20. REFOUR VS TIGERS

5.9K 412 10
                                    

Gak kerasa udah bab 20 aja nih, hiks.

Bagi yang suka boleh vote, komen juga boleh banget, awokawok.

***


20. REFOUR VS TIGERS







"REFOUR! REFOUR! REFOUR!"

"FABULOUS! FABULOUS! FABULOUS!"

"TIGERS--"

"KENAPA MALAH DUKUNG MUSUH, OGEB?!"

"MAKSUD GUE TUH, TIGERS PASTI KALAH! KALAH! KALAH!"

"TAREKKK SISSS???"

"SEMONGKOOO!!!"

Teriakan nan membahana dari semua anggota Refour yang sedang menonton empat inti Refour dari kursi penonton sudah sangat heboh. Beberapa di antara mereka mengibaskan jaket hitam bertuliskan Refour dengan semangat, dan sisanya malah berjoget-joget tak jelas yang diketuai oleh Aji dan Bemo.

Namun, tetap saja teriakan anggota Refour masih kalah sama teriakan para siswi Fabulous. Mereka berteriak histeris seperti sedang kemasukan, heboh sana-sini. Rania dan Arisha jadi bingung, ini mau bertanding basket atau mau konser band.

Sampai-sampai para pendukung Tigers terdiam merasa iri mendengar kehebohan tersebut. Refour dan Fabulous jika sudah disatukan, kompak bukan main.

"SEMANGAT, RAGESSS!!!"

"KAMU PASTI BISA RAGES!"

"AAA!! RAGES GANTENG BANGETTT."

"RAGES, JODOHKU MAUNYA KU DIRIMU!"

"RAGES, TIPE CEWEK IDAMAN KAMU SEPERTI APA??"

"REVI, KAU BIDADARA JATUH DARI SURGA DI HADAPANKU, REVI!"

"BABANG RIANKUUUU!!!"

"RAFAAAA, MAKIN ADEM AJA, NIH, DI MATA DEDEK!"

Rania boleh muntah saja tidak?

Mendengar teriakan para cabe kelas kakap, membuat Rania mabuk tak keruan. Bagaimana tidak? Para cewek itu berteriak dengan nada manja yang dibuat-buat, mana tadi ada yang gombal pakai lagu. Sepertinya Rania harus membawa minyak angin, supaya enggak mabuk berkepanjangan.

Rania pun menoleh ke arah Arisha, yang ternyata juga sudah memasang wajah masamnya. "Ra, itu para cabe bisa digiling aja nggak?" tanya Arisha ketika membalas tatapan Rania.

Rania tertawa keras mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Arisha, Rania sudah menduga pasti Arisha sangat gondok sekarang. "Blender aja sekalian, Sha," ucap Rania kembali terbahak sambil memegangi perut yang terasa keram.

"Nggak kuat gue di sini, Ra."

"Sabar, Sha. Sabar," kata Rania sambil terkekeh kecil.

Rania dan Arisha yang awalnya sangat malas untuk menonton pertandingan basket, sekarang malah berakhir di sini, ikut duduk di antara penonton lainnya. Mereka berdua dipaksa oleh ketua kelas untuk memberi dukungan pada Refour, jadi mau tidak mau mereka harus menuruti perintah sang ketua kelas.

RAGESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang