Something Wonderful | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]

Chapter 33 : Tentang Bertahan atau Melepaskan

Play Mulmed
(Davichi - This Love)

Selamat malam minggu!

Chapter lalu banyak yang maki-maki Taehyung trus bilang Taehyung perlu dikasih karma lah, biarin Jennie sama Taeyong aja lah, atau ada juga yang bilang Taennie cerai aja. Sebenernya kalian pengen endingnya Taennie karam atau melaju terus?😂

Kaget aku tuh baca komenannya rata-rata ngatain Taehyung anjing. AKU YANG NULIS MALAH GA TEGA ASTAGA😭

...

"Janinnya membentur dinding rahim cukup keras. Nona Jennie mengalami pendarahan hebat dan-" Lisa menggantung ucapannya. Rasanya amat berat ketika harus mengatakan hal ini pada keluarga pasiennya. "-dan nona Jennie mengalami keguguran."

Taehyung sama sekali tidak memiliki kalimat yang dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaannya saat itu. Ia hanya diam dan menunduk dalam kepedihan. Padahal dia baru satu kali mengelus keberadaan anaknya di dalam sana.

"Masalah utamanya bukan itu saja, tuan. Dinding rahim nona Jennie mengalami kerusakan akibat benturan keras. Nona Jennie-" Lisa berucap serius dan mengundang atensi Taehyung kembali tertuju padanya. "-Nona Jennie hanya bisa memiliki kesempatan kecil untuk bisa mengandung lagi. Kondisi rahimnya mungkin tidak cukup kuat untuk kembali hamil. Bila kondisi nona Jennie memungkinkan, penguretan untuk pembersihan dinding rahim akan dilakukan besok."

----

Kini Taehyung menggenggam jemari dingin Jennie dengan erat. Matanya menatap sendu pada sosok sang istri yang masih terbaring di atas brankar. Tak terhitung berapa kali ucapan kata maaf lolos dari bibirnya sambil menangisi keadaan wanitanya itu. Hatinya benar-benar sukses dibuat hancur melihat kondisi Jennie yang seperti ini. Operasi Jennie berjalan lancar dan baru selesai beberapa saat lalu, namun wanita itu tak kunjung siuman.

"Jennie, aku ini suami yang buruk 'kan?" bisiknya melirih sendu. "Maka dari itu bangunlah dan pukuli aku sepuasmu. Kau bisa meluapkan segala kemarahan dan kesedihanmu padaku tapi kumohon jangan tinggalkan aku." Isakan kecil kembali terdengar memenuhi ruangan itu.