Something Wonderful | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]

Chapter 37 : Mi Casa

Play Mulmed
(Seventeen - HOME)

Kaget ga aku tiba-tiba up? Hihi, soalnya aku lagi gabut banget sendirian di rumah ㅜㅜ

Bab ini engga terlalu panjang. Ya namanya juga hasil kegabutan :")

Happy reading, Boo!❤

...

Taehyung mendusel pada ceruk leher Jennie dan menghirup aroma tubuh Jennie yang membuatnya candu. "Selamat pagi, Jen!" sapanya dengan suara berat khas baru bangun tidur.

Jennie melenguh dan menggeliat pelan seraya memutar tubuh menghadap Taehyung, lalu dengan wajah baru bangun tidurnya ia mencoba membuka mata. Seulas senyum lantas muncul kala wajah tampan Taehyung menjadi pemandangan pertamanya pagi ini, meski wajah pria itu juga tampak masih sangat mengantuk.

Taehyung mengecup bibir Jennie singkat dan ikut tersenyum. "Sudah merasa lebih baik?" Ia bertanya lembut dan dibalas oleh Jennie dengan anggukan kepala. "Jadi kita tetap akan berpelukan di sini sampai mati atau memperpanjang umur dengan tetap hidup dan beraktivitas?"

Jennie tertawa pelan lalu menjawab, "Tetap hidup."

"Woah, nafasmu bau sekali!" ejek Taehyung bergurau dengan menutup hidungnya dan memberi jarak seolah kebauan. Jennie mengerucutkan bibirnya dan baru saja akan melayangkan protes kalau saja Taehyung tidak kembali mendekat dan merangkum bibirnya dengan ciuman. "Tapi bibirmu rasanya tetap manis."

"Tidak lucu!" sungut Jennie sebal

Taehyung malah tertawa dan mendekap erat tubuh sang istri dalam pelukan hangatnya. "Memangnya nafas siapa yang wangi saat baru bangun tidur? Nafasku juga bau. Kau mau cium? Ini, HAH!"

"Taehyung!" Jennie menatap sebal pada Taehyung yang malah tertawa keras. Sisi menjengkelkan Taehyung kembali muncul dan sepertinya Jennie harus kembali memperbanyak pil kesabarannya untuk menghadapi sikap ekstra Taehyung. "Hari ini kau akan ke kantor?" tanya Jennie tiba-tiba membuka topik lain—sengaja menghindari serangan napas naga Taehyung.

Taehyung menggeleng pelan. "Hari ini kita ke psikiater, ya?" ajaknya hati-hati.

Jennie yang jelas terkejut. "T-Taehyung, aku tidak gila!"

"Siapa yang bilang kau gila, hm?" Taehyung bertanya dengan sangat lembut. Tangannya mulai bergerak merapikan rambut Jennie agar ia bisa melihat dengan jelas wajah cantik sang istri secara keseluruhan. "Aku memikirkan ini cukup lama setelah melihat dirimu mulai diliputi kecemasan yang berlebihan. Kupikir ini mungkin pengaruh keguguranmu. Aku hanya tidak ingin meninggalkan trauma setelah kejadian itu, sayang. Mau ya?"

Jennie menggeleng kukuh sebagai penolakan. Ia menatap Taehyung dengan ekspresi sedih yang membuat Taehyung diliputi kebimbangan. Jennie yakin dirinya baik-baik saja. Bukankah wajar merasa sedikit takut dan khawatir mengenai suamimu akan meninggalkanmu?