JOANUARY - #7

209 41 23
                                    

CEK OMBAK DENGAN CARA ABSEN DI KOLOM INI DULU YUK 🌈🙇🏻‍♀️

Semakin banyak VOTE + KOMENTAR kalian, semakin semangat Author buat DAILY UPDATE! Udah siap belum buat Chap #7 Joanuary? ❤

Instagram Author : @hyemi__park ❣ SELAMAT MEMBACA SEMUANYA!

***

"Panti Asuhan Mentari ... Tunggu dulu, 'panti'?"

Biar Nana jelaskan kesialan apa yang menimpanya. Tadi di sekolah pria itu seenaknya menyeretnya ke arah parkiran, lalu memaksa Nana untuk mengatakan tempat tinggalnya. Dan, seperti sekarang ... lelaki itu sedang mengolok-ngoloknya di depan pagar panti. Pria ini menyebalkan sekali!

Nana menoleh ke arah Greg, "Iya. Aku tinggal di panti. Mau masuk?" tawar Nana baik hati.

Greg tercengang lalu menunjuk bangunan itu, "Oke, bentar. Jadi, gubuk ini rumah Lo?" Lagi, Nana mendelik kearah Greg. Di sekolah lelaki itu menghina hasil fotonya, sekarang dia juga mengolok tempat tinggalnya? Ingin sekali Nana mengambil batu dan melemparkan ke arah kepala pria itu.

"Ya udah kalau nggak mau masuk. Nggak usah menghina rumah orang!" kata Nana sambil meninggalkan Greg yang bengong di depan pagar.

"Oke ... Oke! Sorry woi!" Greg buru-buru mengekori gadis itu dari belakang. Namun, Greg memberhentikan langkahnya ketika gadis itu sedang menunduk kecil ke arah wanita paruh baya. Greg langsung menegakkan punggungnya dan tersenyum lebar.

"Sore, Bu. Oiya ... Ini ada teman Nana." Teman Nana? Greg hampir memotong kalimat itu namun tidak jadi. Sinta menoleh ke arah Greg dan tersenyum manis. "Namanya siapa, Na? Tumben sekali. Ini pertama kalinya kamu bawa teman. Anaknya baik dan tampan lagi...." Baik dan tampan lagi!? Kaki Nana lemas seketika.

Greg tersenyum lebar. "Halo, Bu. Nama saya Gregory, boleh dipanggil Greg." Nana mendelik kesal. Sandiwara macam apa itu?

Sinta tersenyum lagi, "Ya, sudah. Ibu tinggal dulu, ya. Duluan ya Nak Greg. Na, langsung ganti baju dulu, ya."

"Oke, Bu." Kata Greg sambil menunduk. Lalu, sedetik kemudian ia menoleh ke arah Nana. "Terus sekarang ngapain di gubuk ini?"

Nana hanya mengendikkan bahu. "Aku ganti baju. Disana ada tempat duduk, duduk aja dulu." Jawab Nana lugas, gadis itu lalu melenggang pergi meninggalkan Greg seenaknya. Tadinya, Greg sedang menunggu Nana. Tiba-tiba, ada suara berbisik-bisik. Greg menoleh dengan cepat, ternyata ada segerombolan anak yang bersembunyi di balik tembok.

"Eeh ... Eh! Itu siapa, ya? Kok tadi bareng sama Kak Nana?"

"Iya! Dia ngapain, ya!?"

"Kita harus lindungi Kak Nana!"

Anak-anak itu tidak sadar bahwa Greg sudah dibelakang mereka. "Gue nggak jahat kok, Guys!" Greg mengangetkan anak-anak itu. Dua darinya melonjak kaget, satu anak kecil hampir berteriak.

"Beneran Kakak nggak jahat? Awas saja kalau jahatin Kak Nana!" kata gadis berkuncir dua, yang paling berani diantara mereka.

"Nama Gue Greg. Kalian...?"

"Gue? Apa itu, Kak?" tanya anak lelaki botak itu. Greg salah tingkah, "Eee... Gue itu maksudnya Aku. Tapi kayak lebih keren gitu. Yaudah, nama kalian siapa? Cepet!" ucap Greg.

"Biasa aja kali, Kak! Namaku Putri. Bahasa Inggrisnya Princess."

"Putri? Beneran Putri tuh namanya?" tanya Greg.

"Iya. Masa bohongan, Kak. Yang ini namanya Joel." Tunjuk Putri ke arah bocah gempal itu. "Yang ini kembarannya Jo, si Noel!" Putri menunjuk bocah berkacamata bulat itu.

"Kalau Aku ... Aurelia ... Kak," sahut gadis berambut panjang yang bersembunyi di balik badan Putri.

"Oke. Jadi, di panti ini cuma ada kalian?"

"Ya enggak lah, Kak! Masih ada ... Emmm, enam orang lagi! Kak Nana, Kak Jojo, Kak Dita, Kak Lea, Kak Inge sama Bagas!" cerocos Putri panjang lebar. Greg hanya bisa mangut-mangut.

"Kak Nana!!" teriak anak-anak itu serempak ketika melihat Nana dari kejauhan. Greg tak menyadari daritadi Nana juga ikut mendengar obrolan mereka. Greg menoleh ketika anak-anak itu berlarian ke arah Nana. Greg sempat tersenyum kecil, walau tak ada yang menyadari.

"Putri, Aurel, Joel, sama Noel lagi apa? Udah diberesin mainannya?" tanya Nana.

"Sudah dong!" teriak mereka berempat.

"Ya udah. Tunggu Kakak di kamar, ya? Nanti kita belajar. Sekarang Kakak temenin Kak Greg bentar." Ucap Nana pada keempat anak itu.

"Oke!" teriak mereka serempak dan langsung berlarian ke arah kamar Nana.

"Kok semua nurut sama Lo? Terus yang lainnya mana?" tanya Greg.

"Disini Aku paling tua. Jojo, Dita, Lea lagi bantu Ibu di dapur. Kalau Inge sama Bagas pasti lagi kerjain PR." Jawab Nana.

"Emang yang lain umur berapa, kok Lo yang paling tua?"

"Hmm... Jojo, Dita, sama Lea itu masih SMP. Inge sama Bagas itu SD kelas enam. Terus yang tadi berempat itu baru masuk sekolah dasar." Balas Nana lugas.

"Oh. Ya udah deh Gue pulang dulu! Nggak bisa lama-lama nih di gubuk!"

"Iya! Makasih udah dianterin pulang!" sahut Nana dengen nada kesal.

Greg hanya mengangguk kecil, sebelum ia pergi jauh, Greg membalikkan badannya lagi. "Besok Gue jemput jam 10. Lo belum pernah nge-date 'kan? Bye, Pacar!" kata Greg tersenyum sangat lebar lalu melengos pergi.

Nana hanya terdiam.

Ia merasa ada yang aneh terhadap detak jantungnya. Berdebar.

TO BE CONTINUED.

Vote dan komentar kalian ditunggu! 😇 Penyemangat banget buat Author untuk selalu DAILY UPDATE! Dilarang menjiplak atau plagiat. Kritik yang membangun selalu diterima 🤗 TETAPI komentar dengan konten benci / tidak menghargai karya Author akan di Block & Report.

Terima kasih buat Pembaca baik hati yang selalu vote dan komentar. Sehat selalu ya! Amin. ❤

Best Regards,

Hyemi Park.

JOANUARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang