7 days leter
Arra dan Adit berjalan santai di salah satu pusat pembelanjaan, mengingat hari ini hari minggu, mall penuh dengan remaja yang menikmati weekend, termasuk mereka.
"mau kemana kak?" ucap Arra menatap ke depan sambil berjalan.
"shoping, Arra boleh beli apa aja" jawab Adit.
"cuma berdua?" tanya Arra lagi.
"yes, Adit gak mau mereka ikut lagi sayang, jadi hari ini kita quality time" Adit tersenyum.
Arra hanya membalas senyum Adit. Mereka terus berjalan sambil tertawa kecil karena lelucon Adit.
Arra yang sedang mengenakan baju kaos dengan cardigan tak lupa memakai sepatu santai. Dan Adit tampak tampan dengan celana jeans dan kaos putih polos juga jaket kulitnya.
"dari tadi muter muter gak jelas, sekarang mau kemana lagi" ucap Arra menghentikan langkahnya.
"mutar mutar di hati Arra tiap hari Adit lakuin gak capek tu" gombal Adit mencubit pipi Arra.
"awww, mulai ni si raja gombal" Arra cengengesan.
"serius kak, mau kemana lagi ni?" tanya Arra.
"hemmm, Adit mau beli kado buat mama, bentar lagi dia ultah, Arra mau bantu kan?" tanya Adit menatap Arra.
"ayok, tapi apa dulu kadonya"
"ya kan Adit minta tolong sama Arra"
"okey, gimana kalau jam tangan aja kak?" usul Arra.
"alasannya?" Adit mengerutkan keningnya.
"gak ada kak, tiba tiba aja keingat" jawab Arra.
"Adit peka ni, Arra mau jam tangan?"
"gak, ini ni akibat terlalu peka"
Arra menarik tangan Adit untuk menuju toko jam tangan. Supaya tidak berlama lama berdebat.
"kalau ini kayaknya cocok deh kak buat tante" Arra menunjukkan jam tangan berwarna gold yang terlihat mewah.
"kalau untuk Arra yang mana?" tanya Adit yang berada di sebelahnya.
"Arra juga?" Arra sebenarnya tidak mau untuk menerima tawaran dari Adit, toh jamnya di rumah masih bagus.
"pilih aja sayang" Adit mengelus rambut cokelat Arra.
"kak kalau Arra gak mau gimana?" Arra menatap Adit.
"harus mau" Adit tak kalah serius manatap Arra.
"tapi kak--" mata Arra fokus melihat pasangan suami istri yang baru saja memasuki toko jam tersebut.
"ayah" batin Arra
Arra mematung, detak jantungnya tidak beraturan dan dadanya begitu sesak melihat ayahnya berjalan mesra dengan perempuan lain.
"Rra"
"haii, Rra"
"sayang"
Adit memanggil Arra yang berada di sampingnya namun dia diam saja.
"Arra kenapa?"
Arra sadar dari lamunannya "hah, gak ada kak"
"Arra kenal dengan orang itu" Adit menatap mereka.
Arra diam hingga membuat Adit khawatir.
"pulang" satu kata yang keluar dari mulut Arra.
Setelah itu Arra berjalan keluar dari toko tersebut dan diikuti Adit.

KAMU SEDANG MEMBACA
FuckBoy
Teen FictionAmirra Cantika Putri Seorang gadis SMA yang lugu dan polos harus menerima kenyataan pahit ditinggal sang kekasih ketika hari ulang tahunnya ke 17 tahun. Berbagai cara dilakukannya untuk melupakan sang kekasih, hingga suatu ketika takdir menemukan me...