23. PERIHAL NAIK JABATAN
"Kenapa muka lo suram gitu, Ra? Masih pagi loh."
Rania menopang dagu, menatap ke papan tulis dengan tatapan kosong. "Gue nggak tahu kenapa hidup gue bisa begini, Sha," jawab Rania tanpa menatap balik pada Arisha.
"Kenapa dah? Oppa Song Joongki mau nikah lagi?"
"Ya bukan lah! Gilak aja, duda kita belum boleh nikah!" seru Rania langsung membalikkan badan menatap tajam Arisha.
"Giliran disebut sugar daddy aja lo langsung noleh, tapi di sekolah ini satu pun gak ada yang lo bilang cogan," sindir Arisha.
Rania berdecak sebal. "Beda dong, Shaaa. Di sini tuh kumpulan para preman, mana mau gue," katanya mengidikkan bahu merinding.
"Lo kenapa sih, Ra? Sini cerita sama gue."
Kedua bahu Rania merosot sambil menundukkan kepala, mendramatisir suasana. Ya gimana ya, Rania tuh lelah sama kehidupannya. Padahal awalnya hidup Rania udah cerah banget, shining, shimmering, splendid. Tapi kenapa sekarang malah dark begini.
"Sha, gue pengin pindah sekolah."
"HAH? PINDAH SEKOLAH?" tanya Arisha dengan heboh, memegang kedua bahu Rania. Bahkan teman sekelas mereka pun terkejut mendengarnya, sampai-sampai beberapa anggota kelas berlarian ke arah meja mereka.
"Lo mau pindah sekolah, Ra?!" tanya Yayang dengan mata yang sudah melotot dan bergerak panik.
"Loh, kok pindah sih, Ra?"
"Jangan pindah dong, Ra, ntar gak ada lagi anggota yang waras di kelas ini."
"Sembarangan ae lu, Ga," kata Yayang menepuk bahu Dirga dengan keras.
"Lah, kenapa lo yang tersinggung? Ngerasa lo?"
"Dirga anjem," kata Yayang dengan langkah sebal penuh penekanan kembali ke tempat duduknya.
"Dih, ngambek tu anak," celetuk Dirga sambil terkekeh kecil. "Lo beneran mau pindah, Ra?" tanya Dirga.
Rania tersenyum sambil mengaruk tengkuk lehernya, lantas menjawab, "haha, enggak, canda doang tadi."
Dirga dan beberapa teman sekelas Rania itu kembali duduk di kursi masing-masing. Sedang Rania sudah menatap Arisha dengan sengit karena tadi berteriak kencang tanpa pikir dua kali, udah kayak toa sekolah.
"Sha, suara lo subhanallah sekali ughtea," kata Rania memutar bola matanya, lelah dengan tingkah Arisha.
Arisha malah cengengesan nggak jelas. Gadis itu kembali menatap Rania meminta penjelasan. "Sebenarnya ada apa sih, Ra?"
Rania menggeleng pelan. "Gak ada apa-apa, Sha. Gue cuma cape banyak banget tugas sekolah," jawab Rania berusaha mengatur ekspresi wajahnya untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya sedang dia rasakan.
"Alah, bohong lo, dosa tahu. Gue bakal tunggu sampai lo siap buat cerita, Ra," kata Arisha mengusap bahu Rania dengan penuh empati, karena menurutnya Rania seperti memiliki masalah besar yang tersimpan.
"Makasih, Sha," balas Rania tersenyum tipis.
***
"Gila anjing, maunya apa si macan tutul?!"
Rian berjalan mondar-mandir di depan Rages, Revi, dan Rafa. Mereka berempat sedang berkumpul di kelas Rages, seperti biasanya.
"Tigers, bego! Macan tutul dari mana, Yaannn?!" ucap Rafa sudah geram sendiri ingin meremas wajah Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGES
Teen Fiction𝙍𝙀𝙁𝙊𝙐𝙍 : "SIAPA YANG BERANI GANGGU, MAKA AKAN SELALU KITA INCAR!" *** "REFOUR itu geng yang paling ditakuti di wilayah sini, apalagi Rages Yogaswara si ketua yang nggak pernah ngebedain mau cewek atau cowok, semuanya disikat habis sama dia." R...