Silakan follow sebelum membaca^^
Bermula dari pertemuan yang tak disengaja, menumbuhkan perasaan aneh dihati gadis kecil itu yang membuat dirinya nekat mengikuti segala aktivitas Elon. Khalindy Vanue, dia hanya bisa melihat tingkah menggemaskan cowo...
Elon termenung di tempatnya, ini jam terakhir pelajaran...Membayangkan tangan mungil Alin yang mengelus rambutnya lembut.
Mauu lagiii
Kenapa rasanya beda saat mamanya yang melakukan itu?
Elon memilih untuk menelungkupkan wajahnya dilipatan tangan di atas meja.
Disisi lain,
Lima menit sebelum bel pulang berbunyi Alin permisi pada guru untuk ke toilet nyatanya dia berbelok dan menaikki tangga lantai 3 yang dihuni oleh anak kelas 12.
Sampai di XII Mipa 1, Alin celingukkan. "Ah ternyata masih ada guru. "
"Tuh cewek lu udah nyamperin, " kata Leo berbisik. Elon beralih menatap pintu, ya benar itu Alin nya, diapun senyum-senyum sendiri.
Membuka aplikasi chat, Alin mencari nomor Elon.
Si childish sayang💖 Elon!! Ini nmr kekasih mu:*
Send
Menunggu beberapa menit akhirnya guru yang mengajarpun keluar.
Alin langsung menerobos masuk ke dalam kelas.. "ELONN SAYANG.... " teriaknya membuat sorak-sorakkan mencemooh terdengar keras.
Menarik tangan Leo agar menyingkir, Alin pun duduk di sebelah Elon.
"Haii, " kata Elon cengengesan. Alin membantu cowok itu merapikan buku lalu berjalan serempak ke arah parkiran.
"Gue bawak mobil, jadi kita pisah disini yaa! " kata Alin bersemangat.
"Kalo gitu besok aku jemput, " kata Elon kalem lalu berjalan kearah motornya berada.
"Wahh dijemput? mimpi apa gue semalam,"gumam Alin takjub lalu mengarah ke mobilnya.
~•~
Alin berjalan dengan kaos putih dan jeans hitam biasa. Tapi saat gadis itu baru keluar dari minimarket untuk membeli air minum telinganya mendengar suara teriakkan.
"Toloong.. Ituu tas sayaa. " Ibu paruh baya itu menunjuk-nunjukk dan mencoba memanggil orang sekitar, dia berdiri disamping mobil mewah.
"Ohh kecopetan?" Langsung saja gadis itu berlari cepatt.
"Dimana buk copetnya? " tanya Alin memastikan.
"Disanaa, tolong cariin bantuann, tas cewek warna merah. " Ibu itu panik, karena disana banyak surat dan kartu-kartu berharga.
Alin berlari cepatt, melihat sesuatu langsung saja dia menerjang pelaku sampai tersungkur. Menarik tas tersebut tetapi pencuri tidak ingin melepaskan, beberapa menit terjadi aksi tarik-tarikkan. Alin yang jengah pun langsung menendang perut pencuri dan mengetok kepalanya kuat.
"Ehh oom tuh udah tua, inget umur om inget dosa juga, " kata Alin nyolot masih sambil menendang-nendang tu pencuri, ah belom lagi dia mengeluarkan jurus beladirinya.
"Iyaa udah tua juga pakk, cari kerja yang bener." Ibu yang punya tas tadi datang dan ikut menyahut.
Pencuri itupun lari.
"Ini buk tas nya, lain kali hati-hati ya. " Alin memberikan tas itu sambil tersenyum kecil.
"Kamu hebat banget tadi, makasih yaa.," kata ibuk itu ramah. Sama-sama berjalan kearah mobil.
"Cantikk, " panggil ibuk itu. Membuat Alin melongo.
"Untuk ucapan terimakasih saya, terima ini yaaa," kata ibuk itu.
Alin mengangkat tangannya berusaha menolak secara halus. "Gak usah buk, tadi itu kebetulan saya lewat sini. "
"Duhh, jangan panggil saya ibuk dong, panggil mama aja ya sayang," kata ibuk itu yang masih terlihat awet muda.
"Ma..maa?" ucap Alin terbata-bata. Wanita itupun mengelus rambut Alin lembut.
"Ayo mama traktir aja gimana?"
"Ah maaf, Alin harus kerja dulu hehe. "
"Biar mama antar, ayo masuk, " kata wanita itu, dengan tak enak hati Alin masuk.
Setelah mobil itu berjalan. "Jadi nama kamu siapa cantik?"
"Khalindy Vanue, biasa dipanggil Alin ma. "
"Nama mama, Elena. Eh ini ke arah mana lagi? "
Alin pun menunjuki jalan menuju tempat kerjanya hingga berhenti di restorant yang sangat jauh dari tempat awalnya.
"Disini, makasih ya ma," kata Alin tersenyum sopan.
"Alin sayang kerja disini? Jadi apa kalo boleh tau. "
"Jadi yang masak-masak nya hehe. "
"Semangat yaa. Ohya ini, Ada acara keluarga dirumah dua minggu lagi. Alin harus datang ya nak, biar nanti mama suruh anak mama jemput kamu. "
"Eh.... "
"Gak ada penolakkan, " ucapan mama Elena membuat Alin meringis tak enak.
"Siapp mama, Alin pamit ya. " Alin pun keluar dari mobil, hingga kepergian mobil itu baru Alin masuk dan memulai pekerjaan parttime.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.