Arra berbaring di kamar bernuasa pinknya. Ia memikirkan bagaimana harinya hari ini, begitu indah. Baru kali ini Arra merasa hal yang sangat berbeda bahkan membuat dia senyum senyum sendiri.
"arrghh kak Adit udah bikin Arra gila" Arra menarik rambutnya.
Di tempat lain Adit sedang menikmati angin di balkon kamar, sama seperti Arra senyam senyum sendiri.
"Arra kok ada terus di pikiran gue" batin Adit.
Adit mengambil ponselnya yang berada di lantai. Ia mencari kontak Arra dan mengirimkan pesan.
AditAbiandra : Rra udah tidur?
Arra yang merasa ponselnya bergetar langsung membuka pesan tersebut.
AmirraCantika : belum kak.
Dengan cepat Adit membalas pasan itu.
AditAbiandra : udah malam tidur.
AmirraCantika : gak bisa tidur kak.
AditAbiandra : kenapa? Tunggu Adit ramal pasti Arra mikirin Adit.
"kok kak Adit tau ya, paling cuma asal tebak kali" batin Arra.
AmirraCantika : pede amat mas, Arra ramal kak Adit pasti lagi senyum senyum gak jelas.
"hah kok Arra tau" batin Adit.
AditAbiandra : sok tau mbakk, yaudah Arra tidur udah malam sayang:)
AmirraCantika : iyaa Arra tidur. Kak Adit juga tidur nanti bangunnya kesiangan.
AditAbiandra : siap sayang💜
Arra meletakkan benda pipih serba guna tersebut di atas nakas. Ia langsung mematikan lampu dan menarik selimut untuk tidur.
**
"Arra, bangun sayang" Sasha menguncang tubuh Arra beberapa kali.
Arra yang menyadarinya langsung membuka mata dan menguap "hoamms jam berapa sih bun?"
"masih jam lima empat puluh" jawab Sasha.
"nanti jam enam Arra bangun bun, bentar lagi ya" rengek Arra kemudian menarik selimut.
"gak gak cepat bangun sayang" sasha menarik selimut Arra.
"iya bundaku sayang. Nih Arra bangun" Arra langsung duduk untuk mengumpulkan nyawa.
"perempuan gak boleh lambat bangun pagi" oceh Sasha yang masih duduk di ujung ranjang.
"sekarang Arra mandi terus turun sarapan" lanjutnya.
Arra masih mengucek mata dan menggaruk rambutnya hanya mengangguk.
**
Arra yang telah siap mengenakkan seragam putih abu abu dan menyandang tasnya turun kebawah. Ia langsung duduk di meja makan bersama Sasha.
"bun bang Arsya gak pulang?" tanya Arra.
"iya Rra, katanya banyak tugas" jawab Sasha sambil mengoleskan roti untuk Arra.
"nih rotinya" Sasha memberikan roti yang telah diolesi tadi.
"makasih bundaa" jawab Arra mengambilnya.
"nanti Arra ke sekolah sama bunda, maka nya bunda bangunin cepat biar bunda gak telat ke butik" ujar Sasha.
"kalau gak bisa gak papa bun, Arra naik angkot aja" Arra masih mengunyah rotinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FuckBoy
Teen FictionAmirra Cantika Putri Seorang gadis SMA yang lugu dan polos harus menerima kenyataan pahit ditinggal sang kekasih ketika hari ulang tahunnya ke 17 tahun. Berbagai cara dilakukannya untuk melupakan sang kekasih, hingga suatu ketika takdir menemukan me...