"Kamu nganggap kakak apa?" tanyanya dingin. Aku terdiam sejenak.
"M.....maksud kakak apa? A...aku ga ngerti" balasku
Tiba-tiba dia yg balik terdiam. Aneh.
"Kak kok diem? Maksud kakak tadi apa?" tanyaku lagi.
"Arghh...." dia mengacak-acak rambutnya. Aku semakin bingung.
"Sudah lupakan saja" jawabnya singkat.
"Keknya kesambet nih orang" batinku.
Sandy's pov
"Arghh..bodohnya aku. Kenapa aku mempertanyakan hal itu pada Ulfa. Belum saatnya aku memberitahu Ulfa tentang perasaanku.
Flashback on
"Waduh...dah ketemu nih sama cewe tadi?" tanya Febri, temanku.
"Hehe sudah dong" jawabku.
"Emang cewe itu pacarmu ya?" tanya Alan.
"Gatau juga. Tapi keknya aku punya perasaan deh sama dia" jelasku.
"Ouh...selese nih perjuangin Riana?" goda Deny.
"Dah lah capek aku perjuangin dia wkwk" jawabku asal.
"Cewe itu, siapa namanya....dia sendiri punya perasaan gak sama kamu?" tanya Alan.
"Namanya Ulfa...gatau sih tapi kok aku ngerasa dia masih punya perasaan sama mantan pacarnya, Andra" jawabku.
"Andra? Sekretaris OSIS itu?" tanya Deny. Aku hanya mengangguk.
"Duh sainganmu berat banget San, mending mundur aja" saran Febri.
"Feb kamu gimana sih? Harusnya kita dukung Sandy dong, lagian kan Andra itu cuma mantan doang. Sandy pun ga kalah keren juga dibanding Andra" dukung Alan.
"Iya nih. Kita harus perjuangin yg kita inginkan. Apalagi masalah cewe. Harus bener-bener tuh" tambah Deny.
"Ish kalian nih debat terus. Jadi solusinya apaaa?" tanyaku bingung.
"Ya ampun Sandy....kirain dari perdebatan kami tadi kamu paham maksudnya" omel Alan. Aku menggeleng pelan.
"Cih gimana sih! Ya maksudnya perjuangin lah. Kalo kamu rasa dia masih nyimpen rasa sama mantannya, ya kamu deketin dia pelan-pelan. Jadi sahabatnya dulu. Buat dia nyaman, buat dia lupain mantannya itu, trus kalo udah mantep kamu tembak. Selesai kan" jelas Alan.
"Ya aku setuju sih" tambah Febri.
"Kalian yakin itu cara yg tepat?" tanyaku risau.
"Arghhh.. Iya Sandy... Dibilangin sahabat sendiri ga percayaan banget" geram Deny.
"Yaudah deh" jawabku.
"Yaudah apa?!" tanya Alan kesal.
"Iyaa aku nurutin saran kalian..." jawabku.
"Nah gitu dong" balas Alan.
"Oh ok aku bakal nurutin kata mereka. Deketin Ulfa.....jadiin sahabat......trus tembak dia, okok aku pasti bisa!" batinku.
Flashback off
Duh aku merasa bersalah karena sempat bentak Ulfa.
"Fa,..." panggilku.
"Apa ka?" jawabnya.
"Maaf kakak bentak kamu dan ngabaikan kamu tadi, kakak lagi banyak pikiran" jelasku.
"Ouh gitu, gapapa ka, Santai aja kali. Aku ga masukin hati juga" jawabnya lembut.
Aaaa aku makin gemes sama dia
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mantan
Teen FictionGimana rasanya kalo kita dipertemukan lagi sama mantan pacar yg sudah ninggalin kita tanpa kejelasan. Apalagi dia sering memamerkan kemesraan dgn pacar barunya didepan kita! Gimana kalo pada akhirnya kita ternyata menikah dengan nya, padahal kita sa...