JOANUARY - #28

172 27 2
                                    

Kenapa kalian baca cerita ini? Ceritain dong!

Ada yang di rekomendasiin temen?

Ada yang nemu dengan sendirinya?

Ayo ceritakan disiniii.

***

Waktu berjalan sangat cepat. Sudah beberapa hari terakhir hubungannya dengan sang ayah semakin membaik. Ia sendiri juga sudah mulai dekat dengan Tante Sarah. Tak ada masalah yang menggangu sampai akhirnya... muncul masalah.

"Na... mau tinggal disini?"

Ia hanya bisa mengerjap-ngerjapkan matanya, tak tahu harus menjawab apa. Hanya menatap ragu kedua orang di hadapannya.

"E—ee, Papa pikir sudah waktunya kamu tinggal bersama kami. Di rumah ini." Ucap Leo dengan pelan sambil menoleh ke arah Sarah.

Lalu wanita di sebelahnya ikut berdeham kecil, "Iya. Tante pikir juga ada baiknya kamu coba untuk tinggal disini." Sambil menautkan tangan gelisah, "Tapi kamu santai aja. Kita nggak maksa kok, kamu bisa pikir-pikir dulu." Kata Sarah.

"Nana pikir-pikir dulu ya." Jawabnya pelan sambil menunduk.

Sarah menghela napas lega lalu ia berpindah duduk di sebelahnya, "Kamu tenang aja, kamu pindah kesini bukan berarti kamu ninggalin panti. Kamu masih bisa sering main kesana atau nginep disana kalau liburan. Pokoknya kamu jangan khawatir ya?"

"Iya. Makasih banyak, Tan."

"Darimana aja Hug?" tanya Leo kepada lelaki yang baru saja masuk ke dalam rumah.

Nana menoleh dan menatap Hugo. Selama beberapa hari ia kesini, tak pernah sekalipun ia bertemu dengan Hugo. Lelaki itu seakan-akan menjauhinya.

"E—eh aku boleh ngomong sama Hugo?"

Mereka bertiga langsung menatap ke arahnya. Leo dan Sarah langsung berdeham dan bersiap-siap untuk pergi. "Boleh, boleh banget. Papa tinggal dulu ya."

"Ada apa?"

"Kamu nggak mau duduk?"

Lelaki itu menghela napas dan duduk di depannya. "Kenapa?"

"Kamu marah sama aku?"

"Hah?"

Nana berdeham dan membenarkan duduknya, "Kamu menghindariku." Ucapnya.

"Gue hanya merasa Lo akan ke ganggu dengan kehadiran Gue."

Mereka berdua terdiam.

"Maaf ya." Ucap mereka berbarengan lalu sama-sama terkejut mendengarnya.

Hugo hanya menggeleng kecil sambil tersenyum, "Lo nggak usah minta maaf, Na. Karena emang Lo nggak ada salah apa-apa. Harusnya disini Gue yang minta maaf."

"Udah rebut keluarga kamu... bahkan Gue juga hampir hancurin hubungan Lo sama Greg..." Nana hanya bisa terdiam mendengar ucapan lelaki di sebelahnya ini.

"Kamu nggak rebut keluarga aku kok. Disini kita sama-sama korban akibat masalah orang dewasa," kata Nana sambil menatap Hugo.

"Tapi boleh aku tau apa maksudnya hampir hancurin hubungan aku sama Greg?"

Lelaki di sebelahnya hanya menghela napas.

"Lo inget rekaman yang diputer waktu pertandingan basket?"

Nana mengganguk. Mana mungkin ia bisa melupakan kejadian itu? Itu pertama kalinya hatinya sangat hancur.

"Itu semua kerjaan Gue." jawab Hugo.

JOANUARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang