Suasana kelas XII2 MIPA 1 sangat kacau, di karenakan si guru killer yang harusnya mengajar tidak datang karena sakit.
Adit si ketua kelas yang diberikan tanggung jawab untuk mengkondisikan kelas menjadi kewalahan. Semua teman kelasnya ribut sendiri. Para cewek yang sibuk ngobrol, ghibah, cekrek sana sini, buat salon dadakan bahkan sampai tidur. Dan para cowok kompak bermain kartu uno.
Jumlah murid cowok Ipa tidak sebanding dengan jumlah ceweknya. Cowoknya sekitar enam sampai delapan orang dan jumlah ceweknya lebih kurang tiga puluhan.
"woii diam bisa gak sih" teriak Adit dari kursi belakang.
Tidak ada yang mempedulikannya bahkan semua menganggap angin lewat saja.
BRAKK
Adit menggebrak meja guru keras. Semua mulut yang awalnya terbuka langsung tertutup. Semuanya memandang Adit yang berdiri di samping meja guru dengan pandangan kesal.
"gue mau kasih pengumuman. Sebagai seorang ketua kelas yang bertanggung jawab gue minta kalian diam jangan buat kegaduhan. Karena kalian ribut imbasnya ke gue. Bagi para cowok yang masih ribut gue ajak tanding di sini dan buat para cewek yang masih ribut gue cium mulut kalian" ancam Adit dengan tegas.
Diluar dugaan. Bukannya diam para cewek kurang belaian malahan semakin menjadi jadi.
'yehhhh'
'di cium Adit'
'aaaa'
Adit menepuk jidatnya cukup keras menatap cewek kelasnya yang teriak teriak.
"mampus lo Dit, salah ngomong kan lo. Jadi orang ganteng susah ternyata. Mereka jadi berlomba lomba untuk lo cium kan jadinya" batin Adit.
Adit menatap bingung ke arah Dian dan Ciko. Mereka menghampirinya dan menepuk pundaknya.
"woii bagi cewek yang masih ribut. Bakal langsung di cium Nino" teriak Dian yang membuat para cewek langsung diam.
Nino adalah salah satu siswa yang berambut geribo, gendut dan berkaca mata.
"Nino lo siap siap aja bagi cewek yang masih gak bisa diam, langsung sosor aja bibirnya oke!!!" teriak Ciko sambil mengacukan jempolnya.
"oke" balas Nino.
Mereka bertiga tersenyum miring. Adit tersenyum bangga melihat temannya yang langsung berhasil membuat para cewek diam berkat idenya.
**
Adit menyelusuri koridor lantai dua sambil membawa botol berisi air mineral dingin. Ia sekarang berjalan sendiri dan sahabatnya masih di kelas untuk mengamankan sampai Adit kembali.
Langkah Adit berhenti di depan pintu XI MIPA 2. Yah kelas seseorang yang telah membuatnya jatuh cinta. Pintu kelas Arra terbuka lebar, sehingga Adit mengintip untuk melihat suasana kelasnya.
Ternyata ibu Sukma yang mengajar di dalam. Ibu Sukma guru kimia yang lumayan killer, namun Adit sering menggoda gurunya itu.
"kalian itu sekolah bayar mahal mahal, tapi masih aja gak serius. Ibu menjelaskan tidak diperhatikan malah main main gak jelas. Kalian itu ya---" ucapan bu Sukma tiba tiba berhenti karena menyadari Adit di sampingnya.
"Raditya" bu Sukma sudah memberikan tanda bahwa dia akan marah.
"Astagfirullah ibu, istigfar. Gak boleh marah marah" ucap Adit cengengesan.
"kamu ada keperluan apa ke sini?" tanya bu Sukma.
"tadi saya lewat bu, terus saya liat ibu marah marah. Nanti ibu gak cantik lagi kalau sukanya marah marah" jawab Adit santai.
Adit bisa melihat kemarahan di mata bu Sukma. Mukanya sudah memerah dan tatapannya tajam.
"saya tanya sekali lagi sama kamu, kamu ada keperluan apa ke sini Raditya Aldo Abiandra?" tanya bu Sukma dengan nada yang tak bisa diartikan lagi.
"oke ibu, pertama dan yang paling utama saya ke sini--" ucapannya terpotong.
"jangan banyak muqadimah" komentar bu Sukma.
"saya ke sini mau ketemu calon pacar saya, apa Arra nakal di jam ibu?" jawab Adit dengan nada santainya.
Seluruh isi kelas semakin ribut karena kedatangan Adit. Ada yang bahagia, ada yang gak terima Adit gombalin Arra dan ada juga yang berteriak gak jelas. Sehingga membuat bu Sukma keluar karena gak tahan melihat kondisi kelas.
"karena ibu Sukma sudah keluar dan meninggalkan kalian tanpa alasan seperti ini. Baiklah saya Raditya Aldo Abiandra akan menggantikan untuk mengajar kalian setuju?" tanya Adit yang sedang duduk di kursi guru.
"setuju" jawab seluruh murid kecuali Arra.
"itu kak Adit ngapain lagi tu?" batin Arra.
"siyap, sekarang kita belajar masalah cinta. Kalian gak boleh protes, cukup dengerin dengan seksama. Cinta itu yang awalnya dari mata turun ke hati. Cinta itu menyangkut ke segala bidang termasuk nih mata pelajaran. Misalnya ketika cinta yang kita perjuangin dan sah menurut agama, lalu ketika sudah sah menurut pelajaran biologi akan ada sel sperma bertemu dengan telur dan selanjutnya menjadi anak. Anak adalah penduduk. Dalam geografi kehadiran anak akan menambah jumlah penduduk di indonesia. Kemudian berhubungan juga dengan ekonomi yaitu pendapatan perkapita negara, jika pendapatan turun maka akan terjadi krisis ekonomi seperti yang kita pelajari di pelajaran sejarah yaitu masa orde baru. Dalam bidang matematika---" Adit yang masih asik menjelaskan tiba tiba terhenti.
"ekhem ekhem, sudah puas kamu kacauin jam saya" deheman dan suara bu Sukma terdengar jelas dari pintu kelas.
"ibu sih ninggalin mereka tanpa alasan jangan jadi fuckgirl dong bu" sewot Adit.
"nih panggilan untuk orang tua kamu" kata bu Sukma sambil menyerahkan amplop berwarna cokelat.
"siap bu, eh ngomong ngomong orang tua saya aja bu, Arra gak? Sekalian bawa penghulu" ucap Adit sambil memandang Arra.
"cieee swittt, beib Dian mana?" komentar Meli.
"jomblo harus perbanyak sabar" jawab Nisa mengelus dadanya.
"Raditya saya minta kamu keluar dari kelas saya" perintah bu Sukma.
"ini kelas XI MIPA 2 bukan kelas saya ibu" jawab Adit.
"Raditya keluar" titah bu Sukma.
"laksanakan" ucap Adit sambil hormat dan langsung keluar.
"oh iya bu, kalau Arra centil atau nakal langsung marahin aja atau gak bilang calon pacarnya yang ganteng ini marah kalau dia nakal" ucap Adit sebelum pergi.
Seluruh isi kelas kesal karena bu Sukma datang dan Adit harus keluar. Arra hanya cengengesan melihat tingkah laku Adit.
"ada ada aja kelakuannya" batin Arra.
"setidaknya aku bisa buat kamu tersenyum setelah kejadian tadi Rra" batin Adit.
**
Hallo para pembaca setia fuckboy. Aku minta kalian komen untuk part selanjutnya dan insyaallah aku akan update nanti malam.
Selalu setia ya nunggu ceritanya.
Happy reading
Love you allCek @erramanisaputri_
KAMU SEDANG MEMBACA
FuckBoy
Teen FictionAmirra Cantika Putri Seorang gadis SMA yang lugu dan polos harus menerima kenyataan pahit ditinggal sang kekasih ketika hari ulang tahunnya ke 17 tahun. Berbagai cara dilakukannya untuk melupakan sang kekasih, hingga suatu ketika takdir menemukan me...