Author pov
Keesokan paginya Andra bersiap untuk berangkat kesekolah. Ya setelah study tour dia ga langsung libur akhir semester. Ralat, yg kemaren ikut study tour. Baik seluruh anak kelas 10 IPA dan beberapa anak OSIS yg mendampingi. Mereka tetap sekolah menunggu sampai seluruh jurusan kelas 10 selesai study tour semua. Setelah jurusan IPA, giliran IPS baru kemudian bahasa setelah selesai semua jurusan kelas 10 barulah mereka semua libur dari kls 10-12.
"Assalamualaikum, Riana....." panggil Andra dari luar pagar rumah Riana. Ya seperti biasa, Andra selalu menjemput Riana sebelum berangakat sekolah. Tak lama kemudian ibunya Riana keluar dan menemuinya.
"Eh Andra ada apa?" tanya ibunya Riana.
"Maaf bu Riana nya mana ya? Apa dia belum siap berangkat?" tanya Andra memastikan.
"Lah Riana baru aja berangkat tadi naik ojek online. Emang dia ga ngasih tau kamu? Apa kalian gak janjian dulu kalo kamu mau jemput dia?" tanya ibunya.
Andra mengingat-ingat. Setelah pulang study tour kemaren dia tersandung batu saat mau menghampiri orang tuanya yg sudah menjemputnya. Trus handphonenya kecebur kedalam selokan dan langsung mati pas sudah diambil. Jadi setelah itu ponselnya langsung di servis dan dia ga ada ngehubungin Riana sama sekali.
"Eh Andra?" panggil ibunya Riana yg memecahkan lamunan Andra.
"Ehe....iya. kami sih biasanya tanpa janjian gitu dia udah tau kalo aku bakal jemput dia kerumah. Kan ibu tau sendiri selama ini" tutur Andra.
"Bener juga ya. Ah mungkin Riana lupa. Kan selama seminggu saat kamu mendampingi Study tour itu dia jadinya berangkat naik ojek online terus. Palingan dia lupa kalo kamu udah balik masuk sekolah lagi" jelas ibunya.
"Ah bisa jadi sih, ya udah bu, Andra pamit dulu ya. Assalamualaikum" pamit Andra sebelum menyalakan motor nya
"Waalaikum salam, hati-hati ya" pesan beliau. Andra pun mengangguk sebelum akhirnya berkendara menuju sekolah.
.
."Tumben Riana berangkat sepagi ini. Dan dia kan tau aku akan kembali sekolah hari ini, masa sih dia bisa lupa gini" batin Andra saat berjalan dikooridor menuju kelasnya.
Tiba-tiba langkahnya terhenti saat diujung kooridor melihat Ulfa dan Sandy yg baru datang bersama dan bergandengan dengan tawa ceria diwajah mereka. Melihat itu membuatnya memanas.
"Ulfa kenapa kamu masih memilih Sandy. Kakak kan masih berharap kita bisa kembali bersama. Kakak masih mencintaimu fa," rintihnya.
Mencintai Ulfa? Lalu Riana? Apa Andra masih mencintainya juga? Aneh banget.
"Heh bro....gimana nih study tour kemaren. Enak banget bisa tour lagi kek taun lalu" seru Aldi, teman dekatnya saat Andra baru saja memasuki kelas.
"Iya nih. Eh kalo ga salah study tournya sama mantan kamu itu kan? Siapa.......Ulfa! Iya Ulfa anak kelas 10 IPA 1" tambah Nino.
"Apaan sih?" keluh Andra yg merasa kesal dengan kedua temannya itu.
"Kasian tuh pacarmu seminggu ditinggal kamu diem-diem sering nangis terus ditaman. Kangen kali, emang kamu ga ada kasih kabar dia sama sekali?" tanya Nino.
"Hah? Riana nangis?" Andra langsung refleks menoleh ke bangku Riana.
"Kosong, dimana dia? Katanya udah berangkat dari tadi. Tasnya ada. Tapi dimana dia?" batin Andra
"Trus Riana mana sekarang?" tanya Andra cemas.
"Gatau. Tadi pas aku baru datang, aku berpapasan sama dia didepan pintu kelas. Dia mau pergi keluar gitu" sahut Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mantan
Teen FictionGimana rasanya kalo kita dipertemukan lagi sama mantan pacar yg sudah ninggalin kita tanpa kejelasan. Apalagi dia sering memamerkan kemesraan dgn pacar barunya didepan kita! Gimana kalo pada akhirnya kita ternyata menikah dengan nya, padahal kita sa...