Nyamuk

49 0 0
                                    

Arra dan Adit berjalan beriringan menuju kelasnya, Adit di lantai tiga dan kelas Arra di lantai dua.

"Rra nanti Adit tunggu di kantin" ucap Adit berjalan sambil menenteng tasnya.

"iya kak, nanti kak Adit ada latihan basket?" tanya Arra mengingat sebentar lagi turnamen basket dan Adit merupakan kapten basket di Cakrawala.

"oh iya Adit lupa, nanti pulang Adit antar Arra dulu baru balik lagi ke sekolah" ucap Adit tersenyum.

"gak usah kak, Arra mau liat kak Adit latihan" ujar Arra.

"cieee, yaudah. Tapi Adit takut Arra bosan" ucap Adit.

"kan ada Meli juga kak, mungkin Nisa juga ikut" Arra berfikir mungkin Meli akan menemani Dian untuk latihan biasanya juga ditemani dan mungkin Nisa juga mau liat Ciko.

"iya deh, Adit ke atas dulu ya. Belajar yang benar. See you sayang" ucap Adit mengacak rambut cokelat Arra.

"kak Adit ahhh" Arra membenarkan rambutnya.

"hehhe, maaf sayang. Dadah" Adit menaiki tangga dan melambaikan tangannya.

Arra tersenyum malu mengingat betapa bahagianya ia akhir akhir ini menjadi pacar resmi Adit, walaupun banyak orang yang tidak suka.

"semoga kak Adit gak pergi" batin Arra.

**

"ARRA" teriak Meli dan Nisa ketika Arra memasuki kelas.

Arra tersenyum singkat dan menutup telinganya "Arra gak tuli"

"gimana jadi pacar fuckboy Cakrawala, kak Adit gak macam macam kan" tanya Meli yang duduk di samping kursi Arra.

"biasa aja" jawab Arra.

"eh Rra nanti kak Adit ada latihan kan, lo nemanin dia?" tanya Nisa yang berdiri di samping Meli.

"iya, Meli gak liat kak Dian?" tanya Arra menatap Meli.

"di mana ada beib Dian di situ ada Meli. Ya nemanin lah, nanti mana tau banyak tante kurang belaian yang godain pacar gue" ucap Meli yang sedang memakai bedak.

"gue juga mau ikut" rengek Nisa.

"lo jomblo Nis, mending pulang" titah Meli.

"kalian gak boleh hujat gue, mentang mentang punya pacar. Kalian tau gak?" ucap Nisa serius.

"ya gak lah" jawab Arra dan Meli bersamaan.

"tadi malam gue jalan sama kak Ciko" ujar Nisa.

Arra dan Meli langsung menatap ke arah Nisa. "wahhh, lo gak bilang bilang ya sama kita" ucap Meli tegas.

"gue mau bilang, tapi kalian sibuk pacaran" Nisa membalikkan bola matanya.

"awas aja jadian gak bilang Nis" ucap Arra menunjuk Nisa.

"iya iya, besok gue bilang kalau jadi" ucap Nisa.

"kita jalan berenam besok kalau sampai lo jadi sama kak Ciko" Meli beranjak pindah ke kursi belakang.

"sip, doain" Nisa menunjukan jempolnya.

"bu Tias datang, diam" teriak ketua kelas dari luar pintu.

**

Jam istirahat berbunyi, siswa siswi berbondong bondong memasuki kantin begitu juga dengan Adit dan sahabatnya.

Adit mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kantin, namun tidak menemukan pacarnya.

"nyariin Arra?" tanya Ciko.

"terus siapa lagi" Adit mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan

AditAbiandra
Lagi di mana, Adit nungguin Arra.

Tak lama kemudian ponsel Adit berdering.

Arraku
Tadi pak Bakri ceramah, ni lagi otw.

Adit mengembangkan bibirnya.

"gue liat nih ya, lo udah beda bangat sekarang Dit" ucap Dian yang duduk di sebelahnya.

"hem beda apa sih?" tanya Adit.

"biasanya lo pacaran gak gini gini amat" ujar Dian sambil memainkan ponselnya.

"kan gue bilang, gue akan berhenti fuckboy kalau nemuin cewek yang bisa ngubah gue, finally sekarang ketemu" ucap Adit menatap Dian.

"lo gimana sama Nisa?" Adit mengalihkan pandangannya ke Ciko.

"tunggu tanggal mainnya" jawabnya santai.

Tak lama kemudian Arra dan sahabatnya duduk di meja yang sama dengan mereka.

"haii baib, udah makan" ucap Dian merangkul tangannya ke pundak Meli.

"ya ampun beib, ini baru aja ke kantin" jawab Meli jutek.

Arra cengengesan melihat tingkah laku mereka pacaran.

"Arra mau pesan apa?" tanya Adit menatap Arra.

"terserah kak Adit aja deh" jawab Arra.

"emm kalian duduk aja biar gue sama Nisa yang mesanin" ujar Ciko yang membuat Nisa mengerutkan keningnya.

"ayok" lanjutnya sambil menarik tangan Nisa.

"kak Ciko apaan sih narik narik" Nisa mengusap tangannya.

"maaf, biar kita gak jadi nyamuk di sana. Mending di sini" ucap Ciko yang duduk di dekat depan kantin untuk menunggu pesanannya.

"makanya kak Ciko cari pacar" Nisa menatap ke arah Ciko.

"ngode?" tanya Ciko cengengesan.

"hahhh gak kok" Nisa membalikkan mukanya.

Ciko berdiri dan berbisik di telinga Nisa "tunggu waktu yang pas"

**

Ekhem ekhem ada lagi ni yang mau jadian, author mau terbang sendiri nulisnya wkwkkw

Semangat terus ya para readers dan jangan lupa jaga kesehatan, tetap di rumah ya biar tau rasanya titip rindu lewat doa:'

Pantau terus
See you
Love you all

Cek @erramanisaputri_

FuckBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang