Part 17

107 7 0
                                    

Ulfa's pov

"Kok diem aja?" tanya Ka Sandy saat aku hendak memakai helm.

"Kakak tau kan lusa kami bakal pergi ke pantai?" tanyaku. Dia hanya bergumam.

"Kok reaksi kakak biasa banget? Aku mau pergi loh ka! Seminggu! Emang ntar kakak ga kangen sama aku?" ujarku kesal.

Dan betapa terkejutnya aku saat dia tiba-tiba meletakkan kedua telapak tangannya di pipiku. Seketika mukaku semerah kepiting rebus. Apalagi saat banyak siswa lain yg ada diparkiran saat itu tengah memperhatikan kami.

"Jangan ngomong gitu. Kakak bakal kangen sama kamu. Jangankan seminggu, sehari saja kakak ga liat kamu, kakak akan sangat kesepian" tuturnya yg membuatku semakin melting.

"Trus knp kakak tadi kek lesu banget pas ku ingetin aku bakal pergi?" tanyaku

"Kamu tau siapa aja yg bakal ikut kamu ke pantai?" tanyanya.

"Tau, semua anak kelas 10 jurusan IPA, beberapa guru-guru. Dan mungkin staf keamanan" jawabku asal.

"Hmm sudah kakak duga kamu ga tau semuanya" balasnya.

"Hah? Maksud kakak ga tau semuanya? Emang siapa lagi yg ikut? Jangan bilang.......kakak ikut juga?!" tanyaku histeris.

"Bukan," jawabnya.

"Lah trus?" tanyaku lesu.

"Anak-anak OSIS bakal ikut" jawabnya lesu.

"Ouh kirain siapa.." balasku santai.

"Apa kamu lupa ada siapa di antara anak-anak OSIS itu?" tanya ka Sandy agak tegas. Tiba-tiba otakku langsung menangkap maksud ka Sandy.

"Ka Andra.." batinku

"Kamu tau kan?" tanya nya memastikan.

"Iya aku tau. Ka Andra kan? Eh tapi kan belum tentu juga kan ka Andra ikut? Kan ga semua anak OSIS ikut yg jurusan IPA. Pasti ada anggota nya yg ikut jurusan lain. Pikir positif aja. Siapa tau kan Andra kebagian yg dijurusan IPS ato Bahasa" ujarku.

"Tapi Andra itu memang bareng pas jurusanmu! Kakak udah liat di mading pembagian anggota OSIS disetiap jurusan, dan Andra masuk di study tournya jurusan IPA" jelasnya agak sedikit kesal.

Akupun terdiam.

"Fa kakak takut dia ngelakuin sesuatu sama kamu. Apalagi kakak ga ada disana buat ngelindungin kamu" ucapnya lirih.

"Ka, aku percaya ka Andra ga bakal ngapa-ngapain aku. Kakak tenang aja. Aku akan berusaha menghindar untuk bertatap muka dengannya. Lagian kan aku kesel juga sama dia" hiburku.

"Kakak ingin banget nemenin kamu disana. Tapi kakak ga bisa. Maaf ya fa" lanjutnya. Aku tersenyum.

"Sebegitu takutnya kah ka Sandy kalo aku sendirian tanpa dia. Kok rasanya seneng gini ya" batinku.

"Kakak tenang aja. Seperti yg kubilang tadi, aku akan berusaha menghindari dia" ujarku dgn senyuman. Sepertinya ka Sandy sudah cukup terhibur.

"Yudah ah, yuk pulang" ajakku. Diapun mengangguk.
.
.

2 hari kemudian.....

"Kakak bakal rindu banget sama kamu. Jaga diri baik-baik ya disana" pesan ka Sandy sesaat setelah aku menuruni motornya. Ya, ka Sandy yg nawarin diri buat nganterin aku kesekolah sebelum berangkat ke pantai.

"Iya ka, aku juga pasti bakal kangen banget sama kakak" balasku seraya memeluknya erat. Padahal saat itu kami ada didepan gerbang sekolah. Tapi, ah bodo amat:v

Dear MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang