Ulfa melihat Sandy dengan siaga menunggu di bangku taman yg tadi ditunjuk Riana. Kalau dilihat-lihat Sandy sepertinya tidak bisa mendengar pembicaraan mereka.
"Ulfa," panggil Riana.
"Eh, iya ka, ada apa? Kakak pengen ngomong apa?" tanya Ulfa.
"Gimana keadaan kamu?" tanyanya.
"Alhamdulillah, Udah membaik kok, besok aku bisa pulang" jawab Ulfa seraya mengembangkan senyumannya.
"Baguslah kalau begitu, oh iya katanya hari ini sidangnya, hasil sidang masalah kalian gimana? Apa keputusan ibu kepsek dan guru-guru yg lain?" tanya Riana.
"Iya sih harusnya hari ini sidang, tapi ayah nunda sampai aku bener-bener sembuh, biar aku bisa menghadiri sidangnya juga. Ya palingan lusa sih" jawab Ulfa asal.
"Ouh gitu, semoga hasil sidangnya memberi keadilan kalian berdua dan Andra mendapatkan ganjaran yg pantas untuk semua yg dia lakukan padamu" tutur Riana lembut.
"Kok Ka Riana aneh gini, jadi lebih ramah. Padahal saat biasanya kami berselisihan gitu dia judes banget. Jadi curiga aku" batin Ulfa
"Fa," panggil Riana.
"Iya, ka, maaf hehe" balas Ulfa seraya terkekeh pelan.
"Fa maksud kakak untuk menemuimu ini sama sekali ga ada niat jahatnya. Kakak cuma mau minta maaf karena ga enak sama kamu" tuturnya.
"Hah? Ga enak? Ga enak kenapa? Kan kakak ga ada hubungannya sama masalah aku dan Ka Andra. Justru aku yg mau minta maaf, karena aku, hubungan kalian jadi putus. Tapi asal kakak tau aku ga ada niatan bikin hubungan kalian putus" jelas Ulfa.
"Ouh kamu udah tau ya kalau Andra melakuin gitu ke kamu gara-gara kakak putusin dia" ujarnya
"Iya, ka Andra ada bilang gitu saat dia marah-marah waktu itu sebelum aku dikeroyok dia, hehe" jawab Ulfa setenang mungkin.
"Nah karena itu, kaka mau minta maaf. Kaka tau kamu ga ada salahnya sama sekali dalam masalah ini. Kaka ga enak karena itu" jelasnya.
"Lah terus kakak kenapa mutusin ka Andra?" tanya Ulfa.
"Kakak tau semua yg terjadi pada kalian saat dipantai" jawabnya.
"Hah? Dipantai? Ka itu semua cuma salah paham. Kami ga ada ngelakuin apa-apa disana. Sumpah!" jelas Ulfa.
"Yaelah, santai aja dong. Kaka juga tau kamu dan dia ga ngelakuin apa-apa" balasnya.
"Lah terus yg bikin kakak mutusin dia?" tanya Ulfa
"Saat Andra ngajak balikan ke kamu dan bilang akan mutusin kakak kalo kamu nerima" jawabnya.
Ulfa berpikir, ah iya dia ingat itu saat di pantai. Andra ngajak balikan ke dia, namun ditolaknya.
"Lah kok kakak bisa tau? Kakak liat kami saat itu ya? Kakak ikut tour juga ya kemaren?" tanya Ulfa.
"Nggak, kakak kemaren nyewa mata-mata buat ngawasin kalian, hehe" jawabnya.
"Hah? Mata-mata? Siapa?" tanya Ulfa
"Ah itu ga penting. Yg terpenting sekarang kakak cuma mau minta maaf atas sikap Andra yg berawal karena kakak mutusin dia, maaf ya, Fa" pinta Riana tulus.
"Ya ampun ka, udah kubilang kakak ga salah apa-apa" balas Ulfa.
"Tapi ya kakak merasa ga enak aja" jawabnya
"Ih apaan sih ka, santai aja dong" goda Ulfa.
"Lagian kaka juga mau minta maaf atas sikap kakak yg dulu-dulu itu, kamu mau maafin kan?" pintanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mantan
Teen FictionGimana rasanya kalo kita dipertemukan lagi sama mantan pacar yg sudah ninggalin kita tanpa kejelasan. Apalagi dia sering memamerkan kemesraan dgn pacar barunya didepan kita! Gimana kalo pada akhirnya kita ternyata menikah dengan nya, padahal kita sa...