Arra berlari menuju toilet dan berdiri tegak di depan cermin toilet tersebut. Arra memegang kedua pipinya yang memerah kemudian pindah memegang dadanya. Di toilet ini hanya terdapat tiga orang yang mengantri untuk masuk.
Agar Arra gak malu karena langsung pergi karena salah tingkah, mau tak mau ia ikut mengantri walaupun tidak kebelet sama sekali. Ia terus menarik nafasnya dalam dalam untuk mendapatkan pasokan oksigen.
Setelah menunggu antrian, akhirnya giliran Arra masuk ke dalam toilet. Ia mengambil ponsel dan membuka aplikasi whatsapp.
Rumpi Hangat
AmirraCantika : P.
AmirraCantika : read dong yaelah.
AmirraCantika : cepar.
AmirraCantika : ceoay.
AmirraCantika : astagfirullah typo *cepat.
AmirraCantika : Arra lagu butuj ni.
AmirraCantika : *lagi *butuh.
NisaAdikusuma : apaan sih Rra? Typo berserakan lagi.
MeliAdijaya : tau tuh ganggu gue mau make up aja lo Rra.
AmirraCantika : Arra disembah lakadiy.
MeliAdijaya : hah? Disembah? Lakadiy jelas jelas dong Rra.
NisaAdikusuma : gaje lo Rra:(
Arra mengacak rambutnya frustrasi.
"nih tangan sama jantung gak bisa diajak kompromi" batin Arra.
AmirraCantika : *ditembak *kak Adit.
NisaAdikusuma : Arra jangan mati.
MeliAdijaya : nanti gimana kita mau nyontek.
AmirraCantika : ck serius😣
MeliAdijaya : acieee.
NisaAdikusuma : piwittttt.
AmirraCantika : terus Arra gimana?
MeliAdijaya : ngapain lo pusing Rra, terima aja.
NisaAdikusuma : iyaa idup gak boleh di bawa pusing. Santuy aee neng.
Arra memasukan ponselnya ke dalam tas. Ia bingung harus menjawab apa.
Arra melirik jam tangannya, ia sudah berada di dalam toilet lebih dari sepuluh menit.
Akhirnya Arra sudah kembali duduk dan berusaha santai walaupun dugupan jantungnya masih kencang.
"lama banget Rra, kenapa?" tanya Adit ketika duduk kembali di kursinya.
"iya kak tadi antri" jawab Arra.
"jadi gimana Rra?" Adit to the point.
"yang mana?" tanya Arra sok lupa.
"yang tadi sayang" jawab Adit menyentil kening Arra.
"ihhh sakit kak" Arra mengelus keningnya.
"jenong, terus?" tanya Adit menatap serius.
Arra menatap langit langit "kak Adit serius?"
"emang muka Adit keliatan bohong" Adit menunjuk wajahnya.
"Arra takut--" ucapannya terhenti.
"Adit gak akan pernah ninggalin Arra Adit janji" ucap Adit meyakinkan Arra.
KAMU SEDANG MEMBACA
FuckBoy
Teen FictionAmirra Cantika Putri Seorang gadis SMA yang lugu dan polos harus menerima kenyataan pahit ditinggal sang kekasih ketika hari ulang tahunnya ke 17 tahun. Berbagai cara dilakukannya untuk melupakan sang kekasih, hingga suatu ketika takdir menemukan me...