seohyun, istri dari Kyuhyun sekaligus wanita yang melahirkan Heejin marah besar mendengar alasan tersebut, apalagi setelah mendapati keadaan Heejin yang nampak sempat kambuh selama mereka berada di luar rumah.
Heejin ingin mengatakan yang sebenarnya, tapi sang Ayah melarang.
Ia dipinta oleh Ayahnya untuk diam saja, membiarkan sang Ayah menjadi bulan-bulanan kemarahan Bundanya sendiri.
Heejin kembali murung, ia merasa sangat bersalah kepada Ayahnya.
Jika saja tadi ia tidak merengek memaksa agar sang Ayah mau mengantar ke rumah Jaemin, lelaki dewasa itu pasti tidak akan kena marah oleh sang Bunda yang memang sangat menyeramkan ketika mendapati hal yang tidak disukai olehnya.
Bagaimanapun ia sendiri tahu benar bahwa kondisinya bukan perihal baik untuk dibawa keluar rumah.
Benar kata Jaemin.. seharusnya ia diam saja di rumah.
Heejin menghela nafas, gadis itu nampak mendonggak kala mendengar beberapa kali ketukan pada daun pintu kamarnya.
“Ini Ayah.. boleh masuk?”
Heejin terdiam sejenak, “Boleh Ayah..” balasnya setelah beberapa saat berfikir.
Jeon Kyuhyun — sang Ayah dari Heejin itu menyembulkan kepala dari balik pintu.