Part 44

116 8 1
                                    

"Ulfa.......Fa..... Kamu larinya kenceng banget.....sih.....kakak....susah ngejarnya" sahut Andra tiba-tiba dengan nafas ter engah-engah.

"Kakak ngapain ngikutin aku? Ntar klo ramen kita udah jadi gimana?" balas Ulfa.

"Ka Andra?" tanya Syifa tak percaya.

"Kamu.....kamu itu anak silat dulu, sahabatnya Ulfa di SMA kan?" tanya Andra balik.

"Iya, waduh kakak apa kabar. Aku aja smpe ga inget sama kakak abis waktu kakak dikeluarin dri SMA setelah itu kakak bak ditelan bumi gitu. Ga ada yg tau kabar kakak" jelas Syifa.

"Hehe. Kakak pindah jauh waktu itu" balas Andra.

"Kok kalian bisa barengan? Tunggu, apa jangan-jangan kalian......... Pacaran lagi? Siapa tau Ulfa udah belajar move on dari ka Sandy setelah dia meninggal dan dia balik sama mantannya ini" tebak Syifa.

"Apaansih, mana ada. Hatiku masih belum open sama orang" cibir Ulfa.

"Aminin aja, Syifa...." tanggap Andra santai.

"Loh kok? Kok kakak malah mikir gituan? Inget ya aku ga..........-" ucapan Ulfa terpotong

"Eitss...... Kalian kalo mau nostalgia lebih baik jangan disini. Katanya tdi mau ngobrol di restoran aja biar lebih nyaman. Yaudah ayo, daripada disini" tegur Zaidan mengingat saat ini mereka dari tadi melepas kerinduan di dekat pintu masuk mall.

"Ouh iya mas Zidan ada benernya juga. Yaudah kita ke resto yg katamu tadi, Fa. Sekalian sambil makan. Salwa udah mulai laper kan?" tanya Syifa pada putri kecilnya itu.

"Iya umi, Salwa udah lapel" balasnya dengan suara imutnya.

"Yaudah ayo" ajak Ulfa.

Kini mereka berkumpul ditempat yg lebih layak. Duduk berhadap-hadapan di resto Jepang dengan banyak makanan di atas meja.

"Jadi kalian ada hubungan apa? Kok sampe berduaan ke sini?" tanya Syifa disela-sela menyantap ramennya.

"Kami itu......" ucapan Andra terpotong.

"Udah biar aku aja yg jelasin. Ntar kakak ada nambah-nambahin yg ga bener" cibir Ulfa.

"Heh sembarangan kamu," balas Andra seraya menyiku lengan Ulfa.

"Hehe canda, jadi kami ga ada hubungan apa-apa kok Syif, kebetulan aja hari ini hari pertama ka Andra bekerja dirumah sakit yg sama denganku dan kan kali pertama juga kami ketemu setelah kurang lebih 10 tahun sejak dia dikeluarin dari SMA dulu. Ya jadi kami makan siang bereng deh, sambil pengen cerita-cerita gitu" jelas Ulfa.

"Hah? Bekerja dirumah sakit yg sama? Ka Andra emang jadi apa? Satpam? Atau OB? Atau petugas jenazah?" tanya Syifa

"Heh sembarangan, kakak ini jadi dokter spesialis jantung loh! Bukan jadi satpam, OB, atau apa tadi? Petugas jenazah? Impossible banget lah" sahut Andra.

"Hah masa sih? Kakak dokter? Kan kakak anak IPS dulu. Emang bisa ya?" tanya Syifa

"Waktu ka Andra pindah sekolah habis dikeluarin, dia pindah ke jurusan IPA dan pengen jadi dokter" jelas Ulfa.

"Ouhh gitu. Ya kirain aja ngelamar jadi Satpam rumah sakit atau office boy gitu" balas Syifa yg dibalas juga tatapan kesal Andra.

"Canda kak, santai aja dong mukanya" ujar Syifa.

"Cowo mah gitu, ngambekan" bisik Ulfa pada Syifa namun masih bisa didengar oleh Andra dan Zaidan.

"Ck bukannya cewe ya yg ngambekan" cibir Andra.

"Tapi kan ga separah cowo" balas Ulfa

"Alah parahan cewek" balas Andra tak mau kalah.

"Cowok!"

Dear MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang