Mau pergi

77 1 0
                                    

Adit memasuki kelasnya dengan memegang amplop cokelat dari bu Sukma.

"wahh Adit udah gajian aja nih, dapat amplop" ledek Ciko begitu Adit duduk di kursinya.

"iya dong Adit. Selalu dapat surat cinta dari guru makanya jadi ganteng dong biar kalian dapat juga" jawab Adit.

"ganteng tapi jomblo" ucap Dian.

"jomblo jomblo gini banyak yang ngantri. Lo liat kan tadi pagi banyak cewek yang rebutin gue" ujar Adit sambil memasukkan amplop itu ke dalam tasnya.

"elaahh Arra aja gak luluh sama lo Dit" timpal Ciko.

"belum luluh, tinggal liat tanggal mainnya aja, udah bel yuk pulang" kata Adit dan menyandang tasnya.

"serah lo deh Dit. Gue mau ke kelas Meli. Lo gak ikutan?" tanya Dian.

"ayok gue juga mau ketemu Arra" jawab Adit dan langsung berdiri.

"terus gue gimana?" tanya Ciko karena sahabatnya sibuk urusan percintaannya masing masing.

"lo jomblo mending pulang. Nanti hati lo tersakiti liat kita" sindir Dian.

"gak lah, gue juga mau ketemu Nisa" Ciko langsung berdiri dan menyandang tasnya.

**

Mereka berjalan beriringan menuju tempat yang mereka tuju.

"Cik lo suka sama Nisa?" Ucap Dian sambil berjalan.

"gak tau gue" jawabnya datar.

"lo sih masih belum move on sama yang lama? Lemah banget lo bro" komentar Adit yang berada di samping Ciko.

"bukan belum move on. Lo tau kan gimana gue sayang sama dia dulu" Ciko tiba tiba mengingat masa lalunya. Ketika cewek yang ia cintai harus meninggalkannya tanpa alasan.
"terus lo gak ingat dia ninggalin lo dan sekarang sepertinya udah punya yang baru terus lo masih mengingat luka lama? Sadar bro" nasihat Adit.

Ciko masih terdiam memikirkan ucapan adit.

**

Mereka sekarang sudah sampai di kelas XI MIPA 2. Dian mengintip dari luar apakah masih ada guru atau tidak.

"udah gak ada guru" ucap Dian sambil melipat tangannya di dada.

"terus Arra sama sahabatnya kok gak ada?" tanya Adit yang juga mengintip.

"keluar kali, atau udah pulang duluan" ucap Ciko.

"gak mungkin gue udah janjian sama Meli untuk pulang bareng" kata Dian dan mencoba menelpon Meli.

"gak diangkat bro" lanjutnya.

"kok gue tiba tiba khawatir ya?" Adit sedikit khawatir dan mencoba melihat sekitar kelasnya.

"kak Adit gawattt" salah satu teman satu kelas Arra datang dengan tergesa gesa.

"kenapa?" jawab Adit bingung.

"kak Adit ke taman belakang aja deh cepat" ucap Fitria yang masih mengatur nafasnya.

**

Adit dan kedua sahabatnya berlari menuju taman belakang. Wajah Adit terlihat sangat khawatir dan pikirannya terus memikirkan Arra

"ada apa lagi ini" batin adit.

"tumben Adit khawatir seperti ini" batin Ciko.

"Meli kenapa ya?" batin Dian.

"lo tu ya gak pantas untuk dampingin Adit" ucap Sintha memanas.

FuckBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang