Perlahan Vera (Ibu Sandy) membuka matanya. Tatapannya langsung mengarah pada wanita paruh baya yg menatap lekat padanya. Wanita itu tampak tak asing dimatanya. Dialah wanita yg telah melahirkannya kedunia.
"I....Ibu? Kamu ibuku kan?" tanya Vera dengan mata berkaca-kaca. Sepertinya nenek Sandy tak banyak berubah sejak terakhir kali dilihat oleh Vera kurang lebih 11 tahun yg lalu. Atau memang ini ikatan batin antara ibu dan anak ya sampai Vera sangat mengenali ibunya padahal sudah cukup lama tak bertemu.
"Kamu ibuku kan? Neneknya Sandy? Yg kata mereka telah meninggal? Ibu belum meninggal kan? Vera tau itu, bu. Setiap malam Vera selalu berdoa jika ibu tak meninggal saat itu. Vera selalu berdoa supaya ada keajaiban dan ibu selamat waktu itu. Ini ibu kan? Ibu belum meninggal kan?" dengan suara serak dan air mata yg sudah membasahi pipinya, ibu Sandy mencurahkan kesedihan dan harapannya selama ini.
"Iya, nak ini ibumu, ibu kamu, yg sudah melahirkan kamu. Ini ibu, sayang" balasnya yg langsung diiringi pelukan erat ke putrinya itu. Mereka berdua tak kuasa membendung air mata. Ulfa yg melihat hal itu ikutan sedih sekaligus bahagia. Tak salah Ulfa tadi memaksa nenek Sandy untuk kemari.
"Ini beneran ibu? Terima kasih ya allah, ibu belum benar-benar meninggal. Asal ibu tau selama ini Vera selalu menanti ibu. Semua orang mengatakan ibu telah tiada. Namun bagi Vera, jika sampai kapanpun jenazah ibu tak ditemukan, Vera akan tetap menganggap ibu masih ada" tuturnya disela-sela pelukannya.
"Iya Vera, terima kasih, berkat doamu, ibu bisa selamat saat itu"
Tiba-tiba mobil fortuner hitam masuk ke halaman rumah dan berhenti tepat disamping Vera dan nenek Sandy yg tengah berpelukan. Kemudian keluarlah lelaki yg mengenakan jas lengkap dengan tas hitam ditangannya.
"Ibu?" lelaki itu mengenali sekali wajah wanita yg tengah memeluk erat isterinya.
"Tino? Akhirnya kamu pulang. Lihat siapa yg pulang juga" sahut Vera histeris.
"Ini beneran ibu?" tanya Tino (ayah Sandy) tak percaya.
"Iya ini ibu. Ibu yg selalu kalian bilang telah tiada. Yg kalian kalian sering marahin aku terlalu halu kalo nganggap ibu masih bisa selamat, buktinya Dia masih hidup, yah" Balas Vera kesal.
Tanpa aba-aba, Tino menyalimi tangan ibu mertuanya itu.
"Ibu maaf, saya pikir ibu telah tiada, selama ini ibu kemana saja?" tanya Tino sembari ikut menahan air matanya.
"Ibu ada di.........." ucapan nenek Sandy terpotong.
"Kalian gimana sih? Masa nenek disuruh cerita disini? Masa kalian ga mikirin nenek cepek atau nggak, lebih baik kan kita cerita didalam sambil ngeteh-ngeteh gitu, nggak disini, hehe" canda Ulfa.
"Ah iya Ulfa ada benernya juga, lebih baik kita cerita didalam aja, ayo bu, pasti ibu kangen sama rumah ini kan?" ajak Vera seraya merangkul ibunya itu.
"Eh Ulfa, akhirnya kamu mampir juga kesini. Bapak sampai ga ngenalin kamu loh, tumben dandananmu gitu, ga pake jilbab" sahut Tino.
"Iya pak, hehe.... Tadi Ulfa memang ga niat kesini sih. Ulfa tadi niatnya cuma jogging aja. Eh gataunya ketemu sama nenek trus Ulfa bawa kesini" jelas Ulfa cengengesan
"Lah kok bisa kamu ketemu sama ibu, dimana? Kok kamu mengenali neneknya Sandy? Apa Sandy......" ucapan Tino terpotong.
"Ayahh, sudah.... Kita dengerin penjelasan mereka didalam aja, kasian ibu, pasti dia capek" saran Vera yg langsung disambut anggukan oleh Tino dan Ulfa.
.
."Ouh jadi seperti itu ceritanya, terima kasih ya, Fa. Untung tadi kamu maksa ibu untuk kesini, jadi kami bisa bertemu dengan dia" tutur Vera setelah selesai mendengar penjelasan dari awal oleh nenek Sandy dan Ulfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mantan
Teen FictionGimana rasanya kalo kita dipertemukan lagi sama mantan pacar yg sudah ninggalin kita tanpa kejelasan. Apalagi dia sering memamerkan kemesraan dgn pacar barunya didepan kita! Gimana kalo pada akhirnya kita ternyata menikah dengan nya, padahal kita sa...