Pukul tiga lewat lima belas

905 152 7
                                    

©perempuansayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


©perempuansayang



Sebuah benda persegi panjang tipis terdengar berbunyi pelan dari balik sebuah bantal yang ditiduri kepala sosok pemuda manis bersurai gelap.

Na Jaemin — si pemuda tersebut sekaligus pemilik dari ponsel itu, nampak terganggu.

Ia melenguh kecil sambil bergerak mencari benda itu. Segera mematikan alarm yang telah ia atur.

Jaemin bangun, mengerjap berulang kali agar mengusir kantuk yang masih belum pergi meninggalkan tubuhnya meski sang alarm sudah berbunyi.

Ia beralih ke arah seorang gadis yang masih terlelap dengan membaringkan kepala di atas lengannya.

Jaemin tersenyum kecil. Ia benar-benar tidur malam bersama Heejin.

Menjaga gadis itu melalui larut malam.

Jaemin menguap kecil.

Ia bergerak mengelus pipi Heejin yang nampak tidak terganggu dengan pergerakannya sejak tadi.

“Sayang?”

“Heejin..”

Jaemin menepuk-nepuk kecil pipi Heejin. Berusaha menganggu tidur gadis cantik itu, dan hanya butuh beberapa detik saja setelah melakukannya, Heejin berhasil terbangun.

Gadis cantik itu melenguh malas dan bergerak memeluk leher Jaemin yang masih berada di sampingnya.

Meski terganggu, Heejin nampak enggan untuk bangun.

“Sayangku,” Jaemin mengulang.

“Aku harus pulang dari sini..” ujar Jaemin sambil mengecup kecil surai hitam Heejin yang masih memeluk lehernya.

“Sayang..?”

Heejin akhirnya mengumpulkan sadar.

Mendonggak menatap Jaemin yang tersenyum manis ke arahnya.

Bahkan meski cahaya begitu minim di dalam kamar ini, Heejin bisa merasakan dengan jelas betapa manis senyuman Jaemin kala menatapnya sekarang.

“Bangun dulu yah?”

Heejin mengangguk.

Gadis itu bangkit dari tidurnya.

Memposisikan diri untuk duduk.

Heejin menutup mata sebentar kala merasakan denyutan sakit pada kepalanya.

Gadis itu menggeleng kecil.

Jaemin tidak menyadari hal itu karena setelah Heejin bangkit ia langsung ikut bangun, turun dari tempat tidur.

Meraih jaket kulit yang ia kenakan semalam.

Memakai kembali pakaian itu untuk melapisi kaos hitam polos lengan pendek yang ia kenakan untuk tidur tadi.

Jaemin bergerak memakai sepatu.

centik manisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang