"Permisi. Ini ruangannya rose bukan?"
Byungchan kaget bukan main. Ini yang didepan dia orang yang jadi penyebab sahabat pacarnya itu, seperti sekarang.
"Halo?"
"Bukan, ini ruangannya mukijin. Tidak menerima tamu hush sana!" usir byungchan kembali menutup pintu.
"Yang siapa itu?"
Byungchan menoleh kebelakang. Sudah diperkirakan bahwa sebentar lagi bakal ada perang disini. Pria itu bukannya membiarkan tamu didepan untuk masuk malah ia mendorong si tamu keluar.
Lisa berdiri dari kursinya dan menghampiri byungchan curiga.
"Kok di tutup? Siapa sih?!"
"Ehm anu yang-"
"Minggir!"
Dengan gerakan cepat lisa sudah mengapai kenop pintu dan membuka pintu tersebut. Betapa terkejutnya dia melihat siapa tamu yang tadi mengetok pintu.
"Berani lo datang kesini pelakor?!"
"Yang jangan buat ribut." tangan byungchan mulai menahan bahu lisa agar menenangkan pacarnya itu.
"DIAM!"
Nyali byungchan mendadak ciut. Ia takut untuk mencegah lisa agar tidak melakukan hal anarkis. Byungchan tau, kekasihnya ini tomboy. Ada jiwa gelud yang terdapat didalam dirinya telah mendarah daging. Pernah sekali lisa memukuli preman yang mengakibatnya si preman itu masuk rs. Dan sekarang, byungchan takut jika lisa akan memukuli lee eunbi dengan parah karena telah membuat sahabatnya menderita.
"Berdiri lo."
Eunbi berdiri. Dorongan byungchan tadi sangat kuat sehingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan tidak baiknya. Bahkan byungchan yang mendorongnya tidak sengaja saja tak ada inisiatif untuk membantunya.
Byungchan kurang ajar, kasihan anak orang!
"Gue mau datang kesini buat minta maaf sama rose."
"Gampang banget lo ngomong gitu setelah apa yang lo lakuin sama si bangsat itu ke sahabat gue?!"
Eunbi menunduk. Sungguh ia bahkan sekarang tidak berani untuk mengadahkan wajahnya kearah lisa. Kata-kata lisa barusan seperti menusuk dirinya.
"Lo gak punya mulut untuk bicara? Gak bisa ngomong apa gimana?" sarkas lisa. Gadis itu mati-matian menahan amarahnya sekarang. Ia sadar, tempat mereka masih di dalam rs. Tidak sopan bukan jika lisa akan memukuli wanita dihadapannya ini kan?
Jika kalian mengira lisa tidak akan memukuli wanita itu, kalian salah besar. Dia bahkan setelah mendengarkan ceritanya rose sudah merencanakan untuk menemuinya dan seungwoo untuk memberi mereka pelajaran.
Tapi tuhan malah mempermudahkan dirinya tanpa harus mencari mereka, karena mereka sendiri yang datang di hadapannya.
"Gue tau, apa yang gue lakukan itu salah. Gue sadar, dan gue merasa terbebani dengan ini."
Lisa masih mendengarkan omongan eunbi. Bahkan byungchan yang dibelakangnya saja dari tadi mengigiti kuku karena merasakan hawa tidak enak diantara lisa. Pokoknya dia akan menahan lisa jika kekasihnya ini berontak.
"Gue jujur saja. Malu buat ketemu sama si rose..gue merasa- gak layak ketemu wanita sebaik dia yang udah disakiti sama gue."
"Lo tau itu semua, kenapa lo malah berbuat demikian? Otak lo ada dimana?"
"Sayang dengerin dulu."
"Lo diem!"
"Gue bakal jujur. Tapi bisa kan gue ngomongnya di depan ros-"