Joanuary update lagi!
Maaf ya kalau beberapa hari ini nggak update. Bentar lagi Joanuary udah mau selesai!
Terus ikuti cerita ini ya! Dan jangan lupa untuk klik bintang di pojok kiri bawah ya guys ~
Selamat membaca.
***
Greg hanya terdiam ketika mendengar obrolan Nana dengan pria itu. Ayah kandungnya? Niat ingin menambah kejutan untuk Nana berakhir gagal ketika Greg mendengar ucapan terakhir Om Leo.
Ayah kandung ... Anak? Batin Greg.
Restoran Casablanca adalah salah satu anak bisnis dari usaha keluarganya. Ia bisa duduk di ruangan privat dan seenaknya mengatur ruangan disini. Ia menaruh penyadap suara sehingga Greg bisa mendengar percakapan di ruang sebelah.
Siapa yang barusan datang? Anak Om itu? Kenapa suaranya sangat familiar? Batin Greg.
Lelaki itu berjalan gontai membuka pintu. Kepalanya menengok ke pintu sebelah, dan Greg bisa menatap jelas lelaki dengan postur tubuh jangkung yang sedang berdiri di depan pintu. Bagian punggungnya saja yang terlihat. Rambutnya tertata rapi dan memakai kemeja kasual. Siapa itu?
Ketika wajah lelaki itu nampak, Greg melotot kaget. Bukankah itu Hugo? Ketua mading sialan itu? Tunggu dulu ....
Berarti, Nana dan lelaki itu bersaudara!? Greg terbahak. Nggak ... Nggak mungkin! Jangan sampai lelaki sialan itu yang menjadi iparnya! Otak Greg kembali sadar ketika melihat Nana yang berlari keluar sambil menangis. Greg pun langsung berlari mengejar Nana.
Greg berlari dan mencekal tangan Nana. "Hei ... Hei, Na. Gue ada disini," sahut lelaki itu.
Nana menoleh cepat ke belakang, melihat sosok Om Leo yang mengejarnya. Ia hanya bisa pasrah dan menatap Greg sambil menangis. "Bisa bawa aku pergi darisini? Ke .. Kemana aja. Asal pe ... pergi darisini. Boleh?" isaknya.
Tanpa berpikir panjang, Greg menaut jemari Nana. Bagaimana Greg bisa menolaknya begitu saja?
***
Greg tak bisa memahami perasaan cewek. Greg bingung ketika Nana tak berhenti terisak. Ia daritadi hanya menyetir sambil memberikan satu per satu tisu untuk Nana. Apa ini waktunya membawa Nana ke toko Hermes? Gucci? Apakah gadis ini akan berhenti menangis seperti mantan ceweknya dahulu?
"Terserah mau kemana. Tapi, ma ... Maaf ya. Ku .. Kursi mobil ka ... kamu jadi kotor." Kata Nana tergagap-gagap karena menangis.
Greg hanya tersenyum santai. "Nggak apa-apa. Tinggal beli lagi."
"Beli apa?"
"Beli ti ... tisunya lagi?"
Greg menggeleng. "Beli mobil baru dong! Sultan," sombongnya tak mengingat kondisi. Memperburuk suasana Nana saja!
Nana hanya menoleh malas kearah Greg. Ia mengusap pipinya. "Kamu hambur-hamburin uang buat yang nggak berguna, Greg."
Greg hanya mengendikkan bahunya. "Lo nggak usah khawatir. Mantan pacar Lo ini uangnya Unlimeted. Lo tahu artinya?"
"Balik sama Gue aja. Lo nggak ada impian punya cowok tajir? Beneran?"
Suasana hati Nana tidak anjlok lagi. Sudah turun ke kerak neraka paling dalam. Ia memutar bola matanya jengah. Lelaki di sebelahnya ini masih bisa saja—Lupakan. Nana bersyukur dengan kekenyolan Greg, tangisannya mulai teredam dengan tawa. Kejadian di restoran membuat Nana shock, ternyata Ayah kandungnya masih hidup. Entah ia harus sedih atau bersyukur.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOANUARY
Teen FictionAlmanac Series #1 [SUDAH SELESAI] Kesalahan fatal yang berujung malapetaka terjadi di kehidupan Joana Isabelle. Hidup Nana yang tenang berbalik 180 derajat dan harus berakhir dengan Gregory Nugraha. Lelaki menyebalkan, narsis, dan berkepribadian bur...