Chapter 16 : Bicara tentang 'itu'

6.2K 771 53
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...


Taehyung dilema. Ingin keluar rumah untuk menghilangkan rasa bosan yang melanda, tapi hanya ingin pergi jika bersama Jennie. Sayangnya sang istri masuk kerja hari ini.

Pria berwajah tampan itu melenguh panjang seiring dengan pandangan mata yang menatap bosan pada layar datar di depannya. Dulu saat masih melajang, jika mendapat hari libur, Taehyung akan langsung pergi ke luar rumah bersama teman-temannya. Tapi kali ini dia hanya mendekam di rumah dengan rasa bosan yang melanda lantaran teman-temannya sibuk mengurus banyak hal di kantor mereka masing-masing.

"Ah, bosannya!" Sungut Taehyung mematikan TV di hadapannya dengan remote.

Ia mendengus kasar disusul dengan melirik jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh pagi. Ini bahkan belum genap dua jam Jennie pergi, tapi Taehyung sudah kesepian saja. "Apa aku ke rumah sakit Jennie saja ya? Siapa tahu bisa membantunya," pikirnya seraya mengetuk-ngetukkan remote TV ke dagunya.

Otak Taehyung memang kadang terlalu dangkal untuk dipakai berpikir. Membantu apanya? Yang ada Taehyung malah mengacaukan kondisi pasien Jennie karena tidak mengerti apapun tentang dunia terapis. Namun, berpikir bahwa kedatangannya membawa niat baik, Taehyung memutuskan untuk segera beranjak dan berkemas.

Setelah hampir lima belas menit bersiap dengan pakaian santai berupa baju lengan panjang dan celana hitam, Taehyung menatap pantulan dirinya yang ada di cermin dengan wajah menelisik. Tangan kanannya bergerak merapikan rambut berwarna kehijauan miliknya.

"Atau aku ke salon saja, ya?" Gumamnya menimbang-nimbang.

----

Jennie, Nayeon dan Rose masih duduk bertiga di salah satu bangku kafeteria Rumah Sakit. Sembari bersenda gurau sehabis makan siang, ketiga wanita itu membahas mengenai banyak hal. Namun jelas saja kebanyakan adalah mengenai hubungan rumah tangga Jennie dan Taehyung.

"Serius, aku tidak menyangka kau menikah begitu cepat. Kukira kau akan menjadi perawan tua." Tawa Nayeon dan Rose meledak ketika Jennie menatap kesal ke arah mereka. Tanpa merasa jera, Nayeon kembali melanjutkan, "Tapi ternyata kau duluan menikah, dengan CEO muda nan rupawan pula."

"Pintu masa depan cerahku sudah jelas kalau begitu. Nah kau sendiri?" Jennie mencibir.

Rose selaku penengah hanya bisa tertawa-tawa melihat tingkah dua temannya itu. Rose yakin benar bahwa salah satu dari dua wanita keras kepala itu tidak akan mau menurunkan ego masing-masing meski hanya untuk hal hal kecil seperti sekarang ini. "Sudah, ah. Perutku sakit sekali karena tertawa."

Perdebatan itu usai sampai di sana, tapi Nayeon tampaknya masih saja gatal untuk mengorek informasi dari Jennie. "Jen, ada hal yang ingin sekali aku ketahui. Apa kau keberatan untuk menceritakannya?"

"Menceritakan apa?" Jennie bertanya heran. Ditemani es krim cup di tangannya, Jennie menatap Nayeon dengan kernyitan di dahi.

"Kau dan Taehyung 'kan sudah hampir satu bulan menikah. Apa kalian sudah pernah melakukan 'itu'? Maksudku, pernikahan di usia awal itu identik dengan kata honeymoon. Tapi entah mengapa, kulihat-lihat kau dan Taehyung sama-sama workaholic. Sebenarnya kalian normal 'kan?" Nayeon bertanya panjang lebar dengan suara berbisik.

Something Wonderful | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang