"Kak nenek tadi mana? Perasaan aku liat dia disini. Kok ga ada?" tanya Ulfa panik ketika melihat tak ada seorang pun dibalik pohon itu. Padahal dengan jelas dia tadi melihat nenek itu menatap mereka.
"Iya kakak juga liat, kok jadi ga ada?" tanya Sandy balik.
"Ka pulang aja, yuk. Aku jadi takut" pinta Ulfa.
"Iya iya, kita pulang sekarang" ajak Sandy.
.
.Brughh.....
"Nek, maaf, saya tak melihat nenek tadi" sesal Ulfa seraya membantu nenek itu berdiri.
"Iya nak ga apa-apa" jawabnya. Ulfa menatap wajah nenek itu.
"Nenek yg tadi kulihat di taman kan? Nenek yg bilang bahwa pernikahan kami tak akan terjadi, kan?!" tanya Ulfa agak kesal.
"Mengapa kamu kesal, memang benar, pernikahan kalian tak akan pernah terjadi" jawabnya santai namun seperti penuh makna gitu.
"Maksud nenek apa?!" tanya Ulfa tegas.
"Dia akan diambil......." jawab nenek itu.
"Dia? Ka Sandy? Diambil?.....di ambil siapa?!" tanya Ulfa lagi.
"Kamu harus sabar....." perkataan nenek itu membuat Ulfa tertunduk.
"Nenek bercanda kan?" tanya Ulfa saat masih tertunduk.
Merasa tak ada jawaban, dia mencoba menatap nenek itu, namun nenek itu tiba-tiba tak ada.
"Nek? Nenek tadi mana? Nek?! Nek.......?!!! Apa maksud nenek tadi!!! Nek!!" teriak Ulfa.
"Nek.....nek...." seketika Ulfa terbangun.
"Ah cuma mimpi, tapi kok bisa aku mimpiin nenek itu. Trus nenek itu pake sebut-sebut pernikahan kami ga akan terjadi karena ka Sandy akan di ambil. Diambil siapa? Apa ini suatu pertanda kalau ka Sandy akan direbut wanita lain?!" batin Ulfa.
"Duh aku harus lebih jagain ka Sandy! Jangan sampai dia jatuh ke tangan wanita lain" batinnya lagi.
Tok....tok...tok....
"Ulfa, buka pintunya....." panggil bunda dari luar kamarnya
Ulfa pun membuka pintu dan mendapati bundanya yg menatap tajam kearahnya.
"Ada apa bun? Santai aja dong mukanya, hahaha" canda Ulfa.
"Santai, santai..... Kamu ini tiduuurrr terus, ga inget jam segini mau ngapain?" tanya bunda kesal.
Ulfa melirik jam dinding yg kebetulan berada di dinding seberang kamarnya.
"Pukul 15.33" batinnya
"Lah emang mau ngapain jam segini? Ganggu orang tidur aja" sahut Ulfa
"Arghhh..... Kamu ini gimana sih?! Kan kamu udah janjian mau nyoba baju pernikahan kalian di butik. Udah jadi loh! Ga mau kamu ambil? Ga mau kamu coba? Trus nanti nikahan mau pake apa kamu??" jelas bunda kesal.
"Ah iya ya aku lupa. Trus aku sama siapa kesana?" tanyanya.
"Sama bi Desi! Ya sama calon suami kamu lahhhh, ish" omel bunda.
"Aha...iya hehe. Yaudah aku mandi dulu" sahut Ulfa seraya ingin menutup pintu kamarnya.
"Jangan lama-lama, Sandy udah nunggu di depan" ujar bunda.
"Hah?! Seriusan?!" balas Ulfa.
"Ya....makanya cepetan! Kasian dia tuh nungguin kamu dari tadi" jelas bunda. Ulfa hanya bisa mengangguk dan langsung menuju kamar mandi.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mantan
Teen FictionGimana rasanya kalo kita dipertemukan lagi sama mantan pacar yg sudah ninggalin kita tanpa kejelasan. Apalagi dia sering memamerkan kemesraan dgn pacar barunya didepan kita! Gimana kalo pada akhirnya kita ternyata menikah dengan nya, padahal kita sa...