Chapter 7 : Percakapan Manis

7.8K 947 72
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Tidak ada yang lebih menarik dibandingkan menghempaskan diri di atas kasur empuk kamar hotel setelah seharian berdiri dengan senyum terkembang kepada setiap orang, ditambah dengan balutan pakaian pernikahan yang begitu membuat sesak. Namun alih-alih mewujudkan keinginannya itu, Jennie malah masih berkutat dengan dirinya yang kesusahan untuk melepas pakaiannya sendiri.

"Jika memang perlu bantuan, tinggal katakan saja, Jen." Suara berat dari balik punggungnya disertai dengan tangan yang dengan mudahnya membuka sleting gaun yang digunakannya jelas membuat Jennie sedikit tersentak kaget.

Gadis itu merasa malu bukan main saat ini. Bagaimana tidak, Taehyung masih berdiri di belakangnya meski sleting bajunya hampir terbuka sempurna. Dengan segera Jennie berbalik menghadap pria itu dan dengan ekspresi kaku berujar, "Terima kasih."

"Hei, ada apa dengan wajahmu?" tanya Taehyung keheranan. Wajah Jennie seolah menghindari adanya kontak lebih antara mereka berdua padahal ia memang ingin membantu tanpa niatan lain. Namun menyadari bahwa wanita di depannya itu tampak agak salah tingkah, Taehyung diam-diam terpikir untuk menggoda istrinya itu.

Ah, apa Taehyung baru saja mengatakan istri? Entahlah, sensasinya terasa cukup menyenangkan.

"Kau malu karena aku melihat punggungmu yang tidak dibalut apa pun selain bra?" tebak Taehyung tepat sasaran. Pria itu tersenyum miring ketika melihat ada sedikit keterkejutan pada sorot mata Jennie. Tebakannya pasti benar, pikirnya.

Demi mempertahankan harga diri, Jennie lantas mengelak. "Tentu saja tidak!" ucapnya kelewat sok.

"Benarkah?" tanya Taehyung seolah benar-benar memastikan. "Kalau begitu bagus. Malam ini juga kita 'kan memang akan melakukan yang lebih. Memang seharusnya tidak malu." Ucapan serta raut mendukung darinya agaknya menambah kegugupan Jennie. Hal itu terbukti ketika jemari lentik itu tampak meremas gaun pernikahannya dengan erat.

"Tae, aku lelah sekali. Malam pertamanya tidak usah dirayakan dulu ya?" pinta wanita itu begitu pelan.

Taehyung dilanda gemas ketika melihat semburat merah samar pada kedua belah pipi Jennie. Dan hei! Siapa yang tidak gemas ketika kata malam pertama diberi embel-embel 'dirayakan' seolah itu adalah acara ulangtahun atau perayaan penting yang akan dihadiri banyak orang. Astaga, memangnya siapa yang mau bermain panas dengan disaksikan oleh banyak orang? Bikin malu diri sendiri saja.

Merasa sudah cukup menggoda Jennie, Taehyung lantas mengulas senyum sebelum mengusap puncak kepala wanitanya itu lembut. "Iya-iya, aku mengerti. Lagipula kamar hotel ini bukan pilihan yang tepat untuk membuat momen tak terlupakan semacam itu." Baiklah, tidak sepenuhnya berhenti karena nyatanya Taehyung masih sedikit menggoda Jennie di akhir kalimatnya.

Malam ini mereka memang memutuskan untuk mengistirahatkan diri di kamar hotel dimana ballroom-nya menjadi tempat perayaan hari istimewa mereka. Memang kamar ini sudah disediakan oleh pemilik hotel mewah tersebut untuk mereka tempati sebelum besok pindah ke kediaman milik Taehyung.

Something Wonderful | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang