Pizza

50 1 0
                                    

Nungguin ya wkwk
Aku minta maaf karena jarang banget update, lagi sibuk sekolah dan insyaallah mulai dari sekarang aku sempat sempatin buat nulis lagi. Walaupun sih mungkin aku sedikit lupa dengan cerita terakhir kemarin. Tapi udah aku baca lagi biar nyambung

Happy reading guys

**

Arra sedang duduk di kursi meja belajarnya, di depannya terdapat sekumpulan buku yang terbuka. Niatnya ingin belajar, tetapi Arra tidak fokus mengingat banyak sekali kejadian yang terjadi setelah ia resmi menjadi pacar Adit.

"baru aja sehari, gimana kalau udah satu minggu, satu bulan bahkan satu tahun" batin Arra.

Bagaimana mungkin Arra bisa melupakan kejadian buruk akhir akhir ini, gosip ketika Arra dan Adit di mall, di labrak mantan Adit, di tampar, di kroyok bahkan di jambak.

Ada sisi takut yang Arra rasakan, kekhawatiran apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tiba tiba lamunan Arra terhenti, dering ponselnya yang mungkin sudah beberapa kali berbunyi menampakkan panggilan dari Adit.

Kak Adit calling

"hallo sayang" suara berat Adit terdengar.

"iya kak" Jawab Arra.

"lagi mikirin Adit ya" Rayu Adit yang membuat Arra malu.

"senyum senyum" lanjutnya.

"apaan sih kak, ada apa?" Arra mengubah pembicaraan.

"jutek amat sih, mau nelefon pacar lah" Ujar  Adit.

"pacar kak Adit siapa hemm" Arra mengubah posisinya dan berbaring di ranjang sambil memeluk guling pinknya.

"Amirra Cantika Putri" jawab Adit.

"Arra amnesia atau apa sih" lanjutnya.
"tapi sayangnya Amirra Cantika Putri nya lagi sibuk kak" ucap Arra.

"bukannya Amirra Cantika Putri sayangnya Raditnya Aldo Abiandra ya" Rayu Adit lagi.

"hemmmm, terserah kak Adit deh, besok Arra mau ganti nama aja" ucap Arra yang masih berbaring.

"Arra lagi belajar?" tanya Adit.

"niatnya kak, tapi gak jadi jadi" jawab Arra.

"karena masalah sekolah?" ucap Adit serius.

"gak kok kak" Arra mengelak.

"Adit tau kok Rra, pasti Arra khawatir kan ke sekolah, terus berfikir apa yang terjadi selanjutnya"

"iya kak, tapi gak papa kok, kak Adit lagi dimana?" tanya Arra.

"di rumah sayang, Arra udah makan?"

"belum kak, bibi lagi cuti. Terus gak ada bahan makanan juga" jawab Arra.

Tut

Tiba tiba sambungan telepon terputus.

"apaan sih kak Adit, main mati matiin aja"

Arra sekarang sendirian di rumah. Rumah yang di bilang cukup besar hanya dia sendiri di dalamnya.

**

Tok Tok Tok

Suara bel dan ketukan pintu berasal dari luar rumah.

"gak mungkin bunda sama kak Arsya, kan mereka ada kunci cadangan"

Suara ketukannya semakin kuat dan bel juga sudah beberapa kali berbunyi.

FuckBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang