ChildishObsesi 22

1.1K 106 9
                                    

Ada rantai tak kasat mata mengikat kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada rantai tak kasat mata mengikat kita. Kemanapun kamu pergi, aku mengikuti. Kemanapun dan sampai kapanpun.
-Alin

***

"Hei, nama lo siapa?" tanya laki-laki yang duduk disebelah Elon.

Elon yang sibuk dengan bukunya pun menoleh, menatap cowok yang tersenyum hingga menampilkan satu lesung pipi miliknya.

"Gue Elon," katanya membalas dengan ramah.

"Gue Noland, perwakilan dari SMA Permata."

Gak terasa, sekarang Elon akan berjuang untuk olimpiade tingkat nasional.

"Gue dari SMA Cakrawala." Sindy gugur di tingkat provinsi, jadi disinilah dia sendirian mewakili SMA Cakrawala. Eh gak sendirian sih tuh adaa....

"ELOOOON, eh udah ada yang nemenin yak," ucap gadis itu duduk disamping pacarnya.

"Perwakilan juga ya? Gue Noland," ucap Noland mengajak gadis itu berkenalan.

"Alin," ucap Alin sambil mengibaskan rambutnya sok cantik.

Membuat mereka terkekeh.

"Btw, gue cuma nemenin cowok gue aja!" kata Alin cengengesan. Membuat Noland mengangguk-angguk.

"Kalo liat lo, gue jadi inget sama Hera deh," ucap Noland cekikikan.

"Cewek? Pacar lo?" tanya Elon memastikan. Membuat Noland menggelengkan kepalanya.

"Sahabat," ucapnya singkat.

Alin menaikkan sebelah alisnya.
"Serius sahabatan tanpa ada rasa cinta gitu? Bullshit tau. Tahan amat sih, tembak aja kali."

Noland hanya tersenyum manis.

"Lo perwakilan apa?" tanya Elon santai.

"Biologi," kata Noland masih dengan senyumannya.

"Wahhh sama dong." Bukan, bukan Elon yang jawab melainkan pawangnya. Membuat Elon rada kesal.

"Liat lo gue jadi keinget mama papa deh," ucap Elon pelan.

"Ha? Maaf lo ngomong apa," tanya Noland karena kurang jelas.

Elon hanya menggaruk belakang kepalanya canggung.

"Sayang, masih lama ya mulainya?" tanya Alin menghilangkan kecanggungan. Jangankan Elon, Alin juga menyadari sesuatu.

Elon beralih ke arah Alin lalu mengangguk.
"Lumayan, beberapa menit lagi mungkin."

Alin mengambil tangan Elon lalu digenggamnya. Ntahlah, ini sudah jadi kebiasaan mereka.

"Kuliah rencana dimana?" tanya Alin membuat Elon terkejut.

"Hem?" tanya Elon bingung.

"Mau lanjut apa?" tanya Alin lagi sambil menyenderkan kepalanya dibahu Elon.

"Pengennya Dokter." Alin sungguh takjub mendengarnya.

"Tapi, gimana sama perusahaan papa?" sambung Elon ragu.

"Mangkanya di rundingin dulu sama orang tua kamu," ucap Alin bijak.

"Akuu belum siap," kata Elon pelan. Alin menjauhkan kepalanya dan menghadap Elon.

Tersenyum hingga menampakkan gigi nya.
"Coba aja dulu, lagian kamu udah kelas 12, dan bentaran lagi kita mau ujian semester. Gimana sih!"

"Okelah." Final Elon memeluk Alin mencari kenyamanan.

"Ekhem." Deheman seseorang membuat mereka menoleh kebelakang Elon.

"Ha apaa?" Noland salah tingkah karena mengganggu momen mereka.

Elon menepuk bahu Noland beberapa kali dan Alin yang tak bisa menyembunyikan tawanya malah tertawa keras.

"Lucu banget ekspresi lo sumpah," ucap Alin disela-sela tawanya.

Melihat tawa Alin yang menular, membuat Noland dan Elon ikut tertawa.

***

"Gue seneng banget bisa ketemu kalian," ucap Noland.

"Sama kita juga, pokoknya kapan-kapan ke Jakarta dong biar bisa meet up an," kata Alin senang, Karena lokasi olimpiade berada di Bogor.

"Tukeran nomor wa aja dulu yuk." Elon membuka hp nya dan mereka mulai membagikan nomor wa.

"Boleh ya gue kenalin Hera ke kalian." Noland dengan senyum manisnya berbicara.

"Ya tentu, malah seneng kali kita-kita nambah temen baru," ucap Alin antusias.

"Gue juga bakal kenalin lo sama keempat temen gue yang lain." Elon juga ikut-ikutan tersenyum manis.

"Boleh foto? Alin sorry fotoin kami ya?" Noland menyodorkan ponselnya ke arah Alin. Alin melipat kedua tangannya didada sambil cemberut.

"Kok malah jadi gue yang jadi tukang foto, lo gak mau apa foto sama artis kek gue!!" Alin mencak-mencak.

Membuat Elon memiting kepalanya dan mengasak-ngasak rambutnya gemas.

"Selo ntar gantian deh." Noland cekikikan melihat tingkah keduanya. Andaikan yah, dia sama Hera bisa lebih dari sahabat. Tapi jadi sahabat sama seru nya kok bisa kayak begitu juga.

"Yaudah sini." Alin meminta ponsel nya cepat.

Lalu mereka foto-foto deh..

"See yaa," kata Elon memeluk Noland ala-ala cowok.

"Secepatnya gue bakal ke Jakarta kok, tunggu ya soalnya Hera juga pindah kesana," kata Noland.

"Sayang banget ya sama Hera," ejek Alin menggoda.

"Apaan sih, daaaa pamitt nih gue!!"

Childish X Obsesi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang