ChildishObsesi 29

1K 91 10
                                    

Alin sedang sibuk mengeringkan rambutnya setelah selesai mandi, hari sudah pukul sebelas malam. Ya, Alin sudah biasa mandi jam segini. Namun dering telpon mengalihkannya, melihat nama Juna tertera dengan sigap dia langsung mengangkatnya.

"Haloo."

"Lin.. Cowok lo ngamuk tadi, gue takutnya dia kenapa-napa. Buru samperin."

"Kearah mana? Kalian kemana."

"Club."

"Whatt Thee!!! Apaan lo ngajak Elon kesana."

"Bukan gue, dia sendiri. Ancur ni club gue gegara dia."

"Bodo."

Alin langsung menyambar jaket dan kunci mobilnya, tak perduli lagi dengan penampilan ala rumahannya yang super bisa bikin dia masuk angin. Langkahnya melebar hingga dia membuka pintu apartemennya dengan tergesa-gesa, tapi apa yang ditemukannya sungguh mengejutkan. Di sebelah kiri terlihat seseorang yang dikenalnya terduduk menenggelamkan kepalanya disela-sela lutut.

"Elon?"

Mendengar panggilan itu Elon langsung berdiri memeluknya. Alin ingin membalas tapi cowok itu sudah mendorongnya masuk kedalam apartemen lalu menciuminya pelan sambil menutup pintu.

"Kenapa?" Tanya Alin membawa cowok itu ke sofa setelahnya.

"A--ku a--. " Elon mengusap rambutnya kasar. Membuat Alin meneliti dirinya, Elon tidak mabukkan? Tanya Alin dalam hati. Setelah tidak mencium bau-bau aneh, Alin langsung menenangkan cowok itu masuk kedalam pelukannya.

"Gakpapa, besok aja ceritanya ya?" ucap Alin dengan lembut.

"Thanks," gumam Elon pelan.

"Ehh kita nonton film aja yok," ucap gadis itu semangat, membuat Elon menegakkan punggungnya. Alin segera mengotak-atik televisi yang tersedia sambil mencari kumpulan film-film favoritnya. Elon menatap layar itu dengan senyum.

"Drama korea?" tanya Elon lalu terkekeh, Alin mengangguk kepalanya semangat.

"Itu aja, soalnya yang lain tinggal genre action, sci-fi, horor sama thriller. Ntar kamu takut lagi."

"Judulnya apa?" tanya Elon, saat Alin kembali duduk disampingnya.

"Extraordinary you." Jeda sebentar. "Eh aku ke kamar dulu bentar, ambil selimut," lanjut Alin lalu langsung pergi. Elon yang ditinggal hanya termenung memikirkan fakta yang baru saja dia ketahui, tak pernah menyangka kalau ternyata dia--.

"Nih." Alin melempar selimut itu ke kursi dan menaruh beberapa cemilan dan minuman diatas meja.

"Ini pake episode ya?" tanya Elon sambil membuka cemilan dan minuman yang Alin sediakan.

"Iya, nanti ketukar sendiri kok setelah habis episode. Bagus banget loh, kamu harus nonton," ucap Alin meneguk cola-nya.

"Jangan keseringan minum soda, gak baik." Peringat Elon, Alin hanya manggut-manggut saja.

Elon menatap ke layar didepannya yang sekarang sedang menampilkan seorang perempuan yang terjatuh dengan bersandar pada laki-laki. Ketika kamera fokus pada wajah laki-laki itu bersamaan dengan sang tokoh wanita yang ingin melihatnya yang ada hanyalah cahaya menyilaukan. Membuat Elon tersenyum.

"Ini ceritanya tentang apa ya?" tanya Elon pada Alin yang sibuk sendiri. Gadis itu melirik sekilas.

"Hem, tentang seorang gadis yang menya dari kalo dia ternyata karakter dalam sebuah komik, dia mencari seorang cowok tanpa nama yang dapat membantunya untuk merubah nasibnya dicerita itu. Tau gak sih padahal dia bukan tokoh utama tapi nasibnya kasian banget, dia punya penyakit jantung yang diperkirakan umurnya gak bakal lama dan nasib cinta yang bertepuk sebelah tangan bahkan terang-terangan ditolak. Bagus pokoknya, aku udah nonton sih sampe pertengahan episode..."

Melihat Alin yang mengoceh tanpa henti, Elon langsung merebahkan tubuh Alin diatas sofa yang membuat gadis itu kaget tanpa ampun. Elon juga memposisikan dirinya diatas gadis itu dengan nyaman, lalu menarik selimut untuk menutupi mereka. Alin degdeg serr karena perilaku cowok ini yang tiba-tiba namun dia langsung melingkarkan tangannya disekitar kepala cowok itu.

 Alin degdeg serr karena perilaku cowok ini yang tiba-tiba namun dia langsung melingkarkan tangannya disekitar kepala cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biarin kaya gini dulu," kata Elon yang suaranya teredam. Gadis itu menciumi puncak kepala Elon sambil mengelusnya.

"Hmm," gumam Elon terlalu nyaman dengan segala yang Alin lakukan padanya.

***

Duhh duhh kita harus ketemu laginih dengan sepasang kekasih yang pamer keromantisaaaaan!! Hufftt dasar..

Tapi gimana?? Heii, jangan cuma dibaca ya gayss vote dan comment dari kalian adalah semangatnya aku. Tapi juga jangan divote doang. Baca juga!!! Ayoo bacaa, siapasih yang gak mau punya pacar romantis wkwk..

Ketemu lagi dipart selanjutnya, perlahan tapi pasti kita akan terbawa arus kehidupan mereka,, selamat siang, selama tidur . Dan semangattt belajarnya!!!! Buat yang sekolah atau sudah kuliah

Childish X Obsesi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang