Chapter 34 : Langkah Penentu

5.9K 791 253
                                    

Play Mulmed(V - Scenery)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Play Mulmed
(V - Scenery)

...

Sejak pembicaraannya dengan Taehyung beberapa hari yang lalu, Jennie menjadi lebih banyak diam dan bahkan tidak meresponi siapapun yang datang mengunjunginya, termasuk saat orangtua dan mertuanya datang. Saat itu, Jennie malah mengubur diri di balik selimut dan memunggungi mereka. Jennie malu, sangat malu. Ia merasa tidak becus karena tidak bisa menjadi seorang Ibu, anak, sekaligus menantu yang baik bagi keluarga.

Satu-satunya yang sering menjadi teman bicara Jennie adalah sebuah boneka kecil yang diberikan Taehyung padanya untuk menemani Jennie jika pria itu mengurus berkas rumah sakit atau sekedar pulang untuk mengambil pakaian gantinya.

Tidak, Jennie tidak gila. Sungguh. Ia berbicara pada boneka itu hanya sekedar untuk meluapkan berbagai kalimat yang tidak sanggup ia ungkapkan secara langsung pada orang-orang sekitarnya. Ia tidak menganggap boneka itu makhluk hidup atau bahkan berpikir bahwa itu anaknya. Jennie masih waras meski terkadang ia berharap bahwa Tuhan akan membangunkannya dari mimpi buruk ini. Tapi saat matahari menyambut disertai suara hangat Taehyung yang menyapanya untuk minum susu atau sarapan, Jennie mendapati ia masih hidup dan segalanya bukanlah sebuah mimpi.

Hari ini rekan kerja Jennie berjanji akan datang berkunjung. Meski berada di rumah sakit yang sama, mereka tidak dapat menjenguk Jennie karena mereka mengambil alih pasien yang seharusnya Jennie tangani. Mereka bahkan kompak memakai jam makan siang untuk mengurus pasien dan makan saat ada kesempatan kecil saja.

"Taehyung, nanti kalau mereka datang bagaimana?" tanya Jennie meremas bonekanya cukup kuat. Jennie merasa takut sekali bertemu orang-orang.

Menyodorkan sepotong apel ke depan mulut Jennie, Taehyung mengulas senyum kecilnya dan menjawab lembut, "Menurutmu harus bagaimana?"

"Sembunyi lagi?" tanya Jennie polos.

"Nanti mereka sedih kalau melihatmu begitu," sahut Taehyung. "Jennie, semuanya bisa menerimamu seperti yang kulakukan. Jangan berpikir mereka akan menghinamu, mencacimu, atau bahkan mengataimu. Mereka sepenuhnya tulus padamu makanya sampai datang untuk menjenguk."

Kunyahan Jennie melambat sebelum akhirnya wanita itu meloloskan helaan napasnya. "Aku merasa bersalah pada dokter Lee."

"Karena dia sudah merawatmu saat si berengsek ini malah mempedulikan wanita lain?" tanya Taehyung menahan perih. Ia benar-benar terluka menyadari betapa jahatnya dia pada istrinya sendiri.

Sebuah anggukan kepala Jennie menjadi jawaban atas pertanyaan Taehyung.

"Aku sudah menceritakan semuanya pada teman-temanmu. Taeyong bahkan sudah memukulku dengan sangat keras untuk yang kedua kalinya. Kupikir tulang rahangku mungkin bergeser sangking kerasnya dia memukulku. Untung saja Chanyeol dan Kyungsoo segera menahannya saat akan memberikanku pukulan lagi."

Something Wonderful | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang