GIMANA KABAR KALIAN HARI INI?
Author bakalan DAILY UPDATE, loooh! JAM BERAPA KALIAN BACA CHAP INI? Absen disini dulu, yuk! 😝
Semakin banyak VOTE + KOMENTAR kalian, semakin semangat Author buat DAILY UPDATE! Udah siap belum buat Chap #2 Joanuary? ❤
Happy reading!
***
Seorang lelaki dengan santai berjalan menyusuri lorong sekolah. Celana training abu-abu berpadu dengan seragam yang dibiarkan tidak dikancing--menampakkan kaos hitam di baliknya. Penampilannya sangat mencuri perhatian. Bagaimana tidak, ketika semua anak laki-laki memakai celana abu-abu khas anak SMA, lelaki itu malah memilih celana training!
SMA Nugraha sangat ramai apalagi menjelang jam tujuh. Semenit lagi bel akan berbunyi, sontak seluruh anak berlarian menuju ke kelas masing-masing, kecuali lelaki itu yang berjalan santai sembari menyugar rambutnya. Tebar pesona. Lelaki tersebut tak lain adalah Gregory Nugraha. Tunggu ... Nugraha? Ya! Kakek Gregory adalah pemilik Nugraha Groups, salah satu konglomerat yang memiliki setengah kekayaan di negara ini.
Datang mepet ke kelas sudah menjadi hobi tersendiri bagi Gregory. Buat apa datang pagi-pagi kalau di sekolah saja menganggur! Gregory berjalan masuk ke arah pintu kelas XI IPA-1. Jelas. Gregory masuk ke jurusan IPA karena Kakeknya. Bisa dikatakan, bahwa 90 persen ia masuk ke kelas ini karena pengaruh koneksi Kakeknya, dan 10 persen lagi karena Gregory sering memenangkan kompetisi basket bergengsi untuk sekolahnya.
Untung saja masih bisa menjadi pemain basket yang handal, kalau tidak Gregory sudah didepak dari kartu keluarga karena malu-maluin. Dengan cengengesan, Greg berjalan ke belakang, mengambil tempat duduk dimana genk-nya berada.
"Akhirnya, nih bocah masuk. Lama amat sih Lu kalau jalan," kata June Rahardian, siswa fakboy dengan segudang talenta dari SMA Nugraha.
"Yaelah, kayak nggak tahu dia aja, pasti tebar pesona dulu di depan kelas." sahut Septian Hadijaya, Ketua OSIS SMA Nugraha.
Ya ... Mereka bertiga dapat bersatu di kelas ini berkat Kakek Greg. Untung saja mereka bertiga disayang 'Kakek Greg'. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak kecil, bahkan tinggal di satu perumahan yang sama dan berbeda blok saja.
"Sirik amat sih Lu berdua. Gimana June? Udah dapet belum cewek yang kemarin? Gue kepo nih!" seru Gregory dengan sebal.
"Yaelah, lebay banget Lu!" June mendelik kesal. "Untung kenalan Gue banyak. Jadi, nama tuh cewek Joana Isabelle dari kelas XI IPS-4. Dia Ketua klub Fotografi. Btw, Gue baru tau ada klub fotografi!" kata June sembari duduk di meja.
"Oh. Gue dengar kemarin dari Pak Anton di ruang guru, klub Fotografi mau dibubarin." sahut Septian dengan tenang.
"Kenapa emang?" sahut Greg dan June serempak.
Septian mengendikkan bahu, "Klub itu isinya cuman 5 orang selama setahun kemarin. Ya, gimana bisa bertahan. Klub standar di sekolah kita itu isinya 25 orang,"
"Baru denger udah bubar aja, anjir. Kenapa cewek udik itu nggak cari anggota?" tanya Greg sambil menyandarkan punggungnya ke bangku lalu mengernyitkan hidungnya.
June menoleh ke arah Greg dan tertawa, "Pasti gara-gara Ketua-nya udik lah! Bayangin aja, ketua klub dance yang pimpin siapa? Terus, klub debat? Yang pimpin aja primadona sentero sekolah! Gimana sih Lu?" sahut June komat-kamit yang membuat Gregory memutar bola matanya dengan malas.
"Btw, dari tadi kok gaada yang marahin kita? Padahal udah buka bibir panjang lebar gini," sahut Greg. Kepalanya celingak-celinguk, lelaki tampan dengan wajah bodoh itu mencari-cari guru mereka.
"Emang kalian nggak dengar kata Bunga? Pak Yo hari ini nggak masuk, Bro. Sakit katanya," pungkas Septian lugas. Pria kalem itu membuat keduanya melotot kecil.
"Yaelah, nggak bilang Lu daritadi! Yok ke kantin. Gue laper banget asli!" ajak Greg.
***
"Ibuku sayang, Babang ganteng pesen 3 mangkok pangsit mi. Satu dipisah kuahnya, dua langsung dicampur. Yang tadi dipisah nggak mau sambal, kayak biasa ya Buk!"
Mereka bertiga melangkah ke ujung kantin dan duduk disana. Tempat strategis di kantin untuk bersembunyi dari amukan para guru yang lewat. Septian dan June duduk menghadap Greg, dan posisi Greg membelakangi lapangan sebagai pemandangan.
"Eh woi! Bukannya tuh cewek mirip yang sama Joana, Joana itu?" kata June sambil melebarkan matanya.
"Mana ... Mana sih?" balas Greg sambil celingak-celinguk.
"Itu ... Tuh! Yang lagi foto-foto anak olahraga! Gila, tuh cewek ganjen pakai foto-foto cowok segala!"
"Gila. Ngeri Gue. Jangan-jangan tuh cewek psikopat? Penguntit? Dia kumpulin foto anak-anak cowok!?" Greg tak bisa berhenti melebarkan matanya sambil menuding-nuding gadis itu dari kejauhan.
"Dia suka foto semua tuh. Sekarang dia lagi foto langit." Septian menyahut dengan kalem.
June menengok. "Katanya ada gosip kalau dia sama kameranya kayak anak kembar silam. Nggak pernah kepisah," ucap June.
"Darimana Lu tau?" tanya Greg. Pesanan mereka bertiga datang. Septian mengangguk terima kasih dan ketiganya mulai menyantap. Greg sendiri melirik-lirik keberadaan gadis itu. Ia menoleh ke arah June yang memutar bola matanya jengah.
"Ya, gimana Gue nggak keren. Sekali chat di grup cewek-cewek Gue, info langsung berdatangan!" kata June dengan bangga lalu ia menyeruput mie-nya.
"Tobat. Jangan jadi fakboi terus," sahut Septian menasihati.
"Enak aja Gue dibilang fakboi. Gue ini cuman senang 'bergaul' dengan cewek-cewek aja!" gerutu June dengan pembelaannya.
Septian menatap sahabatnya jengah.
Greg memiringkan kepalanya. "Eh... Balik ke cewek itu. Siapa tadi namanya Joana ya? Gue masih kepo nih," ucap Greg. Mie yang dihadapannya sudah habis tak bersisa.
"Daripada Lu mikir cewek mending Lu mikirin pelajaran. Udah nilai merah semua, pakai mikirin cewek!" jawab Septian sambil mengambil air mineral di depannya.
"Oiya, Lu aja belum masuk ke klub dari kelas X! Parah banget dih. Kelas XI harus masuk klub wajib Bro!" sahut June menyindir Greg yang memasang wajah tak bersalahnya.
"Habisnya gimana! Gue nggak tertarik di semua klub. Nggak jelas semua. Apa Gue minta Kakek Gue musnahin semua klub? Gimana?"
Septian melotot. "Lo gila? Udah! Daripada Lu makin halu, nanti pulang kita belajar! Besok ada ulangan Mat! Gue sama June nggak mau contekin Lo," sahutnya.
"Ngomong-ngomong, tuh cewek masih foto-foto!"
"Dia noleh kesini tuh. Loh ... Kok langsung lari?" tanya Septian.
Greg langsung bangkit berdiri dari tempat duduknya dan mengejar Joana.
"Woi Lu yang bayar Bro! Malah kabur! Dasar kampret, Lu!" teriak June kesal.
Greg tak memperdulikan teriakan June dan berlari melintasi lapangan. Sesampainya di ujung lapangan, Greg hanya bergumam. "Mana tuh cewek? Kok udah ilang?"
TO BE CONTINUED.
Vote dan komentar kalian ditunggu 🥰
Best Regards,
Hyemi Park.

KAMU SEDANG MEMBACA
JOANUARY
Teen FictionAlmanac Series #1 [SUDAH SELESAI] Kesalahan fatal yang berujung malapetaka terjadi di kehidupan Joana Isabelle. Hidup Nana yang tenang berbalik 180 derajat dan harus berakhir dengan Gregory Nugraha. Lelaki menyebalkan, narsis, dan berkepribadian bur...