Ulfa's pov
"Akh...Ulfa pelan-pelan, perih nih" keluh ka Sandy saat aku menyapukan cairan antiseptik ke sudut bibirnya.
"Iya, iya maaf" jawabku.
"Nah selesai, masih sakit gak ka?" tanyaku sebelum membereskan kotak obat. Ka Sandy menggeleng.
"Maaf ka, gara-gara aku kakak jadi ditabokin sama ka Andra tadi" ujarku.
"Gapapa. Kamu ga salah kok, memang ini karena kakak udh punya masalah pribadi dluan sama Andra sebelumnya" jelasnya.
"Masalah sama ka Riana itu?" tanyaku. Ka Sandy mengangguk.
"Orang tuamu belum pulang ya?" tanya ka Sandy.
"Belum, biasanya sih habis maghrib gitu" jawabku.
Ya setelah dari cafe tadi aku memutuskan untuk membawa ka Sandy ke rumah ku. Karena kebetulan rumahku agak deket sama cafe tadi.
"Hmmm kakak ga jadi ceritain tentang ka Andra sma ka Riana tadi?" tanyaku.
"Kamu mau tau?" tanyanya balik. Aku mengangguk.
"Kirain ga mau, males ah ga penting" jawab ka Sandy seraya menyandarkan kepalanya di sofa dan memejamkan matanya.
"Kaaa aku serius mau tauuu" omelku sembari mengguncang pelan badannya. Dia pun membuka matanya.
"Iya...iya sabar dong," keluhnya
"Hehe maap" jawabku
"Jadi aku sama Riana itu satu SMP dulu, sama-sama di SMP 5. Dulu pas kami kls 9 aku naksir sama dia, dan ternyata Riana pun juga gitu. Kakak singkat aja ya, trus kami tuh kek pacaran tapi ga smpe sering bedua-duaan gtu. Trus kmi berencana masuk SMA 2 walupun tau ntar kami bakal kepisah. Kan Riana bakal masuk IPS dan aku IPA.
Dan disitu dia kan kenal sama Andra karena sejurusan dan sekelas juga. Aku ga tau kenapa tapi aku dari awal liat Andra itu kek ada yg aneh gitu. Lama-lama Riana mulai jauh dariku dan dekat dengan Andra. Jujur aku menilai Andra itu pasti org yg baik. Jadi aku nganggap dia mungkin mau temenan gitu aja sma Riana.
Tapi ya gimana lagi. Lama-lama aku panas juga karena Riana agak menjauh dariku. Jadi suatu hari aku datangin tuh si Andra, kakak bilang jangan terlalu deketin Riana lagi karena dia itu pacar kakak. Trus herannya Andra meng iyakan saja tanpa banyak komentar. Tapi buktinya Andra malah makin deketin Riana.
Beberapa hari kemudian aku udah janjian tuh sama Riana buat pulang bareng, kami janjian di parkiran tapi Riana ga muncul-muncul, karena takut terjadi apa-apa, aku ke kelas dia. Nah, kan dia sekelas juga sama Andra.
Pas ke kelasnya kulihat kosong karena memang udh hampir 30 menit setelah pulang sekolah. Aku bingung Riana ada dimana soalnya tasnya ada di atas mejanya. Aku berniat nunggu di kursi depan terasnya.
Ketika akan berbalik, aku mendengar rintihan dari balik meja guru dikelas Riana. Akupun mengecek kesana dan aku kaget saat melihat Andra kayak kesakitan disana. Aku berniat memapahnya ke UKS, tapi dia malah menampar wajahku lalu dia...." ucapan Ka Sandy terpotong.
"Kakak ga bercanda kan? Ka Andra nampar kakak gitu" tanyaku.
"Ngapain kakak bohong Ulfa" jawabnya.
Setelah dia nampar kakak, dia bilang "Riana akan jadi milikku bagaimanapun caranya" ya kakak refleks nyerang dia.
Kakak kaget dong, kan kakak nganggap dia itu org baik tapi kok dia nekatan gini, trus gimana nanti kalo Riana berhubungan sma orang kaya dia. Jadi kakak bales nampar dia. Dia keknya manas-manasi kakak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mantan
Teen FictionGimana rasanya kalo kita dipertemukan lagi sama mantan pacar yg sudah ninggalin kita tanpa kejelasan. Apalagi dia sering memamerkan kemesraan dgn pacar barunya didepan kita! Gimana kalo pada akhirnya kita ternyata menikah dengan nya, padahal kita sa...