©perempuansayang
“Yuk!”
Selepas membereskan alat belajarnya, Heejin beralih ke arah sosok Shuhua yang langsung balas tersenyum manis.
Hari ini, sejak pukul sepuluh tadi sampai bel pulang berbunyi barusan, mereka berdua duduk bersama.
Beberapa anak lelaki kelas mereka yang ikut dalam club basket dipanggil ke lapangan untuk latihan sebelum mengikuti perlombaan minggu depan.
Mendadak.
Tadi oknum Na Jaemin sempat misuh-misuh dulu karena tak ingin ikut latihan dan meninggalkan sang pacar baru sendirian. Tapi kemudian Heejin dengan milyaran pesona imutnya berhasil membujuk Jaemin untuk ikut latihan.
Heejin terus berusaha meyakinkan pemuda itu agar pergi beranjak meninggalkan dia bersama Shuhua yang juga harus di tinggal Renjun karena sang Ketua Osis punya tugas mengawasi latihan dan mengurus pengajuan izin mengikuti lomba.
Jadilah mereka duduk berdua.
Menyenangkan sekali.
Shuhua membiarkan Heejin menggandeng tangannya, berjalan keluar dari kelas.
“Eh duo biutiful!”
Keduanya menghentikan langkah.
Iya hampir lupa. Bae Jinyoung juga akan ikut dengan mereka ke lapangan untuk menemui teman yang lain.
Pemuda yang akrab disapa Baejin itu memang tidak ikut club basket, ia terdaftar sebagai anak paduan suara sekolah.
Kalau tadi ikut keluar, dia mau berbuat apa?
Bernyanyi mengiringi mereka?
Walaupun tidak senang belajar, Baejin lebih baik berada dalam kelas daripada harus kena hina teman yang lain karena ikut bolos ke lapangan.
Baejin segera beranjak membawa ransel hitamnya.
“Eh iya, punya mereka gimana?” tanya Heejin, ia berniat beranjak mengambil tas Jaemin namun ditahan oleh Baejin.
Selain menahan, ambil kesempatan juga untuk memegang tangan Heejin. Hehe.
“Gakpapa, bentar masih mau naik ambil baju ganti sama bersih-bersih di atas, bawa punya kalian sendiri aja,”
Heejin mengangguk paham. Ketiganya lantas kembali melanjutkan langkah.
Meninggalkan beberapa siswi dalam kelas yang masih menatap penuh tidak suka ke arah Shuhua dan Heejin.
Bukan cuman satu, sekarang ada dua gadis yang menempel pada kelompok pemuda kesayangan mereka.
“Cih sok kecantikan!”
“Kita harus mikirin cara secepatnya buat ngerjain mereka,”
Sementara Heejin nampak tertawa kecil di luar karena mendengar Bae Jinyoung sang ketua kelas yang tidak kunjung kehabisan bahan candaan untuk dilemparkan ke arah dia dan Shuhua.
Terlebih dengan gaya bicara yang memaksa ingin menggunakan bahasa inggris.
“Eh but really serius, kalian berdua emang cantik, apalagi sekarang ada Heejin..”
“Kesayangan kita jadi nambah satu, Shua jadi ada temennya deh kalau nanti ngumpul lagi,”
“Heejin kalau ada apa-apa cepet bilang yah, atau mau ngambil nomor aku?”