27. AYAM PENYET DAN MARTABAK

4.8K 382 12
                                    

27. AYAM PENYET DAN MARTABAK





"Oh iya, gue kan gak bawa ganti baju."

Rania menepuk keningnya dengan keras, gadis itu memakai anduk yang tadi dipinjamkan oleh Rages, berjalan mondar mandir masih di dalam kamar mandi. Nggak mungkin kan dia keluar cuma pakai anduk?

"Ya kali gue keluar pake anduk doang," ucap Rania kesal sendiri. "Tapi kayanya Rages masih di kamarnya deh," tambahnya sambil menganggukkan kepala, meyakinkan diri.

Rania berjalan keluar kamar mandi dengan perlahan, masih mengenakan anduk putih. Dengan gesit gadis itu mengambil HP dari dalam tas sekolahnya, ketika sudah didapatnya dengan cepat Rania kembali masuk ke dalam kamar mandi.

"Untung aman," kata Rania mengusap dada merasa lega.

Rania membuka roomchat Whatsapp di HP-nya, dan mencari nama Rages.

Rages (Majikan)

Rages
Lo udah selesai mandi?


Udh
Kenapa?

Gue kan baru selesai mandi nih
Nah, jadi...

Bisa to the point aja?

Gue boleh minjem?

Apaan?
Yg jelas lo!

Minjem baju :(
Sama celana juga :(

Y

Is, yg bener dong
Jangan y doang

YA

Astagfirullah kaget
Gitu doang capslock

Ini bajunya udh gue taro deket tas lo

Thank u majikan

Y

Rania menutup HP-nya lantas kembali keluar untuk mengambil baju yang Rages pinjamkan, dan mengenakan baju kaos hitam dan celana training hitam. Ini kenapa jadi serba hitam? Jangan bilang kebanyakan baju Rages berwarna hitam. Mana kebesaran gini, badan Rania kan jadi tenggelam.

Rania menggulung celana hingga mata kaki, karena memang kepanjangan. Sedangkan untuk baju kaos ini, Rania sudah pasrah saja rasanya, untung saja leher dan bahunya tak begitu terekspos.

"Lo udah selesai?"

Rania langsung menolehkan wajah ke sumber suara, ternyata Rages berdiri dengan setelan santainya, baju kaos putih dan celana selutut. Sedang Rages memandang Rania dengan kening berkerut, dan tangan terkepal kuat. Bagaimana bisa Rania tampak menggemaskan?!

"Udah nih, sekarang jam berapa, Ges?" tanya Rania berjalan menghampiri Rages.

"Berhenti di sana!" ujar Rages, karena jujur cowok itu sekarang tengah menahan diri untuk tidak memeluk gadis di depannya.

Ck. Bagaimana bisa seperti ini? Bukankah Rages tidak memiliki perasaan apapun pada Rania? Lalu mengapa Rages merasa aneh begini?

Gua kenapa?

"Kenapa sih, Ges? Gue nanya sekarang jam berapa," balas Rania, tak jadi mendekati Rages, gadis itu mengambil ranselnya dan mengenakannya kembali.

"Jam segede gajah, kagak keliatan?" tanya Rages dengan tajam, menunjuk jam dinding yang ada di atas televisi dengan dagunya.

RAGESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang