Arra terkejut menatap Adit "jangan modus kak di sini banyak orang"
Adit terkekeh "peluk atau Adit cium"
"ngak mau satu pun" keukeh Arra yang masih berdiri berhadapan dengan Adit.
"okee kalau Arra gak mau, Adit bakal cium di sini, di sini kan banyak orang" ancam Adit mengangkat alisnya.
Arra gelisah, tidak mungkin mereka ciuman di sini, bahkan Arra tidak pernah tau bagaimana rasanya ciuman dengan pacar. Dengan terpaksa Arra mendekati Adit dan memeluknya.
Adit tersentak ketika Arra memeluknya walaupun karena diancam.
"I LOVE YOU JELEK" ucap Arra sambil memeluk Adit.
Adit tidak bisa menahan senyumnya ketika wanita yang ia cintai memeluknya seperti ini.
"I LOVE YOU TOO AWW--" Adit mengaduh kesakitan karena sepatu Arra sengaja menginjak kakinya.
"hahahhaha" Arra melepaskan pelukannya lalu tertawa melihat Adit kesakitan.
"Rasain, dasar modus" Arra mengejek Adit yang masih memegang kakinya sambil duduk di dekat kursi panjang timezone.
"nakal ya sekarang" Adit mendekati Arra dan menyentil keningnya.
"sakittt ahh" ucap Arra mengelus keningnya.
"siapa suruh nakal?" ucap Adit mengandeng tangan Arra untuk berjalan mengitari timezone.
"siapa suruh modus ha?" balas Arra.
"kan dare sayang" ucapnya sambil berjalan.
Di sisi lain
Ciko sedang bermain tembak tembakan dan Nisa duduk di dekat kursi untuk menemaninya.
"kak masih lama, ke sana yuk" ucap Nisa bosan, karena sudah lama di sini.
"tunggu bentar Nis, ehhh sini deh" ajak Ciko.Nisa menuruti perkataan Ciko dan langsung mendekat ke sana " ada apa kak?"
Ciko memberikan tembakan tersebut kepada Nisa "coba deh lo nembakin Nis"
Nisa yang masih bingung diam di tempat "gak bisa kak"
"kenapa?"
"ya gak suka aja main tembak tembakan" ucap Nisa kemudian berjalan ke kursi yang ia tempati tadi.
Ciko mengikuti Nisa dan duduk berdekatan "kalau tembakan cinta gimana?"Blus
Ucapan Ciko tadi membuat pipi Nisa memerah "apaan sih kak, ke sana yuk a"
Nisa berusaha memperbaiki suasana dan menarik tangan Ciko untuk beranjak dari tempat tadi.
**
Setelah lama di timezone mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Mereka berenam berjalan memasuki restoran yang menjual beberapa jenis sushi dan memilih tempat duduk di dekat jendela untuk melihat Jakarta di malam hari.
Seorang pelayan menghampiri mereka dan mulai menyebutkan menu apa saja yang di pesan, "tunggu pesanannya 35 menit ya mbak mas, terimakasih" pelayan itu tersenyum dan mereka membalas dengan senyuman juga.
Arra dan Adit duduk sebelahan dan di sampingnya Meli dan Dian, di depan mereka pasangan yang belum resmi Ciko dan Nisa.
"di sini gak boleh sibuk main ponsel, biar menikmati gitu" kata Meli, dan mereka mengangguk setuju. Lalu menaruh ponselnya di atas meja.
"gue setuju Nis, bagi yang diam diam main ponsel bakal bayarin kita semua" Ancam Nisa.
"okee, okee" ucap mereka bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FuckBoy
Teen FictionAmirra Cantika Putri Seorang gadis SMA yang lugu dan polos harus menerima kenyataan pahit ditinggal sang kekasih ketika hari ulang tahunnya ke 17 tahun. Berbagai cara dilakukannya untuk melupakan sang kekasih, hingga suatu ketika takdir menemukan me...