Part 21

101 5 0
                                    

Disisi lain...

"Pak Slamet, pak Rudi, gimana? Andra dan Ulfa Udah ketemu belum?" tanya bu Wati ketika bapak-bapak guru itu baru turum dari mobil.

"Duh bu kami udah menelusurin semua jalan waktu kita jelajah tadi dan sama sekali tidak ada jejak dari mereka berdua.

"Duh gimana ini. Lusa kita sudah akan pulang. Bagaimana dengan mereka jika tidak ditemukan sampai lusa nanti?" keluh ibu kepsek. Tiba-tiba....

"Pak Slamet, bu Wati, pak Aryo, Andra sudah ada kabar!" teriak ka Nanda. Guru-guru pun segera berlari ke arah ka Nanda.

"Dimana dia?" tanya bu Desi.

"Itu Andra menelpon lewat Reza. Dia ada dikamarnya" ujar ka Nanda.

"Iya Ndra, nanti aku bilangin sama semua guru-guru..." tiba-tiba bu kepsek menyambar ponsel milik ka Reza yg merupakan salah satu anak OSIS temannya ka Andra.

"Hei Andra! Kamu kemana saja? Kenapa baru beri kabar? Asal kamu tau kami semua cemas!" omel bu kepsek ditelepon.

"Iya bu maaf baru bisa beri kabar soalnya tadi handphone ku ga aktif" jawab ka Andra.

"Ih ada-ada aja kalian ini. Tapi kalian gapapa kan?" tanya bu kepsek

"Iya bu kami gapapa. Besok kami diantar pulang sama ibu-ibu yg nyelamatin kami tadi" jelas ka Andra.

"Yaudah. Boleh ibu bicara sma yg nyelamatin kalian tadi?" tanyanya

"Iya bu, sebentar...."

Setelah itu bu kepsek dan bu Siti berbincang-bincang hingga pukul 21.00 malam.

"Aku kekamar dulu ya" pamitku pada mereka setelah selesai menelpon. Mereka pun mengangguk.

Aku masuk ke kamar yg sepertinya milik anak perempuan bu Siti.

"Hmm aku udah tidur dari tadi, ngapain ya sekarang" pikirku sambil berjalan-jalan melihat-lihat koleksi novel milik anak perempuan bu Siti. Tiba-tiba,

"Ka Sandy! Iya ka Sandy, bagaimana bisa aku melupakan pacarku selama ini? Duh bisa-bisa dia marah sama aku" batinku yg langsung menyambar ponselku yg ada di atas nakas.

"Berdering" batinku.

"Ya.........."

"Malam ka"

"Kakak pikir kamu lupa sama kakak"

"Kakak marah?"

"Menurutmu?"

"Duh ka jangan gitu dong. Aku
Tadi......sinyalnya ga ada ka"

"Ah masa?"

"Iya aku........ka Andra?"

"Hah? Andra?"

Aku refleks mematikan panggilan dari ka Sandy saat melihat notifikasi chat dari ka Andra. Dan semua itu sepertinya tak ku sadari.

"Tumben ka Andra ngirim foto" batinku sesaat sebelum membuka chat dari dia.

"Astaghfirullah!" ujarku terkejut saat melihat apa yg di kirimkannya padaku. Beberapa foto saat aku pingsan tadi dan berada dipelukannya.

"Lah kok bisa? Kok ka Andra bisa gendong aku?" batinku penuh pertanyaan. Tiba-tiba ada panggilan masuk darinya.

"Gimana?"

Dear MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang