Jam telah menunjukkan 07.30 artinya 30 menit lagi Adit dan Arra akan dinner. Adit melihat dirinya di cermin besar kamar, ia mengenakkan kemeja yang sama sama mereka beli di mall. Kemeja hitam, celana hitam dan jam tangan silver yang selalu melingkar di tangan kirinya tak lupa rambut jambulnya yang agak berantakan namun menambah posona Adit.
Adit berjalan menuruni tangga sambil senyum senyum mengingat sebentar lagi Arra akan sepenuhnya menjadi milik Adit.
"Dit mau kemana, rapi banget" ucap Mita yang sedang duduk di ruang keluarga.
"itu ma, ke rumah Arra" ucap Adit sambil berjalan.
"ohh, bahagia banget kayaknya" Mita menatap Adit seperti orang sedang kasmaran.
"doain aja ma, Adit berangkat dulu" Adit mengecup tangan mamanya.
"ma Adit pinjam mobil" Adit mengambil kunci yang berada di atas meja.
"hati hati Dit" teriak Mita.
**
Arra tersenyum senang melihat Adit sudah berada di depannya, senyuman Arra membuat Adit tambah cinta.
"oke couple" ucap Adit ketika melihat Arra.
"apa nya?" Arra bertanya.
"bajunya sayang" jawab Adit.
Arra mengangguk, warna baju mereka sama. Padahal gak janjian sama sekali.
Arra memakai dress hitam dengan lengan panjang, dress yang di pilih Adit di mall. Rambut cokelatnya tergerai tak lupa sedikit bedak dan high heels. Membuat siapa pun melihat mereka benar benar pasangan serasi.
Arra berjalan mendekati Adit.
"tandanya apaan tu kak?" kode Arra.
"tandanya kita serasi dan jodoh" Adit tersenyum kemudian menyentil hidung Arra.
"ihhh kak Adit" ucap Arra kesal.
Adit membuka pintu mobilnya buat Arra. Arra tak berhenti tersenyum karena Adit menjadikannya seperti orang yang spesial.
"makasih kak"
"sama sama sayang"
Adit berbisik sebelum Arra masuk mobil "jangan senyum terus Adit gak tahan liatnya"
"iyain biar cepat" balas Arra malu.
**
Arra turun dari mobil Adit. Adit menarik tangan Arra untuk memegang lengannya. Mereka beriringan menuju cafe dan mencari tempat duduk yang nyaman.
"kak di sini banyak orang" Arra berisik karena Adit masih memegang tangannya.
"gak usah di liatin. Malam ini Arra kak Adit trakrir" ucap Adit lembut.
"dalam rangka?" tanya Arra bingung.
Bukannya menjawab Adit mengeluarkan kartu uno yang berbeda di saku celananya.
"Adit bawa uno card. Kita main, kalau yang menang bakalan kasih pertanyaan dan yang kalah wajib jawab pertanyaan itu" ajak Adit.
"oke siapa takut, kak Adit bakalan kalah" Arra mengibaskan rambutnya.
Adit mengocok kartu uno yang ada di tangannya, setelah itu membagikan delapan kartu untuk dia dan Arra.
"oke kita suit" ucap Adit mengarahkan tangannya.
"gunting kertas batu aja kak" jawab Arra kemudian bersiap siap.
"siap"
'gunting kertas batu'
Mereka mengangkat kedua tangannya ke udara untuk memulai suit. Tanpa di sadari, Arra mengeluarkan gunting dan Adit mengeluarkan kertas.
"yess Arra duluan" Arra senang.
Arra mengeluarkan kartu berwarna hijau angka 8.
Adit tersenyum kemudian mengeluarkan kartunya berwarna hijau angka 2.
"yaahh kak Adit, Arra pasti menang" Arra mengeluarkan angka 2 dengan warna biru, merah, dan kuning.
"ihhhh" umpat Adit.
Sekarang Adit mengeluarkan kartu skip berwarna merah. Otomatis Arra tidak bisa mengeluarkan kartunya dan masih giliran Adit.
"kak adih ahhh" Arra kesal.
Adit mengeluarkan dua kartu angka 7 berwarna merah dan hijau.
Arra memanyunkan bibirnya karena jumlah kartu Arra dan Adit sama. Arra mengeluarkan kartu angka 2 berwarna merah.
"yess uno" seru Adit meletakkan kartu dengan angka 2 berwarna merah dan kuning.
Kini kartu di tangan Adit tinggal satu.
"nih" Arra mengeluarkan kartu bergambar oval yang di dalamnya terdapat empat warna.
"biru" lanjut Arra karena ia harus memilih target selanjutnya.
Adit tersenyum sinis, ia meletakkan kartu angka 2 berwarna biru.
"sip Adit menang" ucap Adit mengangkat tangannya di udara.
Setelah mereka selesai bermain pelayan datang sambil membawa pesanan mereka dua pasta dan dua milk shake.
"udah makan dulu, pertanyaannya nanti" titah Adit.
"yaahh kak Adit pasti nyumputin kartu di saku kak Adit kan? Masa Arra kalah" Arra mengerucutkan bibirnya.
"gak lah, Adit gak pernah curang" jawab Adit.
Dengan perasaan yang masih kesal Arra mengambil garpu untuk memakan makanan di hadapannya ini.
"kak Adit gak makan" ucap Arra masih mengunyah pasta.
"Adit udah kenyang" jawab Adit menatap Arra.
"kenyang? Tadi kak Adit makan di rumah?" tanya Arra.
"nggak, liat Arra udah bikin Adit kenyang" lagi dan lagi Adit menggoda Arra.
"apaan sih kak, makan cepat!!" titah Arra.
Setelah makan Adit yang masih diam seribu bahasa tidak tau bagaimana harus memulainya.
"harus ngomong apa dulu ya" batin Adit.
"Arra udah siap jawab pertanyaan Adit?" Adit mengangkat satu alisnya sehingga membuat Arra bingung.
"pertanyaan apa kak?" tanya Arra sambil menyeruput milk shakenya.
"ini serius Rra" ucap Adit menatap Arra.
"iya apa? Buruan kak" Arra menatap Adit serius.
"hemm Rra" Adit mengambil nafas dalam dalam.
"i-ya" jawab Arra gugup.
"kok lo gak bisa sih Dit, biasanya lo santai nembak cewek" batin Adit.
"Arra mau jadi pacar Adit?" ucap Adit dengan raut muka serius.
"emmmm" Arra menarik tangannya yang berada di atas meja, "bentar ya Arra ke toilet, kebelet bangat" Arra tersenyum kikuk berlari menuju toilet dengan muka merahnya.
Adit melihat tingkah laku Arra tersenyum.
"jarang bangat Arra salah tingkah, jadi makin sayang gue" batin Adit.
**
Ekhem ekhem jadian gak sih, tunggu update nanti malam. Okee
See you
Happy reading
Love you allCek @erramanisaputri_
KAMU SEDANG MEMBACA
FuckBoy
Teen FictionAmirra Cantika Putri Seorang gadis SMA yang lugu dan polos harus menerima kenyataan pahit ditinggal sang kekasih ketika hari ulang tahunnya ke 17 tahun. Berbagai cara dilakukannya untuk melupakan sang kekasih, hingga suatu ketika takdir menemukan me...