Adit melirik ke arah spion yang menunjukkan wajah cantik Arra, kadang membuatnya senyum senyum sendiri.
Setelah beberapa menit, mereka sampai di apartemen.
"ngapain kak Adit bawa Arra ke sini" tanya Arra ketika telah sampai di parkiran apartemen.Adit hanya diam dan terus melanjutkan jalannya.
"kak, jangan aneh aneh please" Arra berusaha mendahului langkah Adit dan membuat Adit berhenti.
"Adit masih waras, gak usah negatif thingking" Adit memegang tangan Arra dan berjalan menuju lift.
"ha, gak kok kak. Tadi kan janjinya ke cafe, kok ke apart?" tanya Arra di dalam lift.
"biar beda gitu tempat bolosnya" jawab Adit.
"terus ini apart siapa?" tanya Arra lagi.
"apart Adit, kalau mau bolos ya ke sini biar gak ketahuan mama" jawabnya lagi.
Ting
Pintu lift terbuka dan di depan mereka ada seorang cewek. Arra menatap cewek itu namun tidak tau siapa dia. Kepalanya menunduk dan sepertinya dia lagi nangis. Arra dan Adit yakin tidak asing dengan cewek ini. Ia mengenakan celana jeans dan kaos hitam, serta rambutnya di gerai.
Arra menyikut tangan Adit "kak, kenal gak. Kok dari postur tubuhnya gak asing gitu?"
"sama Rra, Adit kayak kenal" bisik Adit.
"kayaknya dia nangis deh kak, kasihan" Arra masih menatap cewek itu.
"ssstt, gak usah di peduliin. Lanjut jalan yuk" Adit menggenggam tangan Arra namun tiba tiba cewek itu memanggil Adit.
"Adit" panggil cewek itu.
Adit dan Arra langsung menoleh ke belakang karena merasa namanya di panggil. Cewek itu mendekat dan memeluk Adit erat.
"lo siapa sih?" Adit mencoba melepaskan pelukannya untuk melihat wajahnya namun ia semakin mengeratkan pelukannya.
"kak Rere" ucap Arra dan langsung terdiam di posisinya.
"lepasin gue" bentak Adit.
"gak, gue gak mau Dit" Rere menangis.
"lo kenapa tiba tiba peluk gue" tambah Adit.
"please Dit, gue lagi butuh bangat pelukan lo, bentar aja" ucap Rere yang masih memeluknya.
"ngapain lo di sini?" tanya Adit.
"gue takut, jangan lepasin dulu Dit" Rere masih tidak mau melepaskan pelukannya.
Arra memperhatikan orang lalu lalang dan sepertinya mereka fokus melihat mereka berpelukan.
"malu di liatin orang Re" Adit kesal.
"bentar lagi Dit, gue butuh bangat" sahut Rere.
"udah cukup Re" Adit dengan sekuat tenaga melepaskan pelukannya.
Sehingga membuat Rere terhayung ke belakang."kak Rere gak papa?" tanya Arra yang menolong Rere.
"gak usah sok perhatian lo" Rere menepis tangan Arra.
"lo gak bisa terima kasih ya, masih untung di tolongin. Kalau gak udah jatuh lo" ucap Adit penuh penekanan.
"Aditttt" teriak Rere melihat Adit dan Arra meninggalkannya.
**
Adit menggenggam erat tangan Arra selama melewati lorong untuk menuju apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FuckBoy
Teen FictionAmirra Cantika Putri Seorang gadis SMA yang lugu dan polos harus menerima kenyataan pahit ditinggal sang kekasih ketika hari ulang tahunnya ke 17 tahun. Berbagai cara dilakukannya untuk melupakan sang kekasih, hingga suatu ketika takdir menemukan me...