Hingar bingar memenuhi gendang telinga Alin, dengan menggunakan t-shirt kuning dan hot jeans nya dia berjoget-joget mengikuti musik yang dibuatnya sendiri. Eh dia bukan di club ya, sebagai seorang dj
Dia juga menerima job dimanapun. Seperti sekarang, area sirkuit balapan.Biarlah, sekalian dia melepas kepenatan yang ada. Alin berjanji, setelah dia berhasil menikahi Elon dia akan berhenti dengan kehidupan yang seperti ini. Dia akan menjadi gadis penurut, karena Elon adalah hidupnya. Lagian Elon juga kaya kan?
Musik yang mengiringi orang-orang gila yang asik berjoget, meminum-minuman yang benar-benar tak Alin suka, dan orang-orang yang bersorak menonton balapan yang sedang terjadi. Sebenarnya musik yang dimaini nya sekarang bisa saja teredam oleh sorak-sorakkan itu, tapi gadis itu hanya menjalankan pekerjaannya lagian bayarannya lumayan.
Alin reflek menyerang orang yang dengan tak sopan memeluknya dari belakang. Hingga orang itu meringis.
"fuck up," umpat orang itu memegang perutnya yang disikut oleh Alin.
"Don't touch me," sinis Alin melanjutkan pekerjaannya.
"Ayolah baby, lo gak perlu kerja begini. One night stand sama gue, gue bayar mahal deh," ucap orang itu yang membuat Alin ingin muntah mendengarnya.
"Gue gak mau, " seru Alin. Orang itu malah semakin menjadi menggodanya.
"Jual mahal hm?" Cowok itu menggigit telinga Alin, dan mengusap pelan paha gadis itu yang terbuka. Karena muak, Alin segera menendang betis orang itu kuat. Hingga membuat cowok itu marah dengan segala umpatannya dia membalas, kericuhan pun terjadi.
Alin juga tak kalah kesalnya, ah bayaran dia. Bodo amat dengan itu, Alin segera kabur ... Lagian baru beberapa menit dia berada disini.
"Siall."
Alin pun pergi dengan kecepatan tinggi membawa mobilnya dini hari ke arah apartemen. Sebelumnya dia menelpon Juna dulu agar menyusul.
***
"Ribet amat hidup lo, biar gue aja yang ngebiayain hidup lo. Murni pake uang gue sendiri."
Baru Alin masuk ke dalam kamarnya sudah disuguhi Juna yang sedang tiduran.
"Yakin? Ntar abis uang lo. Kebutuhan gue tuh banyak," sarkas Alin, menaruh tas dan kunci mobilnya di nakas.
"Eh, lo kira hasil dari club dan kafe yang gue diri in sendiri itu dikit? Banyaklah bege." Juna tersenyum sombong.
"Terserah lah gue udah capek, pengen cepet-cepet ngelamar Elon!" ucap Alin ikut tiduran juga.
Juna mengangguk.
"Udah sih, gue bakal atur supaya lo gak dikejar-kejar lagi sama bang Rey, gak usah kerja lagi di club gue, dan berhenti di restoran itu.""Terserah." Alin mengambil laptopnya dan tersenyum senang, ketika meng-cek cctv Elon, Elonnya sedang tidur.
"Lo cukup masakkin gue sama Elon, dan jadi gadis baik-baik lagi." Juna menepuk-nepuk kepala Alin pelan.
"Gue bener-bener cinta mati sama Elon," gumam Alin sambil senyam senyum memandangi wajah Elon yang dizoom nya. Lalu beralih menatap cincin yang melingkar dijari manis nya, lalu teriak-teriak sendiri. Membuat Juna menatapnya aneh.
"Tuh dimeja gue bawa makanan, dimakan buru ntar Elon gak mau sama lo lagi kalo lo kurus," ucap Juna sambil tertawa.
Alin dengan sigap meraih makanan itu tapi sebelumnya dia melempar Juna dengan bantal.
***
Kalian pada curiga gak sih dengan Juna dan Alin?
Menurut kalian mereka gimana??
Hayooo, ntar Alin nya oleng loh ke Juna kan kasian Elon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish X Obsesi ✅
Roman pour AdolescentsSilakan follow sebelum membaca^^ Bermula dari pertemuan yang tak disengaja, menumbuhkan perasaan aneh dihati gadis kecil itu yang membuat dirinya nekat mengikuti segala aktivitas Elon. Khalindy Vanue, dia hanya bisa melihat tingkah menggemaskan cowo...