Katanya, rindu

962 165 11
                                    


©perempuansayang

Heejin perlahan membuka mata, mendapati cahaya kamar tempat ia sejak tadi beristirahat telah mati menandakan sang Bunda sudah sempat datang untuk mengecek keadaannya.

Heejin ingat betul bahwa ia tadi sore terlelap dalam keadaan lampu menyala.

Benar, seharian ini Heejin hanya terlelap.

Bangun untuk mengisi perut, itupun karena sang Bunda yang meminta.

Heejin tidak ingin melakukan apapun selain tidur, sebuah kebiasaan kala ia sedang sakit. Sang Bunda mengerti, karena itulah membiarkan.

Heejin menguap kecil.

Karena tidur sore, ia tentu terbangun kala malam sudah sangat larut.

Gadis cantik itu bergerak mengambil ponsel yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidur, terakhir menyentuh benda itu kala mengabari Na Jaemin pagi tadi.

Astaga. Heejin membulatkan mata.

Benar, Na Jaemin.

Ia tidak mengabari pemuda itu sejak tadi.

Heejin meringis kecil kala mendapati benda tipis persegi panjang itu dalam keadaan mati.

Pasti kerjaan sang Bunda juga.

Tak ingin ia yang sedang istirahat terganggu.

Heejin segera menyalakan kembali daya ponselnya.

Terbelalak kala mendapati ratusan pesan spam Na Jaemin begitu jaringan internet terhubung pada benda tipis kesayangannya ini.

Tak lupa, ada puluhan panggilan yang tidak terjawab juga.


Pacarku Nana🍬

| Sayang?
10.04
| Heejin tidur yah?
12.32
| Sayang, Nana latihan
lagi sore ini
15.12
| Nana udah selesai latihan
17.24
| Cantik lagi ngapain?
19.11
| mengirim stiker

| Yah gak dibales :( 19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Yah gak dibales :(
19.29
| Heejin bobo yah?
19.30
| Nana kangen
19.30
| Heejin masih sakit?
19.52
| Aku kangen banget sama kamu
20.00
| Hapenya kok mati?
20.01
| Nana pengen ketemu
20.10
| Nana didepan nungguin
20.34
| Heejin gak aktif aktif T.T
20.35
| Nana takut manggil,
Ayahmu galak (ಥ﹏ಥ)
21.05
| Nana pergi bentar yah
nanti balik lagi
22.30

Heejin menepuk kecil jidatnya.

Gadis itu terbangun dengan raut khawatir. Mencoba menghubungi pemuda itu lagi.

centik manisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang